Parlemen Uni Eropa Haramkan European Super League dan Kompetisi Terpisah

Rabu, 24 November 2021 - 14:30 WIB
loading...
Parlemen Uni Eropa Haramkan European Super League dan Kompetisi Terpisah
Parlemen Uni Eropa Haramkan European Super League dan Kompetisi Terpisah. Foto: IST
A A A
NYON - UEFA menyambut baik resolusi parlemen Uni Eropa yang menentang kompetisi terpisah seperti European Super League (ESL). Di sisi lain, para pendukung ESL meminta Uni Eropa memastikan persaingan yang adil dan terbuka.

Dua belas klub terkemuka Eropa pada April 2021 lalu mengumumkan maksud mereka membuat Liga Super baru yang terpisah dari Liga Champions UEFA yang sudah mapan. Setelah ditolak sana-sini, proposal itu gagal total di mana enam klub Inggris ditambah Inter Milan, AC Milan dan Atletico Madrid mengundurkan diri.



Dua klub Spanyol Real Madrid dan Barcelona serta tim Italia Juventus bergeming untuk melanjutkan gagasan sebelumnya. Proses itu pun berlanjut di pengadilan Madrid sehingga menghindarkan UEFA menghukum klub-klub yang memisahkan diri itu.

Pada Mei 2021, pengadilan meminta Pengadilan Eropa untuk memutuskan apakah FIFA dan UEFA melanggar undang-undang persaingan Uni Eropa karena menghalangi klub-klub itu menciptakan liga baru.

Resolusi yang disahkan oleh parlemen Eropa, dengan 597 suara mendukung melawan 36 suara menentang dan 55 abstain, menyerukan "model kompetisi Eropa" dengan "komitmen kuat mengintegrasikan prinsip-prinsip solidaritas, keberlanjutan, inklusivitas untuk semua, kompetisi terbuka, prestasi olahraga dan keadilan. "

Resolusi tidak mengikat yang akan diteruskan ke Dewan Eropa dan Komisi Eropa bersama dengan berbagai pemerintahan itu menyebutkan parlemen "sangat menentang kompetisi memisahkan diri yang merusak prinsip-prinsip tersebut dan membahayakan stabilitas seluruh ekosistem olahraga."

Anggota parlemen Uni Eropa dari Polandia, Tomasz Frankowski, yang juga mantan pemain tim nasional, meminta Komisi UE menunjuk koordinator terpisah untuk olahraga dan mengatakan prioritasnya adalah " mempromosikan model olahraga Eropa dan melindunginya dari ancaman seperti Liga Super."

Tetapi Anas Laghrari dan John Hahn dari perusahaan A22 Sports Management S.L yang dibeking Real Madrid menyebut rencana Liga Super Eropa itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang didukung oleh parlemen.

Mereka menyerukan fokus kepada undang-undang persaingan Uni Eropa dan menganggap UEFA sudah menetapkan dirinya sebagai operator monopoli.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1526 seconds (0.1#10.140)