Passing Amburadul, Timnas Indonesia Cuma Bisa Sambung Hidup dari Bola Mati?
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Timnas Indonesia mengawali laga penyisihan Grup B Piala AFF 2020 dengan hasil memuaskan usai menekuk Kamboja lewat drama enam gol atau 4-2 di Stadion Bishan, Kamis (9/12/2021) malam WIB. Sayangnya, penampilan skuad Shin Tae-yong justru mengundang kekecewaan penggemar sepak bola di Tanah Air lantaran dianggap masih jauh dari harapan.
Ekspektasi dan realita kadang tak sejalan. Itulah yang terjadi ketika penggemar mengetahui lawan Timnas Indonesia di laga pertama penyisihan Grup B Piala AFF 2020 adalah Kamboja, hal pertama yang terpatri di pikiran penikmat sepak bola di Tanah Air, Evan Dimas dkk bakal memainkan permainan yang apik dan menciptakan banyak gol di pertandingan ini. Tapi kenyataan berkata lain.
Timnas Indonesia memang menciptakan empat gol ke gawang Kamboja, dua gol di antaranya lahir dari sepak pojok. Tapi bukan itu yang menjadi bahan pembicaraan hangat penggemar sepak bola Tanah Air.
BACA JUGA: Klasemen Sementara Piala AFF 2020: Indonesia Ancam Malaysia
Ini berkaitan dengan passing dan kreativitas permainan skuad Garuda. Pertanyaan pun muncul, apakah Timnas Indonesia hanya bisa menyambung hidup di Piala AFF 2020 lewat bola mati saja?
Mengutip statistik pertandingan Timnas Indonesia versus Kamboja di situs resmi AFF Cup 2020, dari segi penguasaan bola skuad Garuda kalah dengan persentase 45,2 persen berbanding 54,8 persen. Ini bisa dilihat bahwa jenderal lapangan tengah Indonesia tidak bekerja dengan baik.
Belum lagi jika berbicara tentang passing para pemain yang dinilai amburadul. Karena selama 90 menit lebih, Timnas Indonesia hanya mampu mencatatkan 79,9 persen. Sedangkan Kamboja berhasil menciptakan 81,4 persen.
BACA JUGA: Top Skor Piala AFF Sepanjang Masa, Ada 2 dari Indonesia
Akibat krisis kreativitas ini Timnas Indonesia hanya mampu melepaskan lima tendangan ke arah gawang Kamboja (25 persen). Sedangkan lawan berhasil menciptakan enam peluang emas (46,2 persen).
"Pertama, possession kita kalah. Jauh. Hal itu menandakan bahwa Indonesia dikontrol oleh Kamboja dan tidak terlalu banyak memegang bola. Kedua, pass accuracy berada di bawah 80%. Sangat buruk untuk Indonesia terlebih lawannya adalah Kamboja," tulis Daniel pada akun media Twitter pribadinya (@sonoffabrizio)
Beruntung bagi Timnas Indonesia, Kamboja cuma menceploskan dua gol lewat bola mati. Dengan kata lain, Shin Tae-yong memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan sebelum bentrok dengan Laos.
"Dapat Salam Dari Luis Milla " Passing " #TimnasDay #AFFSuzukiCup2020 Evan Dimas, Ryuji, Indonesia vs Kamboja," tulis Rulz Soul (@rulzsoul).
Lihat Juga: Indonesia Naik 22 Peringkat Sejak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dimulai Oktober Tahun Lalu
Ekspektasi dan realita kadang tak sejalan. Itulah yang terjadi ketika penggemar mengetahui lawan Timnas Indonesia di laga pertama penyisihan Grup B Piala AFF 2020 adalah Kamboja, hal pertama yang terpatri di pikiran penikmat sepak bola di Tanah Air, Evan Dimas dkk bakal memainkan permainan yang apik dan menciptakan banyak gol di pertandingan ini. Tapi kenyataan berkata lain.
Timnas Indonesia memang menciptakan empat gol ke gawang Kamboja, dua gol di antaranya lahir dari sepak pojok. Tapi bukan itu yang menjadi bahan pembicaraan hangat penggemar sepak bola Tanah Air.
BACA JUGA: Klasemen Sementara Piala AFF 2020: Indonesia Ancam Malaysia
Ini berkaitan dengan passing dan kreativitas permainan skuad Garuda. Pertanyaan pun muncul, apakah Timnas Indonesia hanya bisa menyambung hidup di Piala AFF 2020 lewat bola mati saja?
Mengutip statistik pertandingan Timnas Indonesia versus Kamboja di situs resmi AFF Cup 2020, dari segi penguasaan bola skuad Garuda kalah dengan persentase 45,2 persen berbanding 54,8 persen. Ini bisa dilihat bahwa jenderal lapangan tengah Indonesia tidak bekerja dengan baik.
Belum lagi jika berbicara tentang passing para pemain yang dinilai amburadul. Karena selama 90 menit lebih, Timnas Indonesia hanya mampu mencatatkan 79,9 persen. Sedangkan Kamboja berhasil menciptakan 81,4 persen.
BACA JUGA: Top Skor Piala AFF Sepanjang Masa, Ada 2 dari Indonesia
Akibat krisis kreativitas ini Timnas Indonesia hanya mampu melepaskan lima tendangan ke arah gawang Kamboja (25 persen). Sedangkan lawan berhasil menciptakan enam peluang emas (46,2 persen).
"Pertama, possession kita kalah. Jauh. Hal itu menandakan bahwa Indonesia dikontrol oleh Kamboja dan tidak terlalu banyak memegang bola. Kedua, pass accuracy berada di bawah 80%. Sangat buruk untuk Indonesia terlebih lawannya adalah Kamboja," tulis Daniel pada akun media Twitter pribadinya (@sonoffabrizio)
Beruntung bagi Timnas Indonesia, Kamboja cuma menceploskan dua gol lewat bola mati. Dengan kata lain, Shin Tae-yong memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan sebelum bentrok dengan Laos.
"Dapat Salam Dari Luis Milla " Passing " #TimnasDay #AFFSuzukiCup2020 Evan Dimas, Ryuji, Indonesia vs Kamboja," tulis Rulz Soul (@rulzsoul).
Lihat Juga: Indonesia Naik 22 Peringkat Sejak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dimulai Oktober Tahun Lalu
(yov)