Atlet Muslim Yang Menolak Bertanding Lawan Atlet Israel, Timnas Indonesia Salah Satunya
loading...
A
A
A
Atlet muslim yang menolak bertanding melawan atlet Israel, Timnas Indonesia salah satunya. Mengapa atlet muslim selalu menolak bertanding melawan atlet Israel? Pertanyaan ini sering mencuat ketika ada pertandingan internasional di berbagai cabang olahraga yang mempertemukan atlet beragama Islam dengan atlet Israel .
Sudah banyak contoh atlet muslim yang menolak bertanding dengan atlet Israel. Atlet muslim ini tidak hanya berasal dari 1 negara. Banyak atlet Islam yang berasal dari berbagai negara yang menolak bertanding melawan Israel di ajang olahraga di dunia.
Beberapa negara yang atletnya pernah menolak bertanding melawan Israel antara lain adalah Indonesia, Aljazair, Afghanistan, Iran, Mesir, Turki, dan lain-lain. Sentimen politik dan agama menjadi salah satu alasan kuat mengapa negara-negara tersebut menolak bertanding melawan Israel.
Berikut beberapa kejadian atlet muslim dari negara-negara di atas yang pernah menolak bertanding melawan Israel di berbagai ajang kompetisi olahraga di dunia:
1. Fethi Nourine (Aljazair)
Fethi Nourine adalah atlet judo asal Aljazair. Nourine menolak bertanding melawan pejudo Israel, Tohar Butbul di Olimpiade Tokyo 2020. Nourine beralasan bahwa dukungan politiknya kepada rakyat Palestina membuatnya mengundurkan diri Olimpiade. Hal ini membuat Federasi Judo International (IJF) menjatuhkan sanksi kepada Nourine atas tindakannya ini.
IJF menganggap Noruine telah melanggar filosofi IJF dalam pertandingan judo internasional. Nourine dianggap menodai semangat solidaritas yang dijunjung tinggi IJF tanpa melakukan diskriminasi rasial berdasarkan golongan dan agama.
Nourine tidak sendiri. Pelatih judonya, Amar Benikhef juga terancam hukuman oleh IJF. IJF menganggap mundurnya mereka berdua dilandasi oleh hal yang sama. Hal ini membuat karier Benikhef dan Nourine terancam ke depannya karena sanksi dari IJF.
2. Mohamed Abdalrasool (Sudan)
Mohamed Abdalrasool adalah atlet judo yang beragama Islam yang berasal dari Sudan. Abdalrasool juga mundur dari Olimpiade Tokyo 2020 karena akan bertanding dengan pejudo dari Israel, Tohar Butbul.
Abdalrasool sebenarnya dijadwalkan untuk bertanding dengan Fethi Nourine di Olimpiade 2020. Pemenang di antara mereka berdua akan menghadapi pejudo Israel, Tohat Butbul di babak berikutnya. Hal ini yang menjadi alasan keduanya mundur dari Olimpiade.
Abdalrasool dan Nourine yang sama-sama beragama Islam kompak mengundurkan diri dari Olimpiade 2020. Hal ini membuat mereka terancam sanksi berat dari Federasi Judo Internasional (IJF) karena dianggap melanggar nilai-nilai solidaritas yang dijunjung tinggi IJF.
Nourine dan Benikhef dianggap melakukan tindakan diskriminasi berdasarkan kepentingan politik dan agama. Hal ini ditujukan kepada Israel yang menjajah Palestina hingga saat ini yang dikecam oleh berbagai negara, terutama negara-negara mayoritas muslim.
3. Timnas Indonesia di Tahun 1957
Timnas sepak bola Indonesia pernah memiliki peluang besar untuk lolos Piala Dunia 1958 di Swedia. Tim nasional Indonesia harus melewati babak penyisihan terlebih dahulu. Namun, Indonesia harus melawan Israel di babak penyisihan Piala Dunia.
Karena berada 1 grup dengan Israel, Indonesia memilih mundur dari babak penyisihan. Indonesia dengan sikap tegasnya tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara. Israel dianggap penjajah Palestina dimana Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Solidaritas Indonesia kepada Palestina membuat peluang masuk ke Piala Dunia 1958 di Swedia pun menghilang. Padahal di babak pertama kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia bisa mengalahkan tim nasional China dengan agregat 5-4 dalam 2 pertandingan.
Tim nasional Indonesia pun tidak bisa lolos ke Piala Dunia 1958. Langkah ini juga diikuti oleh timnas Mesir dan Sudan. Mesir dan Sudan juga memusuhi Israel dan tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara karena menjajah Palestina. Israel pun lolos otomatis ke Piala Dunia 1958.
Tim nasional Israel sendiri pun akhirnya berpindah ke benua Eropa untuk tim nasional sepak bolanya. Hal ini dikarenakan banyak negara di Asia yang tidak mau bertanding melawan Israel. Karena dengan bertanding melawan Israel, secara tidak langsung negara tersebut mengakui keberadaan negara tersebut.
