Kalah Memalukan, Roger Federer Nggak Tahu Nasibnya di Wimbledon

Roger Federer tidak tahu apakah dia akan kembali ke Wimbledon tahun depan setelah kekalahan memalukan dari Hubert Hurkacz di Grand Slam Wimbledon. Juara tunggal delapan kali itu ditundukkan dalam staright set langsung untuk pertama kalinya dalam 19 tahun oleh Hubert Hurkacz dengan skor 6-3, 7-6, 6-0.

Hanya sebulan sebelum ulang tahunnya yang ke-40, superstar Swiss itu tersingkir dalam waktu kurang dari dua jam oleh petenis nomor 18 dunia dari Polandia. Sejak kalah dalam tiga set dari Mario Ancic dari Kroasia di babak pertama 2002 – tahun sebelum dominasinya di tenis dimulai – Federer tersingkir dengan cara yang kejam dan tanpa kompromi.



Yang memalukan, itu adalah kedua kalinya abad ini dia harus mencicipi kekalahan memalukan. Ada gelombang perpisahan yang pedih kepada para penggemar setianya di Centre Court dan bertanya apakah itu saja, Federer tidak bisa memberikan jawaban konkrit untuk 2022.’’Saya tidak tahu. Saya benar-benar tidak tahu. Saya harus berkumpul kembali,’’kata Federer.

’’Tujuan saya selalu untuk tahun lalu dan lebih banyak lagi untuk memainkan Wimbledon lagi. Target awalnya adalah bermain tahun lalu.Kami selalu akan duduk dan membicarakannya karena jelas sekarang Wimbledon sudah berakhir. Kemudian kita pergi dari sana,’’lanjutnya.

Federer berharap masih bisa melanjutkan petualangannya di Wimbledon tahun depan di saat usianya yang memasuki 40 tahun.Terutama menjaga kondisinya di tengah persaingan ketat melawan petenis yang lebih muda usianya.



’’Oke, apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik sehingga saya bisa lebih kompetitif? Saya sebenarnya sangat senang saya berhasil sejauh yang saya lakukan di sini dan saya benar-benar bisa bermain Wimbledon di level yang saya lakukan setelah semua yang saya lalui.

’’Tentu saja saya ingin memainkannya lagi, tetapi pada usia saya, Anda tidak pernah yakin apa yang akan terjadi. Tim dan saya sebenarnya sangat senang saya berhasil mencapai perempat final.''

Federer berusaha menjadi pria tertua yang mencapai semifinal Wimbledon di Era Terbuka. ’’Saya merasa sangat kelelahan. Aku bisa tidur siang sekarang.”