Pahlawan Olahraga Indonesia, Hariyanto Arbi Si Pemilik Smash 100 Watt

Selasa, 17 Agustus 2021 - 08:00 WIB
loading...
A A A
“Thomas Cup terakhir kali dimenangkan sama kakak tahun 84 terakhir kali, setelah itu 10 tahun ga menang. Waktu itu tahun 94 saya ikut pertama kali Thomas cup dan menang. Itu paling berkesan,” katanya.

“Di sisi lain, bisa bawa Indonesia juara Thomas Cup 4 kali (1994, 1996, 1998, 2000) sama All-England, karena dulu kan kalo udah juara all England udah rasanya waduh lain gitu. Orang Indonesia juga kan ga banyak juga di All England bisa jadi andalan di nomor tunggal,” lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, sepanjang karir Hari mendapatkan julukan pemilik “Smash 100 watt”. Sebutan ini sebenarnya diawali dengan candaannya bersama rekannya Ardy B. Wiranata saat sedang sarapan.

Saat itu, mereka sama-sama mengikuti ajang yang sama. Namun sayang Ardy mengalami kekalahan dari pebulu tangkis Malaysia Rashid Sidek. Hari yang selanjutnya juga akan menghadapi Rashid mengejek kekalahan Ardy tersebut.

“Awalnya waktu itu lagi sarapan sama Ardy, dia kan kalah sama rashid dari Malaysia. Waktu itu saya ngomong, ‘ya smash kamu 5 watt sih coba nanti lihat saya nih’ karena malam ini ketemu Rashid. Pas malam itu saya menang, biasanya Rashid kan susah dikalahin di Malaysia,” pungkasnya.

“Jadi ada yang denger wartawan kalo ga salah, makanya ditulisnya smash 100 watt waktu itu,” kata Hari.

Sebutan itu pun melekat di sisa-sisa karir Hari mengingat smash-nya juga tajam dan membuat takut lawan-lawannya. Ia pun mengaku bangga dengan cara smashnya yang selama ini ia latih bermula dari termotivasi oleh pebulu tangkis terdahulu, Liem Swie King.

“Itu sudah dari umur berapa tuh udah dilatih di PB Djarum. Awal-awal saya terinspirasi dari Liem Swie King yang juga dari PB Djarum. Dari situ lah dilatih terus lah dan membuat takut lawan-lawan,” ucapnya.

Akhirnya, Hari mengakhiri karirnya menjadi atlet pada 2000. Di masa pensiunnya, ia tetap berkecimpung di dunia bulu tangkis namun dengan berjualan alat-alatnya.

Ia juga berkata masih aktif bermain sembari mengmbangkan bisnisnya. Ia memiliki target untuk kembali membanggakan Indonesia melalui produk-produk yang dijualnya dapat digunakan atlet di ajang internasional.

“Pensiun tahun 2000, trus 2003 saya membangun (bisnis alat olahraga), setelah itu sampai saat ini saya masih mengembangkan bisnis saya. Masih berkecimpung di bulu tangkis karena bisnisnya berhubungan dengan alat-alat bulu tangkis,” sambungnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)