Liga 1 2020 Dilanjutkan, PSIS Minta Semua Biaya Ditanggung PSSI
loading...
A
A
A
SEMARANG - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyampaikan opsi terkait dilanjutkannya kompetisi Liga 1 2020 . Opsi yang disampaikan PSSI dalam rapat virtual dengan 18 klub peserta Liga 1, Selasa (2/6/2020), adalah Liga 1 akan dilanjutkan pada Sepetember 2020 dan Liga 2 pada Oktober 2020.
Beberapa klub pun menanggapi opsi tersebut dengan hati-hati. Salah satunya adalah PSIS Semarang sebagai peserta Liga 1 . Manajemen PSIS meminta agar opsi-opsi yang diberikan dipertimbangkan lebih matang lagi. Hal itu karena menyangkut keamanan dan kesehatan semua elemen pertandingan, terutama pemain.
"Kita pengennya kompetisi berhenti. Dengan pertimbangan, yang pertama adalah protokol kesehatan, yang kedua sistem regulasinya bagaimana, dan jika memang kompetisi Liga 1 tetap harus berjalan, PSIS minta semua biaya ditanggung PSSI , dari biaya operasional, jaminan kesehatan, tes swab, serta subsidi bagi klub minimal Rp1,5 miliar," kata GM PSIS, Wahyoe Winarto, Kamis (4/6/2020).( )
Tak hanya itu, lanjut dia, terkait karantina jika ada pemain yang terpapar COVID-19, sesuai SOP semua yang terlibat pertandingan harus dikarantina selama 14 hari.
"Selain mengganggu jadwal kompetisi, pasti juga timbul biaya lain selama karantina. Jika itu terjadi, kita berharap biaya yang timbul ditanggung PSSI," ujarnya.
Ia menyatakan, apabila dibebankan klub, jelas sangat berat. Karena klub sulit mendapatkan pemasukan dalam situasi pandemi COVID-19.
"Bayangkan, kita kemungkinan besar tanpa penonton, tak ada pemasukan tiket, ya pasti berat bagi klub untuk membiayai operasional pertandingan. Apalagi sampai saat ini kita masih punya tanggungan bayar gaji pemain 25%," tutur pria yang akrab disapa Liluk ini.
Pihaknya berharap, semua opsi yang diberikan PSSI dipertimbangkan lagi dengan sangat matang. Karena keputusan ini semua menyangkut keselamatan para pemain, wasit, perangkat pertandingan, hingga elemen lainnya.
Beberapa klub pun menanggapi opsi tersebut dengan hati-hati. Salah satunya adalah PSIS Semarang sebagai peserta Liga 1 . Manajemen PSIS meminta agar opsi-opsi yang diberikan dipertimbangkan lebih matang lagi. Hal itu karena menyangkut keamanan dan kesehatan semua elemen pertandingan, terutama pemain.
"Kita pengennya kompetisi berhenti. Dengan pertimbangan, yang pertama adalah protokol kesehatan, yang kedua sistem regulasinya bagaimana, dan jika memang kompetisi Liga 1 tetap harus berjalan, PSIS minta semua biaya ditanggung PSSI , dari biaya operasional, jaminan kesehatan, tes swab, serta subsidi bagi klub minimal Rp1,5 miliar," kata GM PSIS, Wahyoe Winarto, Kamis (4/6/2020).( )
Tak hanya itu, lanjut dia, terkait karantina jika ada pemain yang terpapar COVID-19, sesuai SOP semua yang terlibat pertandingan harus dikarantina selama 14 hari.
"Selain mengganggu jadwal kompetisi, pasti juga timbul biaya lain selama karantina. Jika itu terjadi, kita berharap biaya yang timbul ditanggung PSSI," ujarnya.
Ia menyatakan, apabila dibebankan klub, jelas sangat berat. Karena klub sulit mendapatkan pemasukan dalam situasi pandemi COVID-19.
"Bayangkan, kita kemungkinan besar tanpa penonton, tak ada pemasukan tiket, ya pasti berat bagi klub untuk membiayai operasional pertandingan. Apalagi sampai saat ini kita masih punya tanggungan bayar gaji pemain 25%," tutur pria yang akrab disapa Liluk ini.
Pihaknya berharap, semua opsi yang diberikan PSSI dipertimbangkan lagi dengan sangat matang. Karena keputusan ini semua menyangkut keselamatan para pemain, wasit, perangkat pertandingan, hingga elemen lainnya.
(abd)