Modric: Madrid Harus Fokus Raih Poin Penuh di Tiga Pertandingan Tersisa
loading...
A
A
A
MADRID - Real Madrid gagal mendapatkan status penguasa La Liga Spanyol setelah bermain imbang 2-2 melawan Sevilla di Stadion Alfredo Di Stefano, Senin (10/5/2021) dini hari WIB. Namun Luka Modric mengklaim jika ia dan rekan setimnya tidak akan menyerah untuk merebut poin penuh di tiga pertandingan tersisa musim ini.
"Kami berharap itu akan ada di tangan kami, tetapi sekarang tidak akan seperti itu. Kami harus fokus pada permainan kami, bukan yang lain dan mencoba untuk memenangkan tiga pertandingan tersisa. Semua tim kehilangan poin. Kami harus tetap percaya," ungkap Modric dikutip dari akun Twitter klub.
BACA JUGA: Digunduli AC Milan Pirlo Ogah Mundur dari Pelatih Juventus
Di luar perkiraan, Madrid yang memiliki statistik mengilau selama menjamu Sevilla justru dibuat kerepotan. Tim tamu lebih dulu unggul melalui gol yang dicetak Fernando pada menit 22.
Madrid baru bisa mencetak gol penyeimbang pada menit 67. Selang 11 menit kemudian, petaka menghampiri Los Blancos.
Eder Militao dianggap wasit melakukan handball dan juru pengadil lapangan hijau tanpa ragu menunjuk titik putih. Ivan Racitic yang mengeksekusi penalti sukses menjalankan tugasnya.
BACA JUGA: Coba Bayangkan Cristiano Ronaldo Main di Liga Europa
Rakitic tercatat sebagai satu-satunya pemain yang mencetak dan memberikan assist pada pertandingan melawan Madrid musim ini. Dia juga menjadi pemain pertama Sevilla sejak Renato Dirnei dan Frederic Kanoute.
Madrid , yang membutuhkan kemenangan demi mendongkel posisi Atletico Madrid di puncak klasemen baru bisa mencetak gol penyeimbang di menit akhir (90+4). Pasca pertandingan Modric bersikeras mungkin ini hasil yang sangat memalukan, namun tim mampu memberikan permainan terbaiknya.
"Saya kuat secara fisik seperti juga para pemain lainnya. Kami menantikan untuk memainkan sisa pertandingan kami dan mencoba untuk memenangkan ketiganya," pungkas Modric.
Sekadar informasi, Madrid belum pernah kalah dalam 15 pertandingan terakhir LaLiga (W10 D5), dan mereka kembali kebobolan setelah menjaga clean sheet di empat besar. Hanya pada satu kesempatan sebelumnya mereka mencatatkan lima clean sheet berturut-turut dalam kompetisi dengan Zidane sebagai pelatih kepala (pada Juli 2020).
Sementara itu, Madrid telah kebobolan delapan penalti di LaLiga Spanyol musim ini. Itu merupakan jumlah tertinggi bersama mereka dalam satu musim sejak 2003/2004.
"Kami berharap itu akan ada di tangan kami, tetapi sekarang tidak akan seperti itu. Kami harus fokus pada permainan kami, bukan yang lain dan mencoba untuk memenangkan tiga pertandingan tersisa. Semua tim kehilangan poin. Kami harus tetap percaya," ungkap Modric dikutip dari akun Twitter klub.
BACA JUGA: Digunduli AC Milan Pirlo Ogah Mundur dari Pelatih Juventus
Di luar perkiraan, Madrid yang memiliki statistik mengilau selama menjamu Sevilla justru dibuat kerepotan. Tim tamu lebih dulu unggul melalui gol yang dicetak Fernando pada menit 22.
Madrid baru bisa mencetak gol penyeimbang pada menit 67. Selang 11 menit kemudian, petaka menghampiri Los Blancos.
Eder Militao dianggap wasit melakukan handball dan juru pengadil lapangan hijau tanpa ragu menunjuk titik putih. Ivan Racitic yang mengeksekusi penalti sukses menjalankan tugasnya.
BACA JUGA: Coba Bayangkan Cristiano Ronaldo Main di Liga Europa
Rakitic tercatat sebagai satu-satunya pemain yang mencetak dan memberikan assist pada pertandingan melawan Madrid musim ini. Dia juga menjadi pemain pertama Sevilla sejak Renato Dirnei dan Frederic Kanoute.
Madrid , yang membutuhkan kemenangan demi mendongkel posisi Atletico Madrid di puncak klasemen baru bisa mencetak gol penyeimbang di menit akhir (90+4). Pasca pertandingan Modric bersikeras mungkin ini hasil yang sangat memalukan, namun tim mampu memberikan permainan terbaiknya.
"Saya kuat secara fisik seperti juga para pemain lainnya. Kami menantikan untuk memainkan sisa pertandingan kami dan mencoba untuk memenangkan ketiganya," pungkas Modric.
Sekadar informasi, Madrid belum pernah kalah dalam 15 pertandingan terakhir LaLiga (W10 D5), dan mereka kembali kebobolan setelah menjaga clean sheet di empat besar. Hanya pada satu kesempatan sebelumnya mereka mencatatkan lima clean sheet berturut-turut dalam kompetisi dengan Zidane sebagai pelatih kepala (pada Juli 2020).
Sementara itu, Madrid telah kebobolan delapan penalti di LaLiga Spanyol musim ini. Itu merupakan jumlah tertinggi bersama mereka dalam satu musim sejak 2003/2004.
(mirz)