Pebulu Tangkis Muda PB Djarum Kandaskan Mantan Pelatnas PBSI

Sabtu, 06 November 2021 - 00:45 WIB
loading...
Pebulu Tangkis Muda...
Pebulu Tangkis Muda PB Djarum Kandaskan Mantan Pelatnas PBSI. Foto: PB Djarum
A A A
MAGELANG - Pebulu tangkis muda PB Djarum , Mutiara Ayu Puspitasari memberi kejutan jelang partai puncak YUZU Isotonic Akmil Open 2021. Tunggal putri berusia 15 tahun tersebut sukses menyingkirkan mantan Pelatnas PBSI, Fitriani di babak perempat final Tunggal Dewasa Putri.

Bermain di GOR Djarum, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (5/11/2021), Mutiara menang dengan pertarungan tiga gim 21-16 13-21 23-21 atas unggulan pertama tersebut. Padahal, Fitriani, pebulu tangkis peringkat 41 dunia, sempat berpeluang menang. Namun, dia menyia-nyiakan dua match point hingga akhirnya menyerah dari kampiun Slovenia International 2021.



"Pastinya bangga banget. Mungkin, rasa bangganya melebihi pencapaian juara. Karena kan level dia jauh di atas saya," ujar Mutiara

Atlet kelahiran Ngawi, Jawa Timur ini membutuhkan perjuangan keras dengan bermain selama satu jam. Namun, itu menjadi memotivasi diri dan berikrar untuk mengeluarkan semua kemampuannya saat berhadapan dengan Fitriani.
Pebulu Tangkis Muda PB Djarum Kandaskan Mantan Pelatnas PBSI

"Dari awal saya memang niat mau mengadu, seberapa bisa saya melawan dia. Ternyata, Alhamdulillah saya bisa menang. Padahal, dari awal saya tidak punya target untuk menang, yang penting mengeluarkan semua kemampuan saja,” Mutiara, menjelaskan.

Kemenangan Mutiara atas Fitriani semakin manis seusai bertanding dua kali dalam satu hari. Sekitar satu jam sebelum berhadapan dengan Fitriani, Mutiara sudah banjir keringat saat mengalahkan rekan satu klubnya, Chiara Marvella Handoyo di nomor Taruna Tunggal Putri U19 dengan rubber game 16-21, 21-14, 21-16. Hal inilah yang membuat Mutiara sempat kelelahan saat meladeni Fitriani.



"Gim pertama saya memang ngotot, mau menang gim itu. Kalau gim kedua, benar, saya sempat kelelahan. Makanya, ketika ketinggalan angka terlalu jauh, saya nggak kejar mati-matian. Saya hanya berpikir simpan tenaga buat gim ketiga," Mutiara, menguraikan.

Pada partai semifinal Tunggal Dewasa Putri, Mutiara berjumpa dengan Kyla Legiana Agatha asal klub Mutiara Cardinal Bandung. Kyla mengalahkan Jesica Moeljati dari Shamrock Medan dua gim langsung 21-19 21-13 dalam tempo 47 menit. Sementara itu, di nomor Taruna Tunggal Putri U19, Mutiara juga melaju ke babak semifinal dan akan berhadapan dengan rekan satu klubnya, Ruzana.

Persaingan tak kalah ketat juga terjadi pada kategori Usia Dini U11. Tak kurang, sebanyak 202 pebulutangkis belia baik putra dan putri di kategori ini saling unjuk kemampuan di atas lapangan guna meraih titel juara, meski beberapa di antara mereka merasa letih lantaran harus bermain rangkap. Rasa rindu akan orangtua dan kampung halaman pun tersisih ketika sudah menginjakkan kaki di lapangan.

Salah satu atlet masa depan yang tampil pada hari ini adalah Anandirga Triadi dari Exist Badminton Club. Tinggi badannya baru sekitar 137 cm. Namun, daya jelajah Dirga --sapaan karibnya-- terbilang luar biasa. Berbagai pukulan dari Muhammad Waldan Habibi, lawannya asal klub Rada Binjai, mampu dikembalikan. Langkah-langkah kecil Dirga bukan soal untuk mengejar kok yang ditempatkan di berbagai sudut.

"Lawannya tinggi. Tapi, ya pokoknya lawan aja dulu," tutur Dirga. "Lawan lebih lemah di posisi backhand, lalu overhead-nya agak lambat jadi harus nyodok ke situ terus," jelas atlet muda asal Padang, Sumatera Barat, ini.

Rivalitas antar-atlet putri di usia belia juga kian meruncing pada perempat final YUZU Isotonic Akmil Open 2021. Jane Maira Faiza menjadi satu di antara para atlet belia yang merasakan kerasnya persaingan jelang partai puncak kejuaraan ini. Pebulutangkis PB Djarum itu kalah dua gim langsung 21-18, 21-15 dari Ayu Pratiwi asal PMS Solo. Semburat kecewa membias di wajah atlet dari Purwokerto ini seusai pertandingan.

Kekalahan tersebut menjadi yang kedua, setelah sebelumnya pada kategori Ganda Putri U15, Jane dan pasangannya Halifia Usni Pratiwi, kandas. Perjalanan karier muda Jane di bulutangkis tidak selalu ada di bawah terang bulan. Terjadi pasang surut, ada keberhasilan maupun kegagalan. "Saya mesti belajar lagi, biar besoknya lebih bagus," katanya.

Seperti halnya saat kali pertama mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis yang berujung pada kegagalan. Tak patah semangat, setahun kemudian yakni pada 2018, Jane kembali mengikuti Audisi Umum yang datang ke kota asalnya, hingga akhirnya mendapatkan beasiswa bulutangkis dan terpilih masuk skuad PB Djarum. "Latihan lagi, lebih giat. Masih banyak yang harus dibenarkan. Saya harus terus mencoba," tutur Jane.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0991 seconds (0.1#10.140)