Terlalu Lama di 'Lockdown', Simona Halep Khawatir Performa Menurun
loading...
A
A
A
CONSTANTA - Penurunan performa akibat penangguhan kompetisi menjadi salah satu kekhawatiran petenis di tengah pandemi virus corona. Absen dari lapangan dan meminimalisasi aktivitas luar ruang sejak Maret lalu berpotensi berdampak pada permainan ketika tur tenis kembali dilanjutkan yang dijadwalkan pada musim panas tahun ini.
Kekhawatiran ini diungkapkan Simona Halep. Petenis asal Rumania itu mengaku khawatir tidak mampu menunjukkan permainan terbaik lantaran menjalani istirahat panjang akibat penerapan pembatasan sosial menyusul merebaknya virus corona. Padahal, dia tengah berjuang mengembalikan performa.
Kekhawatiran Halep cukup beralasan. Dia belum melakoni pertandingan kompetitif sejak memenangkan gelar di Dubai pada Februari lalu. Hal ini dikarenakan semua turnamen tenis telah ditangguhkan atau dibatalkan sejak virus yang juga biasa disebut Covid-19 itu merebak ke seluruh dunia pada Maret lalu. Organisasi tenis berharap turnamen bisa kembali digelar pada musim panas tahun ini. (Baca: Koleksi Jam Tangan Mewah Riyad Mahrez Raib Digondol Maling)
Meski begitu, tanda-tanda untuk kembali melanjutkan tur tenis memang belum jelas dan tak ada tanggal yang pasti kapan petenis dunia bisa kembali bermain secara kompetitif. Bahkan, beberapa turnamen yang tertunda juga belum ada kepastian, termasuk jadwal Amerika Serikat Terbuka yang akan diumumkan digelar atau tidak pada bulan depan.
Halep yang menghabiskan masa lockdown di Rumania menyatakan akan butuh kerja keras ketika kembali beraksi akibat kurang melakoni pertandingan. Dia belum merasakan bermain kembali di atas lapangan sejak Februari. Sementara beberapa rivalnya sudah berpartisipasi dalam turnamen domestik.
Baik Petra Kvitova maupun Karolina Pliskova melakoni turnamen di Republik Ceko, sedangkan Elina Svitolina dijadwalkan akan bermain di Berlin pada Juli mendatang tanpa kehadiran penonton. Sementara Halep belum mengumumkan kepada publik apakah akan melakoni turnamen seperti itu. Padahal, itu sangat penting selama WTA Tour ditangguhkan sampai 12 Juli mendatang.
“Jeda terpanjang saya sebelum masa lockdown sekitar 3-4 pekan dan kembali berkompetisi sangat menyulitkan bagi saya. Anda kehilangan kecepatan, fokus, lalu secara fisik, jika berdiam diri selama satu pekan penuh, seperti kehilangan setengah musim. Saya tidak tahu apa yang dilakukan petenis lain di masa seperti ini. Mungkin, ada beberapa yang berlatih dengan berlari dan mungkin melatih kekuatan. Saya tidak tahu. Saya tidak bisa berasumsi," kata Halep, dilansir tenis365.
Halep mengakui jika kembali berkompetisi akan sedikit menyulitkannya sebelum bermain di atas lapangan. Menurutnya, itu akan sangat berpengaruh karena dirinya belum melakoni pertandingan satu pun. Meski bisa berlatih selama lima jam per hari selama satu musim, jika tidak melakoni pertandingan resmi, dia yakin akan mendapatkan hasil sangat buruk. (Baca: Incar Pariwisata Medis, Thailand Kembangkan Vaksin Covid-19)
Terlepas dari kekhawatirannya ini, waktu selama menepi dari dunia tenis membuat Halep mengapresiasi banyak hal yang biasanya tidak pernah dia lakukan karena tidak memiliki cukup waktu. Pengoleksi dua gelar Grand Slam ini mengaku mendapatkan banyak pelajaran masa isolasi selama hampir tiga bulan.
“Hal itu terjadi kepada saya untuk mengubah sesuatu dalam hidup agar bisa berkembang secara emosional. Begitu pun dengan sisi kepribadian. Fakta bahwa saya telah melakukan lockdown selama enam musim telah membantu saya menjadi petenis peringkat 1 dunia," ucap Halep.
Sebelumnya, petenis top asal Spanyol Rafael Nadal juga merasa hal yang sama selama menjalani masa isolasi mandiri di kediamannya. Tak ada kepastian sampai kapan turnamen tenis bisa dimulai. Apalagi, pengoleksi 19 gelar Grand Slam ini merasa latihan di rumah kurang efisien dibandingkan berada di lapangan.
