Kejuaraan Futsal Putri Asia Resmi Dibatalkan karena Pandemi Covid-19

JAKARTA - Dinilai masih tingginya angka Covid-19 di negara-negara Asia, Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) membatalkan Kejuaraan Futsal Putri Asia 2020 Kuwait dan Kejuaraan Futsal U20 2021. Komite Eksekutif AFC ini sesuai dengan rekomendasi dari Komite Futsal dan Sepak Bola Pantai di AFC.

Komite Eksekutif AFC memprioritaskan kesehatan dan keselamatan semua pihak di tengah pandemi covid-19 saat ini.



Saat ini AFC harus menuntaskan tahapan kualifikasi Kejuaran Futsal Asia Kuwait 2022 yang semula dijadwalkan pada 13-24 Oktober 2021, diundur menjadi 1 hingga 15 April 2022. Babak final dipindahkan dari 16 hingga 27 Februari menjadi 25 September. hingga 20 Oktober.

Komite Eksekutif AFC memberikan kesempatan kepada tuan rumah untuk mendapatkan eksposur internasional, mendaptakan pengalaman berharga sebagai tuan rumah dan memberikan kesempatan berpartisipasi dalam pertandingan kualifikasi, meskipun langsung masuk babak final. Untuk menjaga fairness, pertandingan tuan rumah di babak kualitfikasi dianggap sebagai pertandingan persahabatan yang tidak memegaruhi peringkat grup.

Bagi Timnas Futsal Putri Indonesia , pembatalan AFC Women’s Futsal Championship membuat mereka kembali tidak tampil di satu kejuaraan besar setelah penundaan SEA Games Vietnam 2021, dan diundur ke pertengahan 2022.

Timnas Futsal Putri pernah berlaga di Turnamen Futsal Wanita terbesar se Asia ini di Bangkok, Thailand pada 2018. Saat itu para srikandi futsal Indonesia mencapai babak Perempat Final setelah dihentikan oleh Vietnam dengan skor 2 – 1 di Bangkok Arena.

Pelatih Kepala, Kensuke Takahasi menyayangkan keputusan AFC membatalkan kejuaraan yang sebelumnya dijadwalkan digelar di Kuwait tahun 2020.

“Sangat disayangkan. Kita kehilangan Kesempatan pertandingan untuk mendapatkan pengalaman besar para pemain yang akan menciptakan masa depan. Kehilangan Salah satu target besar para pemain futsal putri. Saya berdoa semoga kehidupan biasa yang sehat dan ada futsal segera kembali” ujar Kensuke Takahasi atau “Ken San”.

Kapten tim Novita Murni Piranti menyampaikan keluhan yang sama tetapi memaklumi karena keputusan yang telah disepakati juga bagian dari usaha semua pihak untuk menjaga kesehatan para atlet.

“Saya dan teman-teman sangat kecewa, karena Indonesia lagi lagi kehilangan kesempatan berprestasi di tingkat Asia karena pandemi ini yang tak kunjung usai. Tapi mungkin ini keputusan terbaik, karena yang terpenting sekarang adalah kesehatan setiap orang itu jauh lebih berharga dari apapun.” ungkap Kapten tim Novita Murni Piranti.

Menyinggung kegiatan selama pandemi ini, Novita mengatakan, tetap melakukan program latihan mandiri untuk menjaga kebugaran.

“Untuk saya pribadi mungkin teman-teman yang lain juga memiliki program latihan mandiri untuk menjaga kondisi agar tetap selalu terjaga, terlebih lagi untuk tetap selalu sehat di tengah situasi pandemi seperti sekarang”.