Kisah Jordi Amat Pemain Kelas Dunia Berdarah Indonesia Keturunan Raja Siau
loading...
A
A
A
Kisah Jordi Amat pemain berdarah Indonesia keturunan Raja Siau merasakan kerasnya persaingan di Liga Inggris dan Liga Spanyol, dua liga sepak bola terbaik di dunia saat ini. Siapa Jordi Amat? Sosok Jordi Amat pemain keturunan Indonesia yang berasal dari neneknya. Neneknya berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Nenek Jordi Amat memiliki ayah yang berasal dari Siau, Sulawesi Utara. Ayahnya adalah Manalang Doelag Kansil atau lebih dikenal dengan M.D Kansil. M.D Kansil adalah Raja Siau yang berkuasa dari tahun 1895 hingga 1909. Dengan memiliki darah Indonesia, Jordi Amat memiliki peluang untuk membela timnas Indonesia . Apalagi pengalaman karier sepak bolanya menjadikannya salah satu calon pemain naturalisasi terbaik yang pernah ada.
Karier Jordi Amat bisa dibilang sangat bagus untuk ukuran timnas Indonesia. Bahkan, bisa dibilang pengalaman dan skill Jordi Amat adalah yang terbaik. Jordi Amat pernah bermain di liga-liga top Eropa seperti Liga Inggris dan Liga Spanyol. Pemain yang kini membela klub dari Belgia, KAS Eupen ini mengawali karier junior di Espanyol. Jordi dipromosikan ke tim senior Espanyol tahun 2010 di usia 18 tahun. Ia tampil apik dan menjadi salah satu anak kesayangan Mauricio Pochettino yang saat itu masih melatih Espanyol.
Jordi Amat kemudian pindah ke Rayo Vallecano di tahun 2012 dengan status pinjaman selama satu musim. Setelah satu musim bersama Rayo Vallecano, Jordi bergabung dengan Swansea City dengan nilai transfer Rp50 Miliar. Dia bermain gemilang di Swansea City selama 4 musim hingga tahun 2017. Setelah dari Swansea, Jordi Amat bergabung dengan Real Betis di tahun 2017 dengan status pinjaman. Dia bermain satu musim di Real Betis dan setelah itu pindah ke Rayo Vallecano dengan nilai transfer Rp17 Miliar.
Di tahun 2019, Jordi pindah ke KAS Eupen dengan status pinjaman. Dia bermain apik selama di KAS Eupen sehingga membuat manajemen KAS Eupene membeli Jordi Amat dari Rayo Vallecano dengan nilai transfer sebesar Rp17 Miliar. Sejak saat itu, Jordi Amat menjadi andalan KAS Eupen hingga saat ini. Untuk level timnas, Jordi Amat bisa dibilang kurang beruntung. Jordi Amat yang saat ini berpaspor Spanyol lahir di saat generasi emas bek Spanyol seperti Sergio Ramos, Gerard Pique, Carles Puyol, Cesar Azpilicueta, dan Jordi Alba yang membuat kesempatannya membela timnas Spanyol kecil.
Akan tetapi, di level junior, Jordi Amat memiliki prestasi yang bisa dibilang cukup bagus. Jordi Amat adalah penggawa timnas Spanyol U-17 dan bermain di Pialai Dunia U-17 di tahun 2009. Jordi Amat bermain setim dengan Koke (Atletico Madrid), Iker Munianin (Athletic Bilbao), Sergi Roberto (Barcelona), Isco (Real Madrid), dan Alvaro Morata (Juventus). Jordi Amat membawa Spanyol sampai semifinal Piala Dunia U-17 2009. Spanyol U-17 pun harus puas mendapatkan peringkat ketiga di turnamen tersebut. Dengan pengalaman bermain dengan pemain-pemain top Eropa di atas, rasanya Jordi Amat adalah pilihan terbaik di posisi bek untuk timnas Indonesia saat ini.
Jika melihat opsi bek untuk timnas Indonesia saat ini, baik yang sudah pernah bermain di timnas Indonesia atau yang masih berpeluang membela timnas Indonesia, Jordi Amat boleh dibilang berpengalaman dan memiliki skill terbaik dibandingkan bek-bek lainnya. Bek lain yang masih berpeluang untuk membela timnas Indonesia yang pengalaman dan prestasinya mendekati Jordi Amat adalah Sandy Walsh. Sandy Walsh sendiri bermain di klub asal Belanda, KV Machelen. Sandy Walsh juga sudah berpengalaman bermain di Eropa yang tentu sangat membantu timnas Indonesia.
Jika kita melihat bek yang menjadi langganan timnas Indonesia, bisa dikatakan belum ada yang punya pengalaman sebanyak dan sebagus Jordi Amat. Bek yang memiliki pengalaman bermain liga di luar Indonesia yang level liganya di atas Liga Indonesia adalah Ryuji Utomo, Yanto Basna, dan Victor Igbonefo. Dengan demikian, rasanya proses naturalisasi pemain seperti Jordi Amat sangat layak. Pengalaman dan skill Jordi Amat sudah cukup menunjukkan bahwa dia adalah bek terbaik yang berpeluang main untuk timnas Indonesia. Apalagi dia sudah terang-terangan berminat membela timnas Indonesia.
