Empat Spartan RIOT Makassar Lari untuk Bantu Anak Pelosok Toraja
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Komunitas lari Running Is Our Therapy (RIOT) Chapter Makassar ikut berpartisipasi pada agenda Run for Humanity di Toraja Utara , Sulsel, Sabtu (4/9/2021).
Lomba lari dalam rangka penggalangan dana itu diikuti oleh empat spartan (sebutan populer pelari komunitas RIOT) Makassar. Mereka adalah Winardi 'Akko', Finni Arfianas, Rafiuddin 'Oddang', dan Ismail.
Keempat spartan RIOT Makassar ini menempuh jarak lari sejauh 42 kilometer (maraton) di wilayah Toraja Utara. Mereka bersama para pelari lainnya dari berbagai komunitas lari di Indonesia melewati beberapa destinasi wisata di daerah tujuan wisata andalan Sulsel itu.
Destinasi yang mereka lintasi antara lain Ke'te' Kesu', Londa, Bukit Singki, Lombok Parinding, beberapa makam bersejarah, hingga kawasan-kawasan berpemandangan eksotik di Torut.
Para pelari start di Kandean Dulang dan finish di Buntu Pempon, Rujab Bupati Torut. Bupati Yohanis Bassang melepas secara langsung rombongan pelari maraton ini di garis start pada sekitar pukul 06.00 Wita.
Lomba lari ini bertujuan untuk mengumpulkan dana dari para pelari melalui kontribusi kepesertaan untuk pendidikan dan gizi yang lebih baik buat anak-anak di pelosok Toraja Utara.
Para pelari sangat terharu usai menuntaskan misi lari amal tersebut karena anak-anak yang hendak dibantu rupanya dihadirkan di lokasi finish.
"Yah, yang namanya lari maraton pasti capek. Tapi begitu kami finish, rasa lelah itu langsung sirna begitu melihat mereka (anak-anak) menyambut kita dengan gembira," ungkap Akko, kapten RIOT Makassar.
Akko mengaku kian terharu hingga menitikkan air mata saat memeluk anak-anak tersebut.
Ketua Panitia Run for Humanity, Putri Bara Allo, membenarkan event marathon ini untuk penggalangan dana untuk anak-anak pelosok demi mendapatkan pendidikan yang setara dengan teman sebayanya.
Lomba lari dalam rangka penggalangan dana itu diikuti oleh empat spartan (sebutan populer pelari komunitas RIOT) Makassar. Mereka adalah Winardi 'Akko', Finni Arfianas, Rafiuddin 'Oddang', dan Ismail.
Keempat spartan RIOT Makassar ini menempuh jarak lari sejauh 42 kilometer (maraton) di wilayah Toraja Utara. Mereka bersama para pelari lainnya dari berbagai komunitas lari di Indonesia melewati beberapa destinasi wisata di daerah tujuan wisata andalan Sulsel itu.
Destinasi yang mereka lintasi antara lain Ke'te' Kesu', Londa, Bukit Singki, Lombok Parinding, beberapa makam bersejarah, hingga kawasan-kawasan berpemandangan eksotik di Torut.
Para pelari start di Kandean Dulang dan finish di Buntu Pempon, Rujab Bupati Torut. Bupati Yohanis Bassang melepas secara langsung rombongan pelari maraton ini di garis start pada sekitar pukul 06.00 Wita.
Lomba lari ini bertujuan untuk mengumpulkan dana dari para pelari melalui kontribusi kepesertaan untuk pendidikan dan gizi yang lebih baik buat anak-anak di pelosok Toraja Utara.
Para pelari sangat terharu usai menuntaskan misi lari amal tersebut karena anak-anak yang hendak dibantu rupanya dihadirkan di lokasi finish.
"Yah, yang namanya lari maraton pasti capek. Tapi begitu kami finish, rasa lelah itu langsung sirna begitu melihat mereka (anak-anak) menyambut kita dengan gembira," ungkap Akko, kapten RIOT Makassar.
Akko mengaku kian terharu hingga menitikkan air mata saat memeluk anak-anak tersebut.
Ketua Panitia Run for Humanity, Putri Bara Allo, membenarkan event marathon ini untuk penggalangan dana untuk anak-anak pelosok demi mendapatkan pendidikan yang setara dengan teman sebayanya.
(agn)