Pebulu Tangkis Muda PB Djarum Kandaskan Mantan Pelatnas PBSI
loading...
A
A
A
Salah satu atlet masa depan yang tampil pada hari ini adalah Anandirga Triadi dari Exist Badminton Club. Tinggi badannya baru sekitar 137 cm. Namun, daya jelajah Dirga --sapaan karibnya-- terbilang luar biasa. Berbagai pukulan dari Muhammad Waldan Habibi, lawannya asal klub Rada Binjai, mampu dikembalikan. Langkah-langkah kecil Dirga bukan soal untuk mengejar kok yang ditempatkan di berbagai sudut.
"Lawannya tinggi. Tapi, ya pokoknya lawan aja dulu," tutur Dirga. "Lawan lebih lemah di posisi backhand, lalu overhead-nya agak lambat jadi harus nyodok ke situ terus," jelas atlet muda asal Padang, Sumatera Barat, ini.
Rivalitas antar-atlet putri di usia belia juga kian meruncing pada perempat final YUZU Isotonic Akmil Open 2021. Jane Maira Faiza menjadi satu di antara para atlet belia yang merasakan kerasnya persaingan jelang partai puncak kejuaraan ini. Pebulutangkis PB Djarum itu kalah dua gim langsung 21-18, 21-15 dari Ayu Pratiwi asal PMS Solo. Semburat kecewa membias di wajah atlet dari Purwokerto ini seusai pertandingan.
Kekalahan tersebut menjadi yang kedua, setelah sebelumnya pada kategori Ganda Putri U15, Jane dan pasangannya Halifia Usni Pratiwi, kandas. Perjalanan karier muda Jane di bulutangkis tidak selalu ada di bawah terang bulan. Terjadi pasang surut, ada keberhasilan maupun kegagalan. "Saya mesti belajar lagi, biar besoknya lebih bagus," katanya.
Seperti halnya saat kali pertama mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis yang berujung pada kegagalan. Tak patah semangat, setahun kemudian yakni pada 2018, Jane kembali mengikuti Audisi Umum yang datang ke kota asalnya, hingga akhirnya mendapatkan beasiswa bulutangkis dan terpilih masuk skuad PB Djarum. "Latihan lagi, lebih giat. Masih banyak yang harus dibenarkan. Saya harus terus mencoba," tutur Jane.
"Lawannya tinggi. Tapi, ya pokoknya lawan aja dulu," tutur Dirga. "Lawan lebih lemah di posisi backhand, lalu overhead-nya agak lambat jadi harus nyodok ke situ terus," jelas atlet muda asal Padang, Sumatera Barat, ini.
Rivalitas antar-atlet putri di usia belia juga kian meruncing pada perempat final YUZU Isotonic Akmil Open 2021. Jane Maira Faiza menjadi satu di antara para atlet belia yang merasakan kerasnya persaingan jelang partai puncak kejuaraan ini. Pebulutangkis PB Djarum itu kalah dua gim langsung 21-18, 21-15 dari Ayu Pratiwi asal PMS Solo. Semburat kecewa membias di wajah atlet dari Purwokerto ini seusai pertandingan.
Kekalahan tersebut menjadi yang kedua, setelah sebelumnya pada kategori Ganda Putri U15, Jane dan pasangannya Halifia Usni Pratiwi, kandas. Perjalanan karier muda Jane di bulutangkis tidak selalu ada di bawah terang bulan. Terjadi pasang surut, ada keberhasilan maupun kegagalan. "Saya mesti belajar lagi, biar besoknya lebih bagus," katanya.
Seperti halnya saat kali pertama mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis yang berujung pada kegagalan. Tak patah semangat, setahun kemudian yakni pada 2018, Jane kembali mengikuti Audisi Umum yang datang ke kota asalnya, hingga akhirnya mendapatkan beasiswa bulutangkis dan terpilih masuk skuad PB Djarum. "Latihan lagi, lebih giat. Masih banyak yang harus dibenarkan. Saya harus terus mencoba," tutur Jane.
(sto)