Jawa Barat di Ambang Gelar Juara Umum PON XX Papua 2021
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Peluang kontingen Jawa Barat untuk meraih gelar juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 sudah di depan mata. Tiga medali emas lagi Jabar mempertahankan gelarnya.
Hingga Kamis (14/10/2021) siang, Jabar masih memuncaki klasemen perolehan medali dengan 334 medali. Rinciannya adalah 126 emas, 97 perak, dan 111 perunggu.
Di posisi kedua Jawa Timur yang sudah merangkum 106 emas, 86 perak, dan 80 perunggu. Sedangkan DKI Jakarta menempati peringkat ketiga dengan perolehan medali 100 emas, 87 perak, dan 96 perunggu.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil pun memberikan semangat kepada para atlet Jabar yang masih berlaga untuk menambah pundi-pundi medali hingga Jabar ditetapkan sebagai juara umum PON XX Papua 2021 .
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, dengan prestasi yang sudah ditorehkan kontingen atlet Jabar itu, provinsi yang dipimpinnya hanya butuh tiga medali emas tambahan untuk merebut gelar juara umum PON XX Papua 2021.
"Jabar butuh 3 emas lagi untuk menjadikan #Jabar Juara umum di PON 20 di Papua," tulis Kang Emil dalam akun Instagram pribadinya @ridwankamil
"Ayo Jabar kamu bisa!" sambung Kang Emil memberikan semangat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, prestasi kontingen atlet Jabar di PON XX Papua 2021 tidak hanya soal perolehan medali, namun juga rekor-rekor PON dan Asia yang berhasil dicatatkan atlet-atlet Jabar dari beberapa cabang olahraga (cabor).
Contohnya, lima pelari Jabar berhasil memecahkan tiga rekor sekaligus. Rekor pertama dicatat oleh Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak pada nomor lari gawang 400 meter. Peraih medali perak Sea Games itu mencatatkan waktu tercepat 51.33 detik.
Catatan waktu tersebut pun memecahkan rekor PON yang sebelumnya dipegang pelari Nusa Tenggara Barat (NTB) Andrian dengan waktu 51.83 detik pada PON XIX Tahun 2016.
Dilansir dari situs resmi KONI Jabar, Halomoan memang bertekad untuk memecahkan rekor PON selain meraih medali emas.
"Saya memang secara pribadi sudah menargetkan untuk bisa memecahkan rekor. Minimal rekor PON dan bisa tercapai," kata Halomoan.
Selain Halomoan, pelari asal Jabar Tyas Murtingsih juga mampu memecahkan rekor nasional pada nomor lari putri 100 meter yang selama 20 tahun dipegang oleh Irene Truitje dengan catatan waktu 11.74 detik. Dalam PON XX Papua 2021, Tyas mencatatkan waktu 11.67 detik.
Tyas juga turut memecahkan rekor PON nomor 4x100 estafet putri milik DKI Jakarta dengan waktu 45.93 detik di PON XVII Kalimantan Timur 2008. Bersama Raden Roselin Fika, Erna Nuryanti, dan Ulfa Silpiana, Tyas mencatatkan waktu 45,67 detik.
Rekor tidak hanya dicatatkan atlet Jabar dari cabor atletik, tetapi juga atlet cabor angkat berat Susi Susanti yang turun di kelas 52 kg melampaui rekor Asia dan rekor nasional untuk jenis angkatan deadlif yang sebelumnya dipegang oleh Chou Yu Ji dari Cina TPE. Total angkatan Susi untuk jenis angkatan deadlif mencapai 197,5 kg.
Kemudian, Tim Polo Air Putra Jabar juga sukses meraih medali emas untuk kali pertama dalam 50 tahun terakhir. Pada laga final, Tim Polo Air Putra Jabar berhasil mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 8-5.
Hingga Kamis (14/10/2021) siang, Jabar masih memuncaki klasemen perolehan medali dengan 334 medali. Rinciannya adalah 126 emas, 97 perak, dan 111 perunggu.
Di posisi kedua Jawa Timur yang sudah merangkum 106 emas, 86 perak, dan 80 perunggu. Sedangkan DKI Jakarta menempati peringkat ketiga dengan perolehan medali 100 emas, 87 perak, dan 96 perunggu.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil pun memberikan semangat kepada para atlet Jabar yang masih berlaga untuk menambah pundi-pundi medali hingga Jabar ditetapkan sebagai juara umum PON XX Papua 2021 .
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, dengan prestasi yang sudah ditorehkan kontingen atlet Jabar itu, provinsi yang dipimpinnya hanya butuh tiga medali emas tambahan untuk merebut gelar juara umum PON XX Papua 2021.
"Jabar butuh 3 emas lagi untuk menjadikan #Jabar Juara umum di PON 20 di Papua," tulis Kang Emil dalam akun Instagram pribadinya @ridwankamil
"Ayo Jabar kamu bisa!" sambung Kang Emil memberikan semangat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, prestasi kontingen atlet Jabar di PON XX Papua 2021 tidak hanya soal perolehan medali, namun juga rekor-rekor PON dan Asia yang berhasil dicatatkan atlet-atlet Jabar dari beberapa cabang olahraga (cabor).
Contohnya, lima pelari Jabar berhasil memecahkan tiga rekor sekaligus. Rekor pertama dicatat oleh Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak pada nomor lari gawang 400 meter. Peraih medali perak Sea Games itu mencatatkan waktu tercepat 51.33 detik.
Catatan waktu tersebut pun memecahkan rekor PON yang sebelumnya dipegang pelari Nusa Tenggara Barat (NTB) Andrian dengan waktu 51.83 detik pada PON XIX Tahun 2016.
Dilansir dari situs resmi KONI Jabar, Halomoan memang bertekad untuk memecahkan rekor PON selain meraih medali emas.
"Saya memang secara pribadi sudah menargetkan untuk bisa memecahkan rekor. Minimal rekor PON dan bisa tercapai," kata Halomoan.
Selain Halomoan, pelari asal Jabar Tyas Murtingsih juga mampu memecahkan rekor nasional pada nomor lari putri 100 meter yang selama 20 tahun dipegang oleh Irene Truitje dengan catatan waktu 11.74 detik. Dalam PON XX Papua 2021, Tyas mencatatkan waktu 11.67 detik.
Tyas juga turut memecahkan rekor PON nomor 4x100 estafet putri milik DKI Jakarta dengan waktu 45.93 detik di PON XVII Kalimantan Timur 2008. Bersama Raden Roselin Fika, Erna Nuryanti, dan Ulfa Silpiana, Tyas mencatatkan waktu 45,67 detik.
Rekor tidak hanya dicatatkan atlet Jabar dari cabor atletik, tetapi juga atlet cabor angkat berat Susi Susanti yang turun di kelas 52 kg melampaui rekor Asia dan rekor nasional untuk jenis angkatan deadlif yang sebelumnya dipegang oleh Chou Yu Ji dari Cina TPE. Total angkatan Susi untuk jenis angkatan deadlif mencapai 197,5 kg.
Kemudian, Tim Polo Air Putra Jabar juga sukses meraih medali emas untuk kali pertama dalam 50 tahun terakhir. Pada laga final, Tim Polo Air Putra Jabar berhasil mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 8-5.
(sto)