Legenda Wimbledon Beber Alasan Federer Bukan Petenis Terhebat
loading...
A
A
A
LONDON - Roger Federer dianggap sebagai petenis putra terbaik di era sekarang. Sayangnya masih ada statistik yang mengganjal, yang membuatnya dianggap belum cukup besar menyandang predikat itu.
Federer, 38 tahun, telah mengoleksi 20 gelar grand slam di nomor tunggal. Petenis asal Swiss itu juga pernah merasakan medali Olimpiade Beijing 2008, trofi Piala Davis (2014) dan Piala Hopman (2001, 2018, 2019).
Tak sulit menyebut Federer sebagai petenis putra terbaik saat ini. Namun, di tengah rivalitasnya dengan Novak Djokovic dan Rafael Nadal, Federer masih menyimpan noda yang mengganjal. (Baca juga: Ketika Pendapatan Messi dan Ronaldo Dijebol Federer )
Pat Cash, juara Wimbledon 1987, mengatakan, Federer belum pantas menyandang predikat terbaik jika belum memperbaiki rekor pertemuannya melawan Djokovic dan Nadal. Menurut catatan ATP, persentase kemenangan Federer atas dua seterunya itu cuma 40%.
“Semua orang mengatakan Federer adalah petenis terhebat sepanjang masa, tetapi dia bahkan bukan yang nomor dua. Jika Anda seorang petenis terhebat, Anda harus punya catatan head-to-head yang meyakinkan atas para pesaing Anda,” kata Pat Cash dikutip The Sun.(Baca juga: Bulan Depan Selandia Baru Gelar Turnamen Tenis )
Menurut Pat Cash, di antara Federer, Djokovic, dan Nadal sangat sulit memutuskan siapa yang terbaik. Masing-masing punya lapangan favorit, membawa pulang banyak gelar, dan punya basis massa yang sama-sama besar. Tetapi untuk memutuskan Federer sebagai unggulan, Cash tidak setuju.
Federer, 38 tahun, telah mengoleksi 20 gelar grand slam di nomor tunggal. Petenis asal Swiss itu juga pernah merasakan medali Olimpiade Beijing 2008, trofi Piala Davis (2014) dan Piala Hopman (2001, 2018, 2019).
Tak sulit menyebut Federer sebagai petenis putra terbaik saat ini. Namun, di tengah rivalitasnya dengan Novak Djokovic dan Rafael Nadal, Federer masih menyimpan noda yang mengganjal. (Baca juga: Ketika Pendapatan Messi dan Ronaldo Dijebol Federer )
Pat Cash, juara Wimbledon 1987, mengatakan, Federer belum pantas menyandang predikat terbaik jika belum memperbaiki rekor pertemuannya melawan Djokovic dan Nadal. Menurut catatan ATP, persentase kemenangan Federer atas dua seterunya itu cuma 40%.
“Semua orang mengatakan Federer adalah petenis terhebat sepanjang masa, tetapi dia bahkan bukan yang nomor dua. Jika Anda seorang petenis terhebat, Anda harus punya catatan head-to-head yang meyakinkan atas para pesaing Anda,” kata Pat Cash dikutip The Sun.(Baca juga: Bulan Depan Selandia Baru Gelar Turnamen Tenis )
Menurut Pat Cash, di antara Federer, Djokovic, dan Nadal sangat sulit memutuskan siapa yang terbaik. Masing-masing punya lapangan favorit, membawa pulang banyak gelar, dan punya basis massa yang sama-sama besar. Tetapi untuk memutuskan Federer sebagai unggulan, Cash tidak setuju.
(sha)