Bela Joshua Kimmich Tolak Vaksinasi, Hansi Flick: Dia Bukan Penikmat Konspirasi!

MUNICH - Pelatih Hans Dieter Flick angkat suara terkait kehebohan yang dibuat gelandang timnas Jerman Joshua Kimmich. Pemain berusia 26 tahun itu menolak menerima vaksinasi lantaran masih meragukan efek jangka panjangnya.

Kimmich menunjukkan sikapnya jelang laga kontra Liechtenstein pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Jumat (12/11/2021) dini hari WIB dan bertandang ke Armenia pada Senin, 15 November 2021 dini hari WIB. Jerman sudah dipastikan lolos ke putaran final di Qatar dan hanya menjalani laga formalitas.



Kimmich menjadi salah satu pemain yang dibawa pada dua laga tersebut. Penggawa Bayern Muenchen itu memang selalu menjadi andalan Flick pada ajang kualifikasi tersebut, Kimmich selalu diturunkan dari menit awal dan tiga kali bermain selama 90 menit penuh.

Flick pun membela Kimmich yang belakangan ini menjadi bulan-bulanan publik atas keterbukaannya mengenai status vaksinasinya. Flick tidak ingin pemainnya merasa tersudutkan oleh perkataan-perkataan netizen yang tidak pantas.



Mantan pelatih Bayern tersebut mengatakan bahwa Kimmich adalah seorang pemikir kritis, sehingga anak asuhnya itu masih mempertanyakan efek jangka panjang vaksin yang belum banyak studinya itu. Flick juga mengatakan bahwa Kimmich bukan merupakan penganut teori konspirasi yang menyangkal adanya virus Covid-19.

“Saya divaksinasi dan saya mendukung kampanye vaksinasi DFB karena keyakinan. Tapi bagi saya, batas dilangggar ketika orang dihina dan ditempatkan di sudut tertentu, di tempat yang bukan seharusnya, kata Flick dilansir Bavarian Football Works berdasarkan wawancara bersama media Frankfurter Allgemeine, Senin (8/11/2021).

“Meskipun Jo (sapaan akrab Kimmich) tidak divaksinasi, bukan berarti dia pemikir lateral konspirasi, dia tidak menyangkal adanya Covid. Siapapun yang mengenal Jo tahu bagaimana dia,” sambung Flick.

Lebih lanjut, Flick mengungkapkan bahwa Kimmich adalah seseorang yang kritis. Bek sayap yang bisa berposisi sebagai bek tengah itu dinilainya merupakan seseorang yang menunggu studi komprehensif untuk menentukan langkah dalam hidupnya.

Jo mempertanyakan segalanya, dia sangat tertarik, selalu ingin tahu untuk memahami segalanya. Terkadang butuh beberapa saat hingga dia membentuk pendapatnya. Dia masih memiliki tanda tanya karena dia ingin tahu dengan tepat,” tandas Flick.