Sir Alex Ferguson Bikin Chicharito Tetap 'Setan Merah'

LOS ANGELES - Javier "Chicharito" Hernandez, penyerang LA Galaxy, menyatakan bahwa meski sudah tidak bermain di Manchester United lagi, hatinya tetap bersama "Setan Merah".

Pemain Meksiko itu membuat langkah mengejutkan ketika digaet United dari Cvivas pada 2010. Tak perlu waktu lama buat Chicharito untuk menjadi favorit fans United ketika masih ditukangi Sir Alex Ferguson.

Sayangnya hal tersebut tak berlangsung lama. Sepeninggal Ferguson usai merengkuh gelar Liga Primer Inggris ke-20 pada 2013, sinar Chicharito meredup. Ia tak lagi mendapatkan tempat istimewa ketika David Moyes menggantikan Ferguson. Alasan inilah yang membuat Hernandez akhirnya dipinjamkan ke Real Madrid pada musim 2014-15.

"Main di Real Madrid adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Tapi kalau boleh jujur, saya akan selalu menjadi Merah (Manchester United)," kata Hernandez dikutip ESPN, Senin (1/6/2020). ( Baca:Sriwijaya Fc Inginkan Kompetisi Liga Tetap Lanjut pada 2 Oktober )

Chicharito menambahkan bahwa dirinya dan beberapa pemain lain tidak pernah memiliki sesuatu yang pribadi dengan Moyes. Menurutnya, adalah sebuah kesalahan klub ketika berpikir bisa mencari pengganti Sir Alex dengan cepat?.

Menurutnya, itu tidak mungkin, bahkan Pep Guardiola, Jurgen Klopp, dan Jose Mourinho belum setingkat Sir Alex. Mereka sedang dalam perjalanan untuk mencoba sampai ke sana.

"Penunjukan Moyes mengubah beberapa karir pemain United, seperti Rafael da Silva, saya sendiri, Danny Welbeck, dan Fabio da Silva juga. Banyak pemain yang harus pergi untuk bermain," kata Chicharito.

Chicharito menambahkan, bahwa ia sempat frustrasi di bawah Moyes karena klub tidak menerima tawaran untuknya di musim panas 2013 dan pada musim dingin berikutnya. Sementara kesempatannya bermain di 2013-14 baru enam pertandingan.

"Moyes bertahan selama tujuh bulan karena dia begitu keras kepala. Dia tidak memiliki kemampuan beradaptasi. Sementara Anda harus tumbuh untuk berada di United".

Pencetak gol terbanyak sepanjang masa Meksiko itu akhirnya berbicara dengan Ferguson. Dari sanalah akhirnya ia mendapatkan masukan kalau bermain di Madrid adalah kesempatan yang sulit untuk ditolak.