Rasanya seperti Seabad, Cara Mount Ledek Gol Werner
loading...
A
A
A
LONDON - Mason Mount dan Timo Werner merupakan dua aktor protagoniis yang sukses menghipnotis jutaan pasang mata dunia ketika mengantarkan Chelsea ke final Liga Champions 2020/2021. Berkat kontribusi golnya, Real Madrid yang pernah menjadi penguasa selama tiga musim beruntun di kompetisi ini terpaksa meninggalkan Stamford Bridge dengan kepala tertunduk setelah kalah 2-0 pada laga leg kedua semifinal di Stamford Bridge, Kamis (6/5) dini hari WIB.
Werner mencetak gol pembuka pada menit 28 usai memanfaatkan kemelut yang terjadi di depan gawang Madrid. Itu merupakan gol pertamanya di Liga Champions dari sebuah open play bersama Chelsea, menjadi yang pertama sejak September 2019 bersama RB Leipzig melawan Benfica, sekaligus menyudahi catatan 17 penampilan tanpa gol.
BACA JUGA: Pengorbanan Tuchel Tinggalkan Keluarga Berbuah Manis
Sejauh ini Werner telah terlibat langsung dalam 22 gol di semua kompetisi musim ini bersama Chelsea (12 gol dan 10 assist), terbanyak dari semua pemain Chelsea. Pemain Chelsea sebelumnya yang mencetak dan membantu 10 gol lebih dalam satu musim adalah Eden Hazard pada 2018/2019 (21 gol dan 17 assist).
Beralih ke pertandingan. Lima menit sebelum laga usai, Chelsea sukses menggandakan kedudukan menjadi 2-0 melalui gol yang dicetak Mount. Mount tercatat sebagai pemain muda Inggris kedua (22 tahun dan 15 hari) yang mencetak gol di semifinal Liga Champions setelah Wayne Rooney (21 tahun dan 182 hari vs Milan).
BACA JUGA: Disebut Punya Bakat Brilian ke Final Dua Musim Beruntun: Tuchel Cuma Tertawa
Selain itu, Mount juga menggarisbawahi namanya sebagai pemain Inggris pertama yang mencetak gol pada laga semifinal Liga Champions bersama Chelsea sejak Frank Lampard pada 2008. Selepas pertandingan, pemain yang diboyong dengan mahar senilai 54 juta pounds atau sekitar Rp 1,1 trilun pada Januari 2020 itu sedikit meledek gol yang dicetak Werner.
"Saya berkata kepada Timo, 'Pasti terasa seperti seabad lamanya bola jatuh'. Kami semua menderu-deru untuknya," ungkap Mount dikutip dari BT Sport.
Sepanjang 90 menit berlangsung, Chelsea yang memainkan pola serangan balik berhasil melepaskan 15 tembakan, lima di antaranya on target. Meski begitu, Mount merasa bangga dengan penampilan timnya.
Ditambahkan, yang paling penting adalah menang" dan lolos ke final. "Kami seharusnya memiliki sekitar lima. Tapi yang paling penting adalah kami menang. Kami ingin pergi ke setiap pertandingan untuk memenangkannya," pungkas Mount.
Werner mencetak gol pembuka pada menit 28 usai memanfaatkan kemelut yang terjadi di depan gawang Madrid. Itu merupakan gol pertamanya di Liga Champions dari sebuah open play bersama Chelsea, menjadi yang pertama sejak September 2019 bersama RB Leipzig melawan Benfica, sekaligus menyudahi catatan 17 penampilan tanpa gol.
BACA JUGA: Pengorbanan Tuchel Tinggalkan Keluarga Berbuah Manis
Sejauh ini Werner telah terlibat langsung dalam 22 gol di semua kompetisi musim ini bersama Chelsea (12 gol dan 10 assist), terbanyak dari semua pemain Chelsea. Pemain Chelsea sebelumnya yang mencetak dan membantu 10 gol lebih dalam satu musim adalah Eden Hazard pada 2018/2019 (21 gol dan 17 assist).
Beralih ke pertandingan. Lima menit sebelum laga usai, Chelsea sukses menggandakan kedudukan menjadi 2-0 melalui gol yang dicetak Mount. Mount tercatat sebagai pemain muda Inggris kedua (22 tahun dan 15 hari) yang mencetak gol di semifinal Liga Champions setelah Wayne Rooney (21 tahun dan 182 hari vs Milan).
BACA JUGA: Disebut Punya Bakat Brilian ke Final Dua Musim Beruntun: Tuchel Cuma Tertawa
Selain itu, Mount juga menggarisbawahi namanya sebagai pemain Inggris pertama yang mencetak gol pada laga semifinal Liga Champions bersama Chelsea sejak Frank Lampard pada 2008. Selepas pertandingan, pemain yang diboyong dengan mahar senilai 54 juta pounds atau sekitar Rp 1,1 trilun pada Januari 2020 itu sedikit meledek gol yang dicetak Werner.
"Saya berkata kepada Timo, 'Pasti terasa seperti seabad lamanya bola jatuh'. Kami semua menderu-deru untuknya," ungkap Mount dikutip dari BT Sport.
Sepanjang 90 menit berlangsung, Chelsea yang memainkan pola serangan balik berhasil melepaskan 15 tembakan, lima di antaranya on target. Meski begitu, Mount merasa bangga dengan penampilan timnya.
Ditambahkan, yang paling penting adalah menang" dan lolos ke final. "Kami seharusnya memiliki sekitar lima. Tapi yang paling penting adalah kami menang. Kami ingin pergi ke setiap pertandingan untuk memenangkannya," pungkas Mount.
(mirz)