Shin Tae-yong Kantongi Kelemahan Timnas Indonesia di Laga Pembuka Piala AFF 2020
loading...
A
A
A
BISHAN - Timnas Indonesia menggelar evaluasi setelah menang 4-2 atas Kamboja di laga perdana Piala AFF 2020 . Pelatih Shin Tae-yong mengaku telah mengantongi kelemahan Skuad Garuda.
Bermain di Stadion Bishan, Singapura, Kamis (10/12/2021) Timnas Indonesia kebobolan dua gol melalui skema bola mati. Kebobolan pertama pada menit ke-37 lewat sundulan Yue Safe memanfaatkan umpan dari sepak pojok. Kebobolan kedua terjadi pada menit ke-60 ketika Prak Mony Udom berhasil memanfaatkan situasi tendangan bebas.
Sementara itu, empat gol Timnas Indonesia dicetak lewat brace Rachmat Irianto, dan masing-masing oleh Evan Dimas (33') dan Ramai Rumakiek (54'). Meski menang telak, Timnas Indonesia mendapat cukup banyak kritikan di media sosial.
Shin Tae-yong menyadari hal tersebut. Pelatih berusia 52 tahun menyebut bahwa anak asuhnya cepat merasa nyaman dan terlalu meremehkan lawan ketika sedang unggul pada paruh pertama, sehingga tidak bisa mendominasi jalannya laga.
“Karena kami sempat unggul dengan skor jauh pada babak pertama, sehingga para pemain menganggap lawan adalah tim mudah,” kata Shin Tae-yong dilansir laman resmi PSSI, Jumat (10/12/2021).
“Ini memang kesalahan pemain, jadi ini yang perlu diperbaiki oleh kami ke depannya di Piala AFF Kami anggap (jalannya laga) terlalu mudah jadi kami malah kesulitan sendiri,” sambungnya.
Lebih lanjut, Shin Tae-yong juga mengatakan bahwa perbedaan temperatur udara Singapura dengan Turki turut menyulitkan para pemainnya untuk tampil prima. Menurutnya, proses adaptasi terhadap suhu udara yang timpang membuat kondisi pemain menurun.
“Kami melakukan pemusatan latihan di tempat sejuk, tetapi ke Singapura menjadi panas. Itu membuat kondisi pemain menjadi turun, jadi ada bagian yang harus saya perbaiki ke depannya,” katanya.
Indonesia akan melanjutkan perjalanan di Piala AFF 2020 dengan menghadapi Laos, Minggu (12/9/2021). Poin penuh akan menjadi barang wajib bagi Indonesia guna mempersiapkan bekal menghadapi dua tim unggulan, yakni juara bertahan Vietnam, 15 Desember 2021 dan Malaysia, 19 Desember 2021.
Bermain di Stadion Bishan, Singapura, Kamis (10/12/2021) Timnas Indonesia kebobolan dua gol melalui skema bola mati. Kebobolan pertama pada menit ke-37 lewat sundulan Yue Safe memanfaatkan umpan dari sepak pojok. Kebobolan kedua terjadi pada menit ke-60 ketika Prak Mony Udom berhasil memanfaatkan situasi tendangan bebas.
Baca Juga
Sementara itu, empat gol Timnas Indonesia dicetak lewat brace Rachmat Irianto, dan masing-masing oleh Evan Dimas (33') dan Ramai Rumakiek (54'). Meski menang telak, Timnas Indonesia mendapat cukup banyak kritikan di media sosial.
Shin Tae-yong menyadari hal tersebut. Pelatih berusia 52 tahun menyebut bahwa anak asuhnya cepat merasa nyaman dan terlalu meremehkan lawan ketika sedang unggul pada paruh pertama, sehingga tidak bisa mendominasi jalannya laga.
“Karena kami sempat unggul dengan skor jauh pada babak pertama, sehingga para pemain menganggap lawan adalah tim mudah,” kata Shin Tae-yong dilansir laman resmi PSSI, Jumat (10/12/2021).
“Ini memang kesalahan pemain, jadi ini yang perlu diperbaiki oleh kami ke depannya di Piala AFF Kami anggap (jalannya laga) terlalu mudah jadi kami malah kesulitan sendiri,” sambungnya.
Lebih lanjut, Shin Tae-yong juga mengatakan bahwa perbedaan temperatur udara Singapura dengan Turki turut menyulitkan para pemainnya untuk tampil prima. Menurutnya, proses adaptasi terhadap suhu udara yang timpang membuat kondisi pemain menurun.
“Kami melakukan pemusatan latihan di tempat sejuk, tetapi ke Singapura menjadi panas. Itu membuat kondisi pemain menjadi turun, jadi ada bagian yang harus saya perbaiki ke depannya,” katanya.
Indonesia akan melanjutkan perjalanan di Piala AFF 2020 dengan menghadapi Laos, Minggu (12/9/2021). Poin penuh akan menjadi barang wajib bagi Indonesia guna mempersiapkan bekal menghadapi dua tim unggulan, yakni juara bertahan Vietnam, 15 Desember 2021 dan Malaysia, 19 Desember 2021.
(sto)