Hingga saat ini, timnas Israel masih ikut benua Eropa jika ingin mengikuti kualifikasi Piala Dunia dan Piala Eropa. Namun, kualitas timnas Israel di Eropa masih kalah dengan timnas Eropa lainnya. Berbeda dengan ketika Israel masih ikut benua Asia untuk kualifikasi Piala Dunia, dimana mereka sering ditolak bertanding yang membuat mereka pindah ke bawah Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
Lihat Juga: Indonesia Naik 22 Peringkat Sejak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dimulai Oktober Tahun Lalu
Sudah banyak contoh atlet muslim yang menolak bertanding dengan atlet Israel. Atlet muslim ini tidak hanya berasal dari 1 negara. Banyak atlet Islam yang berasal dari berbagai negara yang menolak bertanding melawan Israel di ajang olahraga di dunia.
Beberapa negara yang atletnya pernah menolak bertanding melawan Israel antara lain adalah Indonesia, Aljazair, Afghanistan, Iran, Mesir, Turki, dan lain-lain. Sentimen politik dan agama menjadi salah satu alasan kuat mengapa negara-negara tersebut menolak bertanding melawan Israel.
Berikut beberapa kejadian atlet muslim dari negara-negara di atas yang pernah menolak bertanding melawan Israel di berbagai ajang kompetisi olahraga di dunia:
1. Fethi Nourine (Aljazair)
Fethi Nourine adalah atlet judo asal Aljazair. Nourine menolak bertanding melawan pejudo Israel, Tohar Butbul di Olimpiade Tokyo 2020. Nourine beralasan bahwa dukungan politiknya kepada rakyat Palestina membuatnya mengundurkan diri Olimpiade. Hal ini membuat Federasi Judo International (IJF) menjatuhkan sanksi kepada Nourine atas tindakannya ini.
IJF menganggap Noruine telah melanggar filosofi IJF dalam pertandingan judo internasional. Nourine dianggap menodai semangat solidaritas yang dijunjung tinggi IJF tanpa melakukan diskriminasi rasial berdasarkan golongan dan agama.
Nourine tidak sendiri. Pelatih judonya, Amar Benikhef juga terancam hukuman oleh IJF. IJF menganggap mundurnya mereka berdua dilandasi oleh hal yang sama. Hal ini membuat karier Benikhef dan Nourine terancam ke depannya karena sanksi dari IJF.
2. Mohamed Abdalrasool (Sudan)
Mohamed Abdalrasool adalah atlet judo yang beragama Islam yang berasal dari Sudan. Abdalrasool juga mundur dari Olimpiade Tokyo 2020 karena akan bertanding dengan pejudo dari Israel, Tohar Butbul.
Abdalrasool sebenarnya dijadwalkan untuk bertanding dengan Fethi Nourine di Olimpiade 2020. Pemenang di antara mereka berdua akan menghadapi pejudo Israel, Tohat Butbul di babak berikutnya. Hal ini yang menjadi alasan keduanya mundur dari Olimpiade.
Abdalrasool dan Nourine yang sama-sama beragama Islam kompak mengundurkan diri dari Olimpiade 2020. Hal ini membuat mereka terancam sanksi berat dari Federasi Judo Internasional (IJF) karena dianggap melanggar nilai-nilai solidaritas yang dijunjung tinggi IJF.
Nourine dan Benikhef dianggap melakukan tindakan diskriminasi berdasarkan kepentingan politik dan agama. Hal ini ditujukan kepada Israel yang menjajah Palestina hingga saat ini yang dikecam oleh berbagai negara, terutama negara-negara mayoritas muslim.
3. Timnas Indonesia di Tahun 1957
Timnas sepak bola Indonesia pernah memiliki peluang besar untuk lolos Piala Dunia 1958 di Swedia. Tim nasional Indonesia harus melewati babak penyisihan terlebih dahulu. Namun, Indonesia harus melawan Israel di babak penyisihan Piala Dunia.
Karena berada 1 grup dengan Israel, Indonesia memilih mundur dari babak penyisihan. Indonesia dengan sikap tegasnya tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara. Israel dianggap penjajah Palestina dimana Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Solidaritas Indonesia kepada Palestina membuat peluang masuk ke Piala Dunia 1958 di Swedia pun menghilang. Padahal di babak pertama kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia bisa mengalahkan tim nasional China dengan agregat 5-4 dalam 2 pertandingan.
Tim nasional Indonesia pun tidak bisa lolos ke Piala Dunia 1958. Langkah ini juga diikuti oleh timnas Mesir dan Sudan. Mesir dan Sudan juga memusuhi Israel dan tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara karena menjajah Palestina. Israel pun lolos otomatis ke Piala Dunia 1958.
Tim nasional Israel sendiri pun akhirnya berpindah ke benua Eropa untuk tim nasional sepak bolanya. Hal ini dikarenakan banyak negara di Asia yang tidak mau bertanding melawan Israel. Karena dengan bertanding melawan Israel, secara tidak langsung negara tersebut mengakui keberadaan negara tersebut.
Hingga saat ini, timnas Israel masih ikut benua Eropa jika ingin mengikuti kualifikasi Piala Dunia dan Piala Eropa. Namun, kualitas timnas Israel di Eropa masih kalah dengan timnas Eropa lainnya. Berbeda dengan ketika Israel masih ikut benua Asia untuk kualifikasi Piala Dunia, dimana mereka sering ditolak bertanding yang membuat mereka pindah ke bawah Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
Lihat Juga: Indonesia Naik 22 Peringkat Sejak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dimulai Oktober Tahun Lalu
(aww)