Komisi Women In Sports KOI Dorong Peranan Wanita dalam Olahraga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) melalui Komisi Women In Sports menggelar pelatihan untuk meningkatkan peranan wanita di bidang olahraga. Acara yang bertajuk Leveraging Women’s Sports Performance for Indonesian Sports Success ini berlangsung pada 6-7 Juli dalam format webinar.
Ketua Komisi Women In Sport Komite Olimpiade Indonesia Susan Soebakti mengatakan tujuan mengadakan acara ini untuk meningkatkan awareness para wanita Indonesia agar lebih berani dan berprestasi. Menurutnya, ini merupakan isu penting untuk mendorong perempuan Indonesia khususnya mereka yang bergerak di bidang olahraga agar bisa mengambil peran yang lebih besar.
“Dalam konteks atlet, kami ingin memotivasi mereka agar mampu mengelola emosi dan stress sehingga ketika mereka berhasil mengelola pengendalian diri, mereka akan mampu mencapai prestasi tertinggi. Begitu juga bagi wanita yang bergerak di organisasi, kami ingin mendorong mereka agar berani berperan lebih dalam organisasinya seperti menjadi seorang pimpinan atau penentu kebijakan,” ujar Susan.
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry Kono juga sangat mengapresiasi kepada Komisi Women In Sports atau biasa disebut WINS. Menurutnya, Komisi ini merupakan salah satu Komisi yang paling rajin dan membuat NOC Indonesia memiliki program yang senantiasa bisa berinteraksi dengan komunitas, stakeholders olahraga, dan khususnya para wanita-wanita kebanggan Indonesia.
Dengan acara ini, dia mengharapkan hadirnya perempuan-perempuan tangguh dalam dunia olahraga Indonesia. Wanita-wanita tangguh dan perkasa yang bisa memberikan kontribusi lebih lagi terhadap dunia olahraga Indonesia.
“Kami dari NOC Indonesia berharap bahwa Webinar ini menjadi satu langkah lagi untuk membantu memajukan wanita-wanita Indonesia dalam bidang olahraga, bukan hanya dari sisi prestasi saja, namun juga dalam sisi pengelolaan organisasi olahraga,” ucap Ferry.
Acara yang diikuti sekitar 300 peserta ini diisi oleh para coach/trainer berpengalaman yang yang telah bersertifikasi. Mereka adalah Inca F. Wihartanti dari Perbakin , Gudadi B. Sasongko, seorang mantan diplomat dan juga mantan atlet, Donny Herdianto seorang trainer professional, dan Terry Widjajanta yang merupakan konsultan Psikologi.
Pelatihan ini fokuspada pengendalian dan mengenal diri sendiri. Bagaimana mengelola stress yang dialami, bagaimana tetap mempunyai sebuah pola pikir optimis ketika sedang di bawah tekanan. Karena untuk meraih prestasi dalam dunia olahraga membutuhkan determinasi dan komitmen tinggi untuk bisa tetap fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dan hal ini dapat terjadi ketika seseorang bisa mengelola fisik dan mentalnya secara baik.
Wakil Kepala Bidang Menembak Sasaran PB PERBAKIN, Inca F Wihartanti mengatakan terkadang banyak atlet yang gagal hanya karena mentalnya tidak siap, terpuruk ketika mereka tidak mampu bangkit kembali atau menerima kekalahan. Ini salah satu faktor penentu yang tidak bisa dianggap remeh. Belum lagi kritik dari masyarakat ketika mereka tidak bisa mencapai apa yang diharapkan oleh orang banyak.
“Pengelolaan fisik dan mental bagi seorang atlet sebenarnya harus sejalan. Tidak mungkin seorang atlet akan mencapai prestasi tertinggi hanya dengan mengandalkan salah satu dari dua komponen utama tadi. Fisik yang baik akan menopang tubuh untuk bertanding, sedangkan mental yang kuat menjadikan seorang atlet mampu untuk berkompetisi secara optimal. Karena itu pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan oleh para atlet,” ujar pelatih yang juga mantan atlet menembak ini.
Anggota Komisi Women In Sports lainnya yaitu Shelly Soejono mengatakan acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran diri pada semua wanita Indonesia, bahwa mereka mampu untuk mengambil peran yang sama dengan laki-laki pada sebuah organisasi.
“Memang ini terlihat fokusnya hanya di dunia olahraga, tapi pelatihan ini secara umum berguna bagi mereka yang berkarya di bidang apa saja. Baik di organisasi olahraga maupun organisasi lainnya. Semoga pelatihan ini bisa membantu mereka mengenali dan mengelola diri mereka sendiri, dan mampu tampil optimal di bidang mereka masing-masing,” tutup wanita yang menjadi anggota Komite Wanita di AIBA International Boxing Association.