“Secara pribadi, ada kekhawatiran tersendiri karena tubuh kami tak melakukan aktivitas secara drastis. Akan sulit untuk kembali aktif. Saya berusaha positif dan yakin keadaan bisa pulih,” kata Nadal, kepada Marca. (Raikhul Amar)
Kekhawatiran ini diungkapkan Simona Halep. Petenis asal Rumania itu mengaku khawatir tidak mampu menunjukkan permainan terbaik lantaran menjalani istirahat panjang akibat penerapan pembatasan sosial menyusul merebaknya virus corona. Padahal, dia tengah berjuang mengembalikan performa.
Kekhawatiran Halep cukup beralasan. Dia belum melakoni pertandingan kompetitif sejak memenangkan gelar di Dubai pada Februari lalu. Hal ini dikarenakan semua turnamen tenis telah ditangguhkan atau dibatalkan sejak virus yang juga biasa disebut Covid-19 itu merebak ke seluruh dunia pada Maret lalu. Organisasi tenis berharap turnamen bisa kembali digelar pada musim panas tahun ini. (Baca: Koleksi Jam Tangan Mewah Riyad Mahrez Raib Digondol Maling)
Meski begitu, tanda-tanda untuk kembali melanjutkan tur tenis memang belum jelas dan tak ada tanggal yang pasti kapan petenis dunia bisa kembali bermain secara kompetitif. Bahkan, beberapa turnamen yang tertunda juga belum ada kepastian, termasuk jadwal Amerika Serikat Terbuka yang akan diumumkan digelar atau tidak pada bulan depan.
Halep yang menghabiskan masa lockdown di Rumania menyatakan akan butuh kerja keras ketika kembali beraksi akibat kurang melakoni pertandingan. Dia belum merasakan bermain kembali di atas lapangan sejak Februari. Sementara beberapa rivalnya sudah berpartisipasi dalam turnamen domestik.
Baik Petra Kvitova maupun Karolina Pliskova melakoni turnamen di Republik Ceko, sedangkan Elina Svitolina dijadwalkan akan bermain di Berlin pada Juli mendatang tanpa kehadiran penonton. Sementara Halep belum mengumumkan kepada publik apakah akan melakoni turnamen seperti itu. Padahal, itu sangat penting selama WTA Tour ditangguhkan sampai 12 Juli mendatang.
“Jeda terpanjang saya sebelum masa lockdown sekitar 3-4 pekan dan kembali berkompetisi sangat menyulitkan bagi saya. Anda kehilangan kecepatan, fokus, lalu secara fisik, jika berdiam diri selama satu pekan penuh, seperti kehilangan setengah musim. Saya tidak tahu apa yang dilakukan petenis lain di masa seperti ini. Mungkin, ada beberapa yang berlatih dengan berlari dan mungkin melatih kekuatan. Saya tidak tahu. Saya tidak bisa berasumsi," kata Halep, dilansir tenis365.
Halep mengakui jika kembali berkompetisi akan sedikit menyulitkannya sebelum bermain di atas lapangan. Menurutnya, itu akan sangat berpengaruh karena dirinya belum melakoni pertandingan satu pun. Meski bisa berlatih selama lima jam per hari selama satu musim, jika tidak melakoni pertandingan resmi, dia yakin akan mendapatkan hasil sangat buruk. (Baca: Incar Pariwisata Medis, Thailand Kembangkan Vaksin Covid-19)
Terlepas dari kekhawatirannya ini, waktu selama menepi dari dunia tenis membuat Halep mengapresiasi banyak hal yang biasanya tidak pernah dia lakukan karena tidak memiliki cukup waktu. Pengoleksi dua gelar Grand Slam ini mengaku mendapatkan banyak pelajaran masa isolasi selama hampir tiga bulan.
“Hal itu terjadi kepada saya untuk mengubah sesuatu dalam hidup agar bisa berkembang secara emosional. Begitu pun dengan sisi kepribadian. Fakta bahwa saya telah melakukan lockdown selama enam musim telah membantu saya menjadi petenis peringkat 1 dunia," ucap Halep.
Sebelumnya, petenis top asal Spanyol Rafael Nadal juga merasa hal yang sama selama menjalani masa isolasi mandiri di kediamannya. Tak ada kepastian sampai kapan turnamen tenis bisa dimulai. Apalagi, pengoleksi 19 gelar Grand Slam ini merasa latihan di rumah kurang efisien dibandingkan berada di lapangan.
“Secara pribadi, ada kekhawatiran tersendiri karena tubuh kami tak melakukan aktivitas secara drastis. Akan sulit untuk kembali aktif. Saya berusaha positif dan yakin keadaan bisa pulih,” kata Nadal, kepada Marca. (Raikhul Amar)
(ysw)