Nenek Jordi Amat memiliki ayah yang berasal dari Siau, Sulawesi Utara. Ayahnya adalah Manalang Doelag Kansil atau lebih dikenal dengan M.D Kansil. M.D Kansil adalah Raja Siau yang berkuasa dari tahun 1895 hingga 1909. Dengan memiliki darah Indonesia, Jordi Amat memiliki peluang untuk membela timnas Indonesia . Apalagi pengalaman karier sepak bolanya menjadikannya salah satu calon pemain naturalisasi terbaik yang pernah ada.
Karier Jordi Amat bisa dibilang sangat bagus untuk ukuran timnas Indonesia. Bahkan, bisa dibilang pengalaman dan skill Jordi Amat adalah yang terbaik. Jordi Amat pernah bermain di liga-liga top Eropa seperti Liga Inggris dan Liga Spanyol. Pemain yang kini membela klub dari Belgia, KAS Eupen ini mengawali karier junior di Espanyol. Jordi dipromosikan ke tim senior Espanyol tahun 2010 di usia 18 tahun. Ia tampil apik dan menjadi salah satu anak kesayangan Mauricio Pochettino yang saat itu masih melatih Espanyol.
Jordi Amat kemudian pindah ke Rayo Vallecano di tahun 2012 dengan status pinjaman selama satu musim. Setelah satu musim bersama Rayo Vallecano, Jordi bergabung dengan Swansea City dengan nilai transfer Rp50 Miliar. Dia bermain gemilang di Swansea City selama 4 musim hingga tahun 2017. Setelah dari Swansea, Jordi Amat bergabung dengan Real Betis di tahun 2017 dengan status pinjaman. Dia bermain satu musim di Real Betis dan setelah itu pindah ke Rayo Vallecano dengan nilai transfer Rp17 Miliar.
Di tahun 2019, Jordi pindah ke KAS Eupen dengan status pinjaman. Dia bermain apik selama di KAS Eupen sehingga membuat manajemen KAS Eupene membeli Jordi Amat dari Rayo Vallecano dengan nilai transfer sebesar Rp17 Miliar. Sejak saat itu, Jordi Amat menjadi andalan KAS Eupen hingga saat ini. Untuk level timnas, Jordi Amat bisa dibilang kurang beruntung. Jordi Amat yang saat ini berpaspor Spanyol lahir di saat generasi emas bek Spanyol seperti Sergio Ramos, Gerard Pique, Carles Puyol, Cesar Azpilicueta, dan Jordi Alba yang membuat kesempatannya membela timnas Spanyol kecil.
Akan tetapi, di level junior, Jordi Amat memiliki prestasi yang bisa dibilang cukup bagus. Jordi Amat adalah penggawa timnas Spanyol U-17 dan bermain di Pialai Dunia U-17 di tahun 2009. Jordi Amat bermain setim dengan Koke (Atletico Madrid), Iker Munianin (Athletic Bilbao), Sergi Roberto (Barcelona), Isco (Real Madrid), dan Alvaro Morata (Juventus). Jordi Amat membawa Spanyol sampai semifinal Piala Dunia U-17 2009. Spanyol U-17 pun harus puas mendapatkan peringkat ketiga di turnamen tersebut. Dengan pengalaman bermain dengan pemain-pemain top Eropa di atas, rasanya Jordi Amat adalah pilihan terbaik di posisi bek untuk timnas Indonesia saat ini.
Jika melihat opsi bek untuk timnas Indonesia saat ini, baik yang sudah pernah bermain di timnas Indonesia atau yang masih berpeluang membela timnas Indonesia, Jordi Amat boleh dibilang berpengalaman dan memiliki skill terbaik dibandingkan bek-bek lainnya. Bek lain yang masih berpeluang untuk membela timnas Indonesia yang pengalaman dan prestasinya mendekati Jordi Amat adalah Sandy Walsh. Sandy Walsh sendiri bermain di klub asal Belanda, KV Machelen. Sandy Walsh juga sudah berpengalaman bermain di Eropa yang tentu sangat membantu timnas Indonesia.
Jika kita melihat bek yang menjadi langganan timnas Indonesia, bisa dikatakan belum ada yang punya pengalaman sebanyak dan sebagus Jordi Amat. Bek yang memiliki pengalaman bermain liga di luar Indonesia yang level liganya di atas Liga Indonesia adalah Ryuji Utomo, Yanto Basna, dan Victor Igbonefo. Dengan demikian, rasanya proses naturalisasi pemain seperti Jordi Amat sangat layak. Pengalaman dan skill Jordi Amat sudah cukup menunjukkan bahwa dia adalah bek terbaik yang berpeluang main untuk timnas Indonesia. Apalagi dia sudah terang-terangan berminat membela timnas Indonesia.
(aww)