Sistem Baru Formula 1 di Kualifikasi Diprediksi Bakal Kacau
loading...
A
A
A
SILVERSTONE - Format sprint qualifying akan diterapkan pada seri kesepuluh Formula 1 di Sirkuit Silverstone, Inggris, akhir pekan ini. Prinsipal tim Scuderia Ferrari, Mattia Binotto memperkirakan bakal terjadi kekacauan.
Pihak penyelenggara F1 membuat pengumuman mengenai penerapan sistem baru pada sesi kualifikasi. F1 mengadopsi sistem baru, yakni sprint qualifying.
Dengan format baru ini, para pembalap akan menempuh jarak 100 kilometer (km) tanpa diperbolehkan masuk pit stop untuk mengganti ban. Sesi ini akan dipakai untuk menentukan posisi start saat lomba.
BACA JUGA: Andai PON Papua Boleh Dihadiri Penonton, Menpora: Harus Sudah Divaksin
Tiga pembalap teratas nantinya diberi poin ekstra, tiga untuk pole sitter, dan seterusnya. Sprint qualifying mirip dengan lomba, tetapi dengan jarak tempuh hanya 100 km. Para pembalap diizinkan saling menyalip demi mendapat posisi terbaik.
Hanya saja, para pembalap akan menggunakan ban dengan jenis baru pada akhir pekan ini. Dengan minimnya waktu untuk latihan bebas, Binotto memperkirakan sprint qualifying bakal berlangsung kacau.
“Kami akan mendapat ban dengan spesifikasi baru, yang mana sudah kami di Austria. Namun, sebagian besar tim masih membutuhkan waktu untuk merasakannya,” kata Binotto dikutip Motorsport, Selasa (13/7/2021).
BACA JUGA: Menpora: Atlet PON yang Bertanding Bukan untuk Jalan-Jalan
“Waktu kami akan singkat, karena hanya akan mendapat sesi latihan bebas di Jumat, sebelum langsung kualifikasi. Kami sama saja menuju kualifikasi dengan ban spesifikasi baru,” ujarnya.
“Saya pikir akan terjadi kekacauan. Karena setelan mobil tidak akan optimal, akibat minim pengalaman dengan ban baru. Di sisi lain, akhir pekan ini akan menyenangkan,” tutur Binotto
Lihat Juga: Termurah!! Nonton LA LIGA hingga F1 Hanya 36 Ribu, Langganan beIN Sports di Vision+ Sekarang
Pihak penyelenggara F1 membuat pengumuman mengenai penerapan sistem baru pada sesi kualifikasi. F1 mengadopsi sistem baru, yakni sprint qualifying.
Dengan format baru ini, para pembalap akan menempuh jarak 100 kilometer (km) tanpa diperbolehkan masuk pit stop untuk mengganti ban. Sesi ini akan dipakai untuk menentukan posisi start saat lomba.
BACA JUGA: Andai PON Papua Boleh Dihadiri Penonton, Menpora: Harus Sudah Divaksin
Tiga pembalap teratas nantinya diberi poin ekstra, tiga untuk pole sitter, dan seterusnya. Sprint qualifying mirip dengan lomba, tetapi dengan jarak tempuh hanya 100 km. Para pembalap diizinkan saling menyalip demi mendapat posisi terbaik.
Hanya saja, para pembalap akan menggunakan ban dengan jenis baru pada akhir pekan ini. Dengan minimnya waktu untuk latihan bebas, Binotto memperkirakan sprint qualifying bakal berlangsung kacau.
“Kami akan mendapat ban dengan spesifikasi baru, yang mana sudah kami di Austria. Namun, sebagian besar tim masih membutuhkan waktu untuk merasakannya,” kata Binotto dikutip Motorsport, Selasa (13/7/2021).
BACA JUGA: Menpora: Atlet PON yang Bertanding Bukan untuk Jalan-Jalan
“Waktu kami akan singkat, karena hanya akan mendapat sesi latihan bebas di Jumat, sebelum langsung kualifikasi. Kami sama saja menuju kualifikasi dengan ban spesifikasi baru,” ujarnya.
“Saya pikir akan terjadi kekacauan. Karena setelan mobil tidak akan optimal, akibat minim pengalaman dengan ban baru. Di sisi lain, akhir pekan ini akan menyenangkan,” tutur Binotto
Lihat Juga: Termurah!! Nonton LA LIGA hingga F1 Hanya 36 Ribu, Langganan beIN Sports di Vision+ Sekarang
(yov)