Robert Alberts Sebut Liga 1 Bakal Berjalan Menarik Saat Pandemi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Liga 1 2021/2022 diprediksi berjalan ketat karena banyak tim dihuni para pemain top. Namun, liga yang digelar di tengah pandemi justru dinilai akan menambah daya tarik tersendiri.
Persiapan kontestan pun berbeda satu sama lain. Ada yang sudah berlatih cukup lama, tapi ada juga yang belum memulai latihan bersama seperti Persib Bandung.
Kondisi ini akan membuat pertandingan sulit diprediksi. Sebab, tim yang lama berlatih belum tentu tampil apik. Sebaliknya, tim yang persiapannya singkat, belum tentu tampil buruk.
"Itu akan sangat-sangat tidak terprediksi," ujar pelatih Persib Robert Alberts.
Tak hanya persiapan, laju tim saat kompetisi berjalan juga tidak akan terprediksi. Dia mencontohkan Liga Inggris musim lalu yang menghadirkan banyak kejutan. Kondisinya hampir sama dengan di Indonesia saat ini.
"Jika kamu melihat Liga Inggris musim lalu, ketika semua laga digelar tanpa penonton dan persiapan tim berbeda-beda, lalu di tengah musim ada yang terkena Covid-19 , itu memengaruhi hasilnya," ungkapnya.
Tak hanya itu, tim yang biasanya sulit ditaklukkan di kandangnya, juga bisa terjungkal secara mengejutkan. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya suporter yang mendukung tim saat berlaga.
"Itu (tidak hadirnya suporter) bisa memberi perbedaan. Bukan hanya di Inggris, tapi di Eropa," cetusnya.
Dia pun memandang kondisi serupa bakal terjadi di Liga 1. Sebab, secara umum, aturan yang diberlakukan dalam Liga 1 mirip dengan yang diberlakukan di negara lain.
"Banyak tim yang tidak diduga bisa memenangi liga. Semuanya akan berbeda di manapun, dan Indonesia juga saya rasa akan sama, sulit diprediksi," jelas Robert.
Persiapan kontestan pun berbeda satu sama lain. Ada yang sudah berlatih cukup lama, tapi ada juga yang belum memulai latihan bersama seperti Persib Bandung.
Kondisi ini akan membuat pertandingan sulit diprediksi. Sebab, tim yang lama berlatih belum tentu tampil apik. Sebaliknya, tim yang persiapannya singkat, belum tentu tampil buruk.
"Itu akan sangat-sangat tidak terprediksi," ujar pelatih Persib Robert Alberts.
Tak hanya persiapan, laju tim saat kompetisi berjalan juga tidak akan terprediksi. Dia mencontohkan Liga Inggris musim lalu yang menghadirkan banyak kejutan. Kondisinya hampir sama dengan di Indonesia saat ini.
"Jika kamu melihat Liga Inggris musim lalu, ketika semua laga digelar tanpa penonton dan persiapan tim berbeda-beda, lalu di tengah musim ada yang terkena Covid-19 , itu memengaruhi hasilnya," ungkapnya.
Tak hanya itu, tim yang biasanya sulit ditaklukkan di kandangnya, juga bisa terjungkal secara mengejutkan. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya suporter yang mendukung tim saat berlaga.
"Itu (tidak hadirnya suporter) bisa memberi perbedaan. Bukan hanya di Inggris, tapi di Eropa," cetusnya.
Dia pun memandang kondisi serupa bakal terjadi di Liga 1. Sebab, secara umum, aturan yang diberlakukan dalam Liga 1 mirip dengan yang diberlakukan di negara lain.
"Banyak tim yang tidak diduga bisa memenangi liga. Semuanya akan berbeda di manapun, dan Indonesia juga saya rasa akan sama, sulit diprediksi," jelas Robert.