Dari Lapangan Bulu Tangkis di Jakarta, Indonesia Dikenal Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cabang olahraga bulu tangkis di Indonesia sudah banyak menelurkan prestasi. Baik di level nasional, Asia, maupun dunia. Belum lama ini ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah sukses mengguncang dunia dengan medali emasnya.
Greysia/Apriyani misalnya. Pasangan ini mampu mengguratkan tinta emas dengan merebut medali emas pertama di sektor ganda putri pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Di final, mereka menang dua game langsung 21-19, 21-15 atas Chen Qingchen/Jia Yi Fan.
Itu merupakan medali emas pertama yang diraih sektor ganda putri cabor bulu tangkis di ajang Olimpiade. Tak kalah dengan Greysia/Apriyani. Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah juga memberikan kepingan medali emas untuk Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.
BACA JUGA: Ganda Putri Leani/Khalimatus Rebut Medali Emas di Paralimpiade Tokyo 2020
Tangisan Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah pecah saat pasangan ganda putri para bulu tangkis Indonesia berhasil menyumbangkan medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020. Keberhasilan itu diraih usai mengalahkan Cheng Hefang/Ma Huihui dengan dua game langsung 21-18, 21-12 di Yoyogi National Gymnasium, Sabtu (4/9/2021).
Apa yang diukir Greysia/Apriyani dan Leani/Khalimatus tidak datang dengan instan. Mereka tentunya membutuhkan sebuah proses untuk meningkatkan permainannya saat berada di lapangan pertandingan.
Di sini, ada peran besar klub dalam proses pencarian hingga pembentukan bakat pemain, sehingga nantinya dapat mengukir prestasi di kancah internasional. PB Exist Jakarta misalnya, klub yang bermarkas di Jakarta Utara ini berhasil melahirkan pebulu tangkis andal, seperti Fitriani, Prsikila Siahaya, Felix Eka, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Dheva dan Suryo Tambah Perbendaharaan Medali Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (4/9/2021), GOR ini memiliki luas tanah seluas 1.500 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 2.600 meter persegi. GOR tersebut difasilitasi dengan 7 lapangan, asrama, ruang belajar, perpustakaan, tempat fitnes, ruang video, hingga gedung multifungsi.
Selain PB Exist, ada juga PB Tangkas, salah satu tempat pencetak para atlet bulu tangkis dunia. Berlokasi di area Tanjung Duren, komplek Greenville, Jakarta Barat. PB Tangkas berdiri sejak 21 Februari 1951.
Beberapa juara dunia jebolan PB Tangkas adalah Ade Chandra (1980, Jakarta), Verawati Fajrin (1980, Jakarta), Icuk Sugiarto (1983, Birmingham), Joko Supriyanto (1993, Copenhagen), Ricky Subagdja ( 1993, Kopenhagen), Ricky Subagdja / Rexy Mainaky (1995, Lausanne), dan Hendrawan (2001, Sevilla). Jadi, bagi penikmat olahraga tepok bulu yang ingin menyalurkan hobinya tidak melulu memertimbangkan mengenai fasilitas yang lengkap atau area parkir yang luas saja. Tetapi bagaimana hobinya tersebut benar-benar dapat menghasilkan sesuatu yang berguna dan dapat bermanfaat untuk orang banyak.
Lantas kenapa lapangan yang sudah berstandar internasional selalu dilapisi dengan karpet karet? Hal ini guna meminimalisir risiko cedera pada atlet. Secara umum, warna karpet lapangan bulu tangkis adalah hijau.
All England menjadi turnamen tertua di dunia yang menggunakan warna hijau untuk karpet lapangan. Salah satu kejuaraan yang menggunakan karpet selain warna hijau adalah World Tour Finals 2019. Kejuaraan yang diselengarakan di Guangzhou, itu menggunakan karpet berwarna merah.