Lihat Juga: Olahraga Jadi Tren di Indonesia, Bagaimana Penanganan Cedera untuk Atlet dan Masyarakat?
Ketua Komisi Women In Sport Komite Olimpiade Indonesia Susan Soebakti mengatakan tujuan mengadakan acara ini untuk meningkatkan awareness para wanita Indonesia agar lebih berani dan berprestasi. Menurutnya, ini merupakan isu penting untuk mendorong perempuan Indonesia khususnya mereka yang bergerak di bidang olahraga agar bisa mengambil peran yang lebih besar.
“Dalam konteks atlet, kami ingin memotivasi mereka agar mampu mengelola emosi dan stress sehingga ketika mereka berhasil mengelola pengendalian diri, mereka akan mampu mencapai prestasi tertinggi. Begitu juga bagi wanita yang bergerak di organisasi, kami ingin mendorong mereka agar berani berperan lebih dalam organisasinya seperti menjadi seorang pimpinan atau penentu kebijakan,” ujar Susan.
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry Kono juga sangat mengapresiasi kepada Komisi Women In Sports atau biasa disebut WINS. Menurutnya, Komisi ini merupakan salah satu Komisi yang paling rajin dan membuat NOC Indonesia memiliki program yang senantiasa bisa berinteraksi dengan komunitas, stakeholders olahraga, dan khususnya para wanita-wanita kebanggan Indonesia.
Dengan acara ini, dia mengharapkan hadirnya perempuan-perempuan tangguh dalam dunia olahraga Indonesia. Wanita-wanita tangguh dan perkasa yang bisa memberikan kontribusi lebih lagi terhadap dunia olahraga Indonesia.
“Kami dari NOC Indonesia berharap bahwa Webinar ini menjadi satu langkah lagi untuk membantu memajukan wanita-wanita Indonesia dalam bidang olahraga, bukan hanya dari sisi prestasi saja, namun juga dalam sisi pengelolaan organisasi olahraga,” ucap Ferry.
Acara yang diikuti sekitar 300 peserta ini diisi oleh para coach/trainer berpengalaman yang yang telah bersertifikasi. Mereka adalah Inca F. Wihartanti dari Perbakin , Gudadi B. Sasongko, seorang mantan diplomat dan juga mantan atlet, Donny Herdianto seorang trainer professional, dan Terry Widjajanta yang merupakan konsultan Psikologi.
Pelatihan ini fokuspada pengendalian dan mengenal diri sendiri. Bagaimana mengelola stress yang dialami, bagaimana tetap mempunyai sebuah pola pikir optimis ketika sedang di bawah tekanan. Karena untuk meraih prestasi dalam dunia olahraga membutuhkan determinasi dan komitmen tinggi untuk bisa tetap fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dan hal ini dapat terjadi ketika seseorang bisa mengelola fisik dan mentalnya secara baik.
Wakil Kepala Bidang Menembak Sasaran PB PERBAKIN, Inca F Wihartanti mengatakan terkadang banyak atlet yang gagal hanya karena mentalnya tidak siap, terpuruk ketika mereka tidak mampu bangkit kembali atau menerima kekalahan. Ini salah satu faktor penentu yang tidak bisa dianggap remeh. Belum lagi kritik dari masyarakat ketika mereka tidak bisa mencapai apa yang diharapkan oleh orang banyak.
“Pengelolaan fisik dan mental bagi seorang atlet sebenarnya harus sejalan. Tidak mungkin seorang atlet akan mencapai prestasi tertinggi hanya dengan mengandalkan salah satu dari dua komponen utama tadi. Fisik yang baik akan menopang tubuh untuk bertanding, sedangkan mental yang kuat menjadikan seorang atlet mampu untuk berkompetisi secara optimal. Karena itu pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan oleh para atlet,” ujar pelatih yang juga mantan atlet menembak ini.
Anggota Komisi Women In Sports lainnya yaitu Shelly Soejono mengatakan acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran diri pada semua wanita Indonesia, bahwa mereka mampu untuk mengambil peran yang sama dengan laki-laki pada sebuah organisasi.
“Memang ini terlihat fokusnya hanya di dunia olahraga, tapi pelatihan ini secara umum berguna bagi mereka yang berkarya di bidang apa saja. Baik di organisasi olahraga maupun organisasi lainnya. Semoga pelatihan ini bisa membantu mereka mengenali dan mengelola diri mereka sendiri, dan mampu tampil optimal di bidang mereka masing-masing,” tutup wanita yang menjadi anggota Komite Wanita di AIBA International Boxing Association.
Lihat Juga: Olahraga Jadi Tren di Indonesia, Bagaimana Penanganan Cedera untuk Atlet dan Masyarakat?
(mirz)