Kena Teguran WADA, Menpora: Tak Perlu Khawatir Berlebihan

Jum'at, 08 Oktober 2021 - 18:03 WIB
loading...
Kena Teguran WADA, Menpora:...
Menpora Zainudin Amali menanggapi teguran Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terkait ketidakpatuhan Indonesia. Ia mengklarifikasi beberapa hal dan menyatakan dapat menyelesaikan masalah ini secepatnya / Foto: Kemenpora
A A A
JAKARTA - Menpora Zainudin Amali menanggapi teguran Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terkait ketidakpatuhan Indonesia. Ia mengklarifikasi beberapa hal dan menyatakan dapat menyelesaikan masalah ini secepatnya.

Indonesia bersama Thailand dan Korea Utara dinyatakan tidak patuh dalam menjalankan program pengujian efektif anti doping. Pihak pemerintah pun menerima surat teguran pada Kamis 7 Oktober 2021 kemarin.

Beberapa lama setelah menerima surat itu, Amali langsung berkoordinasi dengan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) untuk menanyakan apa yang salah dalam prosedur. Ternyata diungkapkan bahwa permasalahan utama ada di kelengkapan sampel doping.

BACA JUGA: Ancaman WADA Tak Merusak Agenda Turnamen Bulu Tangkis di Bali

Menpora menyampaikan bahwa Indonesia belum mampu memenuhi sampel doping pada 2020 sesuai dengan Test Doping Plan (TDP) yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini imbas pandemi Covid-19 di pertengahan tahun yang membuat kompetisi olahraga di Indonesia harus vakum.

"Ini lebih kepada pengiriman sampel, pada 2020 kita merencanakan akan memberikan sampel sesuai (yang telah) kita buat perencanaan pada sebelumnya. Tapi kita tidak menyangka bulan Maret kita kena Covid, berkepanjangan sampai sekarang. Sehingga tidak ada kegiatan olahraga untuk dijadikan sampel,” ucap Amali dalam konferensi pers virtual, Jumat (8/10/2021).

Kemudian memasuki 2021, Indonesia sebenarnya telah mengirimkan beberapa sampel. Namun jumlah itu masih belum memenuhi TDP sebelumnya. Ketika baru ingin dilengkapi, Indonesia lebih dulu kena teguran ini.

BACA JUGA: Fasilitas Olahraga PON XX Banyak Berstandar Internasional, Menpora Optimistis Prestasi Olahraga Papua Semakin Maju

Oleh sebab itu, Menpora dan timnya sudah mengirim surat balasan untuk mengklarifikasi hal ini kepada WADA. Menpora berkata, Indonesia tidak khawatir untuk memenuhi kelengkapan ini berhubung sampel akan banyak didapatkan dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 yang sedang berlangsung.

“Masuk ke 2021, sebenernya sampel itu lebih besar yang disampaikan tapi, ditanya mana? Biasanya kan ada tes doping plan, nah ini belum terpenuhi. Untuk 2021 ini tidak khawatir karena masih ada PON, artinya dari PON ini kita bisa banyak dapat sampel, jadi apa yang direncanakan itu bisa terpenuhi,” lanjutnya.

Menpora pun menambahkan, insan olahraga Indonesia tak perlu khawatir berlebihan terkait ancaman yang ditimbulkan dari masalah ini. Pasalnya, WADA memberi waktu sebanyak 21 hari untuk mengklarifikasi teguran tersebut dan Indonesia masih punya waktu.

“Kita punya waktu untuk bisa mengklarifikasi kira-kira 21 hari lah dalam surat itu. Jadi masih ada waktu. Saya optimis kalo ini clear setelah kita komunikasi, sampel-sampel doping diambil dari PON ini banyak dari banyak cabor. Tapi ini harus disampaikan kepada WADA,” lanjutnya.

“Adapun masalah yang beredar itu akan muncul kalau kita benar-benar dibanned. Ini kan masih ditegur,” pungkasnya.
(yov)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0859 seconds (0.1#10.140)