Polemik Penggelapan Dana Hak Siar Liga Indonesia, Persebaya: PT LIB Harus Jujur!

Kamis, 09 Desember 2021 - 16:30 WIB
loading...
Polemik Penggelapan Dana Hak Siar Liga Indonesia, Persebaya: PT LIB Harus Jujur!
Polemik penggelapan dana hak siar Liga Indonesia (Liga 1) antara PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan PT MNC Vision Networ Tbk mendapat perhatian Persebaya Surabaya. Foto: twitter
A A A
JAKARTA - Polemik penggelapan dana hak siar Liga Indonesia ( Liga 1 ) antara PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan PT MNC Vision Networ Tbk. semakin menarik perhatian banyak pihak. Kini sorotan datang dari pihak klub, salah satunya Persebaya Surabaya.



Dalam wawancara oleh MNC Portal Indonesia, Manajer Persebaya, Chandra Wahyudi mengungkapkan sedikit banyak klub juga dirugikan atas kasus ini. Oleh sebab itu, ia mewakili klub meminta PT LIB agar terbuka dan jujur.

Menurut Chandra, kerugian itu nyata mengingat posisi 18 klub Liga 1 merupakan pemegang saham di PT LIB. Artinya segala persoalan yang menyangkut perusahaan harus diketahui dan diselesaikan bersama.

Sayangnya, petinggi LIB sejauh ini menutup diri untuk menginformasikan kasus tersebut padahal pernah ditanyakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 29 November 2021 kemarin. Menurut Chandra, ini dapat mencoreng lebih parah lagi wajah sepak bola Indonesia.

“Di PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi, 18 klub liga 1 ini adalah pemegang saham di sana. Tentu kami berharap pengelolaan liga ini profesional dan jujur lah,” ucap Chandra melalui sambungan telfon, Kamis (8/12/2021).

“Makanya ketika kemarin ada kabar terkait sengketa hak siar, kami di klub-klub pasti sangat menyayangkan. Apalagi selama ini memang komunikasi dari LIB maupun PSSI terkait hal ini bisa dinyatakan tidak ada,” lanjutnya.

“Di Forum RUPS LIB tgl 29 november kemarin, kami sempat mempertanyakan soal isu ini tapi direksi LIB hanya menjawab normatif bahwa ini sedang dalam proses untuk penyelesaian kasus ini. Bagi kami sebenarnya yang penting keterbukaan saja,” harapnya.

“Tapi bagi kami kan hal-hal kaya gini jadi mengganggu. Kompetisi saja lagi berjalan dan kurang maksimal, kemudian diitambah dengan kasus-kasus yang pasti akan lebih mencoret wajah sepak bola kita,” tutupnya.

Sebagaimana diketahui, kasus ini berbicara terkait raibnya dana hak siar eksklusif hasil persetujuan kontrak antara PT LIB dengan PT MNC Vision Tbk. Di mana terdapat perbedaan antara jumlah uang yang sudah dibayar PT MNC dengan yang diterima LIB.



PT MNC dengan bukti kuat sudah membayarkan sejumlah Rp39 miliar, namun PT LIB mengaku baru menerima Rp14 miliar. Artinya sebanyak Rp25 miliar tidak jelas menyasar ke mana.
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2146 seconds (0.1#10.140)