Berikut Perbedaan Lapangan Tunggal dengan Ganda
Tunggal
Panjang garis lapangan permainan bulu tangkis dalam partai tunggal adalah 13,40 meter Lebar bidang permainan: 5,18 meter Panjang bidang penerima servis: 4,72 meter Lebar bidang penerima servis: 2,59 meter
Ganda
Panjang bidang permainan: 13,40 meter Lebar bidang permainan: 6,10 meter Panjang bidang penerima servis: 3,96 meter Lebar bidang penerima servis: 3,05 meter
Greysia/Apriyani misalnya. Pasangan ini mampu mengguratkan tinta emas dengan merebut medali emas pertama di sektor ganda putri pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Di final, mereka menang dua game langsung 21-19, 21-15 atas Chen Qingchen/Jia Yi Fan.
Itu merupakan medali emas pertama yang diraih sektor ganda putri cabor bulu tangkis di ajang Olimpiade. Tak kalah dengan Greysia/Apriyani. Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah juga memberikan kepingan medali emas untuk Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.
BACA JUGA: Ganda Putri Leani/Khalimatus Rebut Medali Emas di Paralimpiade Tokyo 2020
Tangisan Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah pecah saat pasangan ganda putri para bulu tangkis Indonesia berhasil menyumbangkan medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020. Keberhasilan itu diraih usai mengalahkan Cheng Hefang/Ma Huihui dengan dua game langsung 21-18, 21-12 di Yoyogi National Gymnasium, Sabtu (4/9/2021).
Apa yang diukir Greysia/Apriyani dan Leani/Khalimatus tidak datang dengan instan. Mereka tentunya membutuhkan sebuah proses untuk meningkatkan permainannya saat berada di lapangan pertandingan.
Di sini, ada peran besar klub dalam proses pencarian hingga pembentukan bakat pemain, sehingga nantinya dapat mengukir prestasi di kancah internasional. PB Exist Jakarta misalnya, klub yang bermarkas di Jakarta Utara ini berhasil melahirkan pebulu tangkis andal, seperti Fitriani, Prsikila Siahaya, Felix Eka, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Dheva dan Suryo Tambah Perbendaharaan Medali Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (4/9/2021), GOR ini memiliki luas tanah seluas 1.500 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 2.600 meter persegi. GOR tersebut difasilitasi dengan 7 lapangan, asrama, ruang belajar, perpustakaan, tempat fitnes, ruang video, hingga gedung multifungsi.
Selain PB Exist, ada juga PB Tangkas, salah satu tempat pencetak para atlet bulu tangkis dunia. Berlokasi di area Tanjung Duren, komplek Greenville, Jakarta Barat. PB Tangkas berdiri sejak 21 Februari 1951.
Beberapa juara dunia jebolan PB Tangkas adalah Ade Chandra (1980, Jakarta), Verawati Fajrin (1980, Jakarta), Icuk Sugiarto (1983, Birmingham), Joko Supriyanto (1993, Copenhagen), Ricky Subagdja ( 1993, Kopenhagen), Ricky Subagdja / Rexy Mainaky (1995, Lausanne), dan Hendrawan (2001, Sevilla). Jadi, bagi penikmat olahraga tepok bulu yang ingin menyalurkan hobinya tidak melulu memertimbangkan mengenai fasilitas yang lengkap atau area parkir yang luas saja. Tetapi bagaimana hobinya tersebut benar-benar dapat menghasilkan sesuatu yang berguna dan dapat bermanfaat untuk orang banyak.
Lantas kenapa lapangan yang sudah berstandar internasional selalu dilapisi dengan karpet karet? Hal ini guna meminimalisir risiko cedera pada atlet. Secara umum, warna karpet lapangan bulu tangkis adalah hijau.
All England menjadi turnamen tertua di dunia yang menggunakan warna hijau untuk karpet lapangan. Salah satu kejuaraan yang menggunakan karpet selain warna hijau adalah World Tour Finals 2019. Kejuaraan yang diselengarakan di Guangzhou, itu menggunakan karpet berwarna merah.
Berikut Perbedaan Lapangan Tunggal dengan Ganda
Tunggal
Panjang garis lapangan permainan bulu tangkis dalam partai tunggal adalah 13,40 meter Lebar bidang permainan: 5,18 meter Panjang bidang penerima servis: 4,72 meter Lebar bidang penerima servis: 2,59 meter
Ganda
Panjang bidang permainan: 13,40 meter Lebar bidang permainan: 6,10 meter Panjang bidang penerima servis: 3,96 meter Lebar bidang penerima servis: 3,05 meter
(yov)