Gagal Promosi ke Liga 1, Pemain PSIM Kejar-kejar Wasit Usai Laga
loading...
Situasi pascapertandingan PSIM Yogyakarta vs Martapura Dewa United/Foto/Quadiliba Al-farabi
A
A
A
BOGOR - Para pemain PSIM Yogyakarta memburu wasit pertandingan setelah kalah 0-1 dari Martapura Dewa United pada perebutan tempat ketiga Liga 2 2021/2022 di Stadion Pakansari, Kamis (30/12/2021). Kekalahan itu memaksa PSIM gagal promosi ke Liga 1 musim depan.
Aksi pengejaran wasit di pinggir lapangan terjadi diduga lantaran para pemain tidak puas dengan kepemimpinan Cahya Sugandi asal Jakarta. Mereka pun harus menerima hasil yang kurang memuaskan karena kalah 0-1.
Di laga ini, PSIM memiliki sejumlah peluang yang juga cukup berbahaya. Namun semuanya kandas karena solidnya pertahanan Dewa United.
Mereka malah justru harus ketinggalan melalui gol winger Dewa United Gufroni Al Maruf di penghujung babak pertama. Gol ini pun tidak bisa mereka balas hingga akhir babak kedua.
Pertandingan sempat berlangsung panas. Di mana ada terjadi momen-momen yang membuat para PSIM terjatuh namun tidak dianggap pelanggaran oleh wasit. Ini pun disinyalir yang membuat mereka tidak puas.
Wasit dengan dua asistennya awalnya berjalan santai dari tengah lapangan ke pinggir setelah meniup peluit panjang. Namun para pemain PSIM kemudian menempel mereka dengan gestur protes.
Itu pun terjadi hingga pinggir lapangan. Bahkan kini terlihat protes itu datang juga dari bangku cadangan. Terlihat juga bentakan hingga gestur menunjuk wasit.
Melihat ini para wasit pun berlari tunggang langgang keluar area lapangan. Mereka diberi penjagaan khusus oleh pihak keamanan.
Penjagaan itu berlanjut ke luar stadion, di mana para wasit langsung dikondisikan masuk ke mobil pribadi dengan akses yang dikawal ketat. Beruntung tidak ada cedera atau hal yang tak diinginkan dalam insiden ini.
PSIM gagal lolos ke Liga 1. Adapun yang lolos selain Dewa United adalah Persis Solo dan Rans Cilegon FC yang akan bertemu di partai final di hari yang sama.
Aksi pengejaran wasit di pinggir lapangan terjadi diduga lantaran para pemain tidak puas dengan kepemimpinan Cahya Sugandi asal Jakarta. Mereka pun harus menerima hasil yang kurang memuaskan karena kalah 0-1.
Di laga ini, PSIM memiliki sejumlah peluang yang juga cukup berbahaya. Namun semuanya kandas karena solidnya pertahanan Dewa United.
Mereka malah justru harus ketinggalan melalui gol winger Dewa United Gufroni Al Maruf di penghujung babak pertama. Gol ini pun tidak bisa mereka balas hingga akhir babak kedua.
Pertandingan sempat berlangsung panas. Di mana ada terjadi momen-momen yang membuat para PSIM terjatuh namun tidak dianggap pelanggaran oleh wasit. Ini pun disinyalir yang membuat mereka tidak puas.
Wasit dengan dua asistennya awalnya berjalan santai dari tengah lapangan ke pinggir setelah meniup peluit panjang. Namun para pemain PSIM kemudian menempel mereka dengan gestur protes.
Itu pun terjadi hingga pinggir lapangan. Bahkan kini terlihat protes itu datang juga dari bangku cadangan. Terlihat juga bentakan hingga gestur menunjuk wasit.
Melihat ini para wasit pun berlari tunggang langgang keluar area lapangan. Mereka diberi penjagaan khusus oleh pihak keamanan.
Penjagaan itu berlanjut ke luar stadion, di mana para wasit langsung dikondisikan masuk ke mobil pribadi dengan akses yang dikawal ketat. Beruntung tidak ada cedera atau hal yang tak diinginkan dalam insiden ini.
PSIM gagal lolos ke Liga 1. Adapun yang lolos selain Dewa United adalah Persis Solo dan Rans Cilegon FC yang akan bertemu di partai final di hari yang sama.
Lihat Juga :
(sha)
