Akibat Virus Corona, Harga Mbappe Bisa Turun Menjadi 40 Juta Euro
loading...
A
A
A
PARIS - Krisis finansial yang melanda Eropa akibat pandemi virus Corona diyakini akan mempengaruhi aktivitas di bursa transfer. Harga jual para pemain berpotensi turun sangat tajam lantaran terbatasnya daya beli setiap klub.
Analisa itu disampaikan politisi asal Prancis Daniel Cohn-Bendit. Dia menyebut pemain yang akan dijual tidak mungkin dipatok dengan banderol tertinggi. Agar ada peminat, harganya bisa menurun lebih dari 60%.
Anggota MEP (Missions etrangeres de Paris) Prancis itu mengambil contoh Kylian Mbappe. Paris Saint Germain (PSG) harus bersiap merugi hingga 160 juta euro dari penjualan penyerang asal Prancis itu.
Pasalnya, PSG tidak bisa terus mematok mahar 180 juta – 200 juta euro yang dikeluarkan sebelum adanya pandemi virus Corona. Menurut Cohn-Bendit, harga Mbappe bisa anjlok menjadi hanya 40 juta euro saja.
Tentunya, itu bisa memudahkan ambisi Real Madrid yang ingin mendapatkan jasa pemain berusia 21 tahun itu. “Besok, harga (Kylian) Mbappe paling tinggi berkisar 35 juta – 40 juta euro, bukan lagi 200 juta euro,” jelas Cohn-Bendit, dilansir skysport.
Cohn-Bendit menyebut saat ini akan sangat sulit bagi klub manapun untuk membeli pemain jika harganya lebih dari 100 juta euro. Sebab, pandemi virus Corona membuat sektor perekonomian terkapar.
Bukan hanya harga jual, Cohn-Bendit juga meyakini bakal ada pengurangan gaji pemain secara jangka panjang. Dia memprediksi tidak akan ada lagi yang menerima hingga 500 ribu euro per pekan, seperti Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi.
“Siapa yang sanggup membelinya (jika harganya tetap 200 juta euro)?. Akan ada regulasi baru, dan itu bisa mempengaruhi jumlah gaji yang diterima pemain setiap pekannya serta hak imej,” tandas Cohn-Bendit.
Analisa itu disampaikan politisi asal Prancis Daniel Cohn-Bendit. Dia menyebut pemain yang akan dijual tidak mungkin dipatok dengan banderol tertinggi. Agar ada peminat, harganya bisa menurun lebih dari 60%.
Anggota MEP (Missions etrangeres de Paris) Prancis itu mengambil contoh Kylian Mbappe. Paris Saint Germain (PSG) harus bersiap merugi hingga 160 juta euro dari penjualan penyerang asal Prancis itu.
Pasalnya, PSG tidak bisa terus mematok mahar 180 juta – 200 juta euro yang dikeluarkan sebelum adanya pandemi virus Corona. Menurut Cohn-Bendit, harga Mbappe bisa anjlok menjadi hanya 40 juta euro saja.
Tentunya, itu bisa memudahkan ambisi Real Madrid yang ingin mendapatkan jasa pemain berusia 21 tahun itu. “Besok, harga (Kylian) Mbappe paling tinggi berkisar 35 juta – 40 juta euro, bukan lagi 200 juta euro,” jelas Cohn-Bendit, dilansir skysport.
Cohn-Bendit menyebut saat ini akan sangat sulit bagi klub manapun untuk membeli pemain jika harganya lebih dari 100 juta euro. Sebab, pandemi virus Corona membuat sektor perekonomian terkapar.
Bukan hanya harga jual, Cohn-Bendit juga meyakini bakal ada pengurangan gaji pemain secara jangka panjang. Dia memprediksi tidak akan ada lagi yang menerima hingga 500 ribu euro per pekan, seperti Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi.
“Siapa yang sanggup membelinya (jika harganya tetap 200 juta euro)?. Akan ada regulasi baru, dan itu bisa mempengaruhi jumlah gaji yang diterima pemain setiap pekannya serta hak imej,” tandas Cohn-Bendit.
(mirz)