Bedah Kekuatan Timnas Indonesia vs Singapura: Striker Garuda Kurang Gacor di Piala AFF 2020

KALLANG - Timnas Indonesia sudah melewati fase grup di Piala AFF 2020 dengan hasil yang memuaskan. Dalam tiga laga terakhir melawan Kamboja, Laos, Vietnam dan Malaysia, skuad Garuda sukses memetik 10 poin dari tiga kali menang dan sekali seri.

Timnas Indonesia telah melewati satu rintangan dengan sangat baik. Shin Tae-yong pantas mendapat pujian setinggi langit dari penggemar sepak bola di Tanah Air. Pasalnya, berkat tangan dinginnya dalam meracik strategi, permainan Timnas Indonesia jadi sulit terbaca lawan.

Itulah yang menjadi senjata utama Timnas Indonesia . Tapi jelang laga leg pertama semifinal Piala AFF 2020 melawan Singapura, Shin Tae-yong harus segera berbenah.

BACA JUGA: Link Live Streaming RCTI+ Singapura vs Timnas Indonesia, Jangan Sampai Terlewat!

Bukan hanya dari segi kebugaran pemain yang harus dipersiapkan, tapi insting para penyerang skuad Garuda yang belum berbicara banyak di kompetisi sepak bola se-Asia Tenggara ini. Jika mengacu pada perjalanan Timnas Indonesia selama di babak penyisihan Grup B, jenderal lapangan skuad Garuda justru yang kerap membuat jutaan pasang mata terkesima.

Betapa tidak, ada lima pemain tengah yang sudah menyumbangkan sembilan gol dari total 13 gol di Grup B. Mereka adalah Evan Dimas (2), Rahmat Irianto (2), Ramai Rumakiek (1), Witan Sulaeman (1) dan Irfan Jaya (3).

Sementara Ezra Wilian, yang notabene merupakan penyerang tunggal justru hanya mampu mencetak satu gol saja. Dengan kata lain, produktivitas penyerang Timnas Indonesia masih kurang tajam ketimbang para pemain di lini tengah.

BACA JUGA: Dua Penggawa Indonesia Kandidat Pemain Terbaik Laga Pemungkas Grup Piala AFF 2020

Ini yang harus segera dibenahi mengingat Singapura bukanlah lawan yang mudah. Apalagi mereka bermain di depan pendukung sendiri dan itu akan menambah motivasi para pemain tuan rumah untuk memberikan hasil terbaik.

Dalam urusan gol, Singapura memang baru mengoleksi tujuh gol saja. Tiga di antaranya lahir melalui situasi bola mati. Catatan ini bisa menjadi bahan buat Shin Tae-yong untuk meminimalisir lawan mendapatkan sepak pojok maupun tendangan bebas di area berbahaya.