Lee Zii Jia, Reinkarnasi Lee Chong Wei Tebar Ancaman di Olimpiade
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pemain tunggal putra No. 1 Malaysia, Lee Zii Jia menjadi sosok yang harus diwaspadai di Olimpiade Tokyo tahun depan. Pemain yang disebut-sebut sebagai reinkarnasi Lee Chong Wei itu menebar ancaman tahun ini sebelum turnamen dihentikan karena pandemi Covid-19.
Sukses Zii Jia menembus semifinal di Turnamen All England 2020 menjadi bukti teraktual. Sayang, di saat performanya sedang on fire, seluruh turnamen bulu tangkis yang masuk agenda BWF disetop hingga batas waktu yang tidak diketahui.
Mantan pemain internasional Datuk James Selvaraj meyakini Zii Jia sudah mencapai performa terbaik tetapi sekarang harus menunggu untuk menghadapi sesuatu yang tidak diketahui. Berbicara kepada Timesport, mantan direktur kinerja tinggi BA of Malaysia (BAM) mengatakan Zii Jia menunjukkan kualitas permainan bulu tangkis terbaik ketika ia mencapai semifinal All England bulan lalu.
’’Saya tidak bisa berbicara secara umum atau memprediksi banyak hal, tetapi hanya melihat penampilannya tahun ini, Zii Jia bisa menjadi pemain yang harus diwaspadai di Olimpiade,’’ujarnya. ’’Zii Jia sekarang harus menunggu. Apa pun bisa terjadi antara sekarang dan Juli tahun depan.’’
Menurutnya, pandemi COVID-19 membawa efek menguntungkan bagi tunggal putra Jepang, Kento Momota yang menjalani pemulihan pasca kecelakaan maut awal tahun ini. ’’Saya pikir itu akan menjadi persaingan terbuka di tunggal putra. Kento Momota dari Jepang sekarang dapat mengambil manfaat dari ini, demikian juga semua pemain lainnya.’’
Menurut James, segalanya akan terlihat sangat berbeda begitu turnamen internasional dilanjutkan. ’’Tetap bugar adalah satu hal tetapi mempertahankan konsistensi pukulan adalah hal lain. Kami tidak tahu berapa lama Perintah Kontrol Gerakan akan berlangsung, tetapi jika Anda tidak memegang raket selama lebih dari tiga bulan, Anda akan kehilangan sentuhan itu. Para pemain dan pelatih kami harus memikirkan cara-cara kreatif untuk tetap berada di jalur,"ungkap James.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) saat ini sedang mengerjakan sistem kualifikasi baru untuk Olimpiade. Awalnya, periode kualifikasi satu tahun seharusnya berakhir akhir bulan ini dengan Kejuaraan Asia di Manila menjadi turnamen terakhir yang menawarkan poin Olimpiade.
Sukses Zii Jia menembus semifinal di Turnamen All England 2020 menjadi bukti teraktual. Sayang, di saat performanya sedang on fire, seluruh turnamen bulu tangkis yang masuk agenda BWF disetop hingga batas waktu yang tidak diketahui.
Mantan pemain internasional Datuk James Selvaraj meyakini Zii Jia sudah mencapai performa terbaik tetapi sekarang harus menunggu untuk menghadapi sesuatu yang tidak diketahui. Berbicara kepada Timesport, mantan direktur kinerja tinggi BA of Malaysia (BAM) mengatakan Zii Jia menunjukkan kualitas permainan bulu tangkis terbaik ketika ia mencapai semifinal All England bulan lalu.
’’Saya tidak bisa berbicara secara umum atau memprediksi banyak hal, tetapi hanya melihat penampilannya tahun ini, Zii Jia bisa menjadi pemain yang harus diwaspadai di Olimpiade,’’ujarnya. ’’Zii Jia sekarang harus menunggu. Apa pun bisa terjadi antara sekarang dan Juli tahun depan.’’
Menurutnya, pandemi COVID-19 membawa efek menguntungkan bagi tunggal putra Jepang, Kento Momota yang menjalani pemulihan pasca kecelakaan maut awal tahun ini. ’’Saya pikir itu akan menjadi persaingan terbuka di tunggal putra. Kento Momota dari Jepang sekarang dapat mengambil manfaat dari ini, demikian juga semua pemain lainnya.’’
Menurut James, segalanya akan terlihat sangat berbeda begitu turnamen internasional dilanjutkan. ’’Tetap bugar adalah satu hal tetapi mempertahankan konsistensi pukulan adalah hal lain. Kami tidak tahu berapa lama Perintah Kontrol Gerakan akan berlangsung, tetapi jika Anda tidak memegang raket selama lebih dari tiga bulan, Anda akan kehilangan sentuhan itu. Para pemain dan pelatih kami harus memikirkan cara-cara kreatif untuk tetap berada di jalur,"ungkap James.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) saat ini sedang mengerjakan sistem kualifikasi baru untuk Olimpiade. Awalnya, periode kualifikasi satu tahun seharusnya berakhir akhir bulan ini dengan Kejuaraan Asia di Manila menjadi turnamen terakhir yang menawarkan poin Olimpiade.
(and)