Atlet Biliar Tetap Dukung PPKM Darurat Meski Gagal Ikut Turnamen
loading...
A
A
A
“Sebagai atlet untuk saat ini saya menjaga kesehatan dengan konsumsi vitamin dan makanan yang sehat. Menjaga kondisi fisik dengan berolahraga di rumah dan berlatih di lokasi pribadi.. Tips saya untuk atlet yang terdampak PPKM darurat ini bisa berlatih dengan mengikuti pelatihan secara virtual. Saran saya untuk saat ini yang terpenting adalah kesehatan. Untuk saat ini saran saya adalah melakukan kegiatan latihan fisik di rumah masing-masing, menjaga kesehatan dan mengikuti protokol kesehatan.”
“Dampak yang paling terasa sebagai atlet adalah tidak bisa mengikuti event karena semua dibatalkan. Selama pandemi, latihan tetap teratur dan minum vitamin untuk menambah imun. Menghrapkan uang pembinaan untuk atlet tetap dipastikan tepat waktu karena membantu atlet di masa pandemi ini.” Demikian ungkap Emilia Putri Rahmanda atau Amel, atlet berusia 21 tahun dari Jawa Timur.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB POBSI , Achmad Fadil Nasution mengatakan, rutinitas pertandingan cukup berpengaruh terhadap kehidupan atlet.
“Selama ini hadiah yang diperebutkan dapat menggulirkan roda ekonomi di antara atlet. Di belakang mereka juga ada sponsor yang berbagi 50:50 atas hadiah tersebut. Di sisi lain, kompetisi yang panjang dan melibatkan banyak atlet papan atas diyakini dapat meningkatkan prestasi dan roda ekonomi baik di antara atlet maupun rumah biliar dan seluruh stakeholders. Contoh pertandingan di Jateng yang diundur untuk kelompok putri total hadiah 97,5 juta. Double mix 60 juta. Seharusnya nilai uang tersebut dalam 10 hari sudah beredar di kantong atlet.”
Menurut Achmad Fadil Nasution, memang turnamen itu belum dapat menjadi sumber pemghasilan utama bagi kehidupan para atlet biliar. Namun bagaimanapun tidak adanya turnamen berarti tidak adanya peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Meskipun beberapa atlet adalah atlet provinsi yang menerima honor bulanan dan beberapa ada kontrak dengan provinsi masing-masing.
Lihat Juga: Sempat Tertinggal, Trik Atlet Biliar Menangkan Laga Pada POBSI Pool Circuit Series Kota Batu
“Dampak yang paling terasa sebagai atlet adalah tidak bisa mengikuti event karena semua dibatalkan. Selama pandemi, latihan tetap teratur dan minum vitamin untuk menambah imun. Menghrapkan uang pembinaan untuk atlet tetap dipastikan tepat waktu karena membantu atlet di masa pandemi ini.” Demikian ungkap Emilia Putri Rahmanda atau Amel, atlet berusia 21 tahun dari Jawa Timur.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB POBSI , Achmad Fadil Nasution mengatakan, rutinitas pertandingan cukup berpengaruh terhadap kehidupan atlet.
“Selama ini hadiah yang diperebutkan dapat menggulirkan roda ekonomi di antara atlet. Di belakang mereka juga ada sponsor yang berbagi 50:50 atas hadiah tersebut. Di sisi lain, kompetisi yang panjang dan melibatkan banyak atlet papan atas diyakini dapat meningkatkan prestasi dan roda ekonomi baik di antara atlet maupun rumah biliar dan seluruh stakeholders. Contoh pertandingan di Jateng yang diundur untuk kelompok putri total hadiah 97,5 juta. Double mix 60 juta. Seharusnya nilai uang tersebut dalam 10 hari sudah beredar di kantong atlet.”
Menurut Achmad Fadil Nasution, memang turnamen itu belum dapat menjadi sumber pemghasilan utama bagi kehidupan para atlet biliar. Namun bagaimanapun tidak adanya turnamen berarti tidak adanya peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Meskipun beberapa atlet adalah atlet provinsi yang menerima honor bulanan dan beberapa ada kontrak dengan provinsi masing-masing.
Lihat Juga: Sempat Tertinggal, Trik Atlet Biliar Menangkan Laga Pada POBSI Pool Circuit Series Kota Batu
(sto)