Kisah Perjalanan Karier Asnawi Mangkualam: Dulu Diremehkan, Kini Kapten Timnas Indonesia, Bisa Main di Luar Negeri

Sabtu, 08 Januari 2022 - 10:05 WIB
loading...
Kisah Perjalanan Karier Asnawi Mangkualam: Dulu Diremehkan, Kini Kapten Timnas Indonesia, Bisa Main di Luar Negeri
Asnawi Mangkualam menceritakan perjalanan kariernya di lapangan hijau. Dia mengaku dulu banyak orang yang meragukannya bisa menjadi pesepak bola profesional. Foto: instagram
A A A
JAKARTA - Asnawi Mangkualam menceritakan perjalanan kariernya di lapangan hijau. Bek Tim Nasional (Timnas) Indonesia itu menjelaskan dulu banyak orang yang meragukannya bisa menjadi pesepak bola profesional.



Ini disampaikan pemain berusia 22 tahun itu di Instagram-nya, @asnawi_bhr. Asnawi terinspirasi kisah yang diunggah Pembalap Nasional, Sean Gelael yang menceritakan proses perjuangan kariernya di dunia balap mobil.

Asnawi menjelaskan perjuangannya merintis karier sepak bola di kampung halamannya, Makassar. Saat masih kecil, banyak yang meragukannya bisa menjadi seorang pesepak bola hebat seperti ayahnya yang pernah memperkuat PSM Makassar.

Tapi, pemain Ansan Greener itu terus berusaha dan menikmati proses sehingga bisa menembus Timnas Indonesia, bahkan mulai dari level junior. Dia menyebut pencapaiannya itu bisa digapai berkat kerja keras dan restu kedua orang tua.

“Bicara tentang proses yang dibahas mas @gelaelized, jadi ingat saat berjuang untuk jadi pemain sepakbola profesional dengan masuk SSB HASANUDDIN FC di usia 10 tahun," tulis Asnawi.

"Meskipun ayah saya mantan pemain sepak bola, banyak yang bilang jadi pemain profesional cuma mimpi tidak akan sehebat ayah dulu."

"Tapi, alhamdulillah restu orang tua dan kerja keras, bersyukur bisa memberikan yang terbaik bersama Timnas Indonesia, mulai dari U-16, U-19, U-23, sampai timnas senior,” jelas Asnawi di Instagram-nya.

Asnawi tak lupa menulis pesan yang mungkin bisa menyentuh hati setiap pembacanya. Mantan pemain PSM itu berpendapat setiap orang harus percaya diri dengan proses yang dilewati dalam hidup mereka karena proses adalah hasil.

“Banyak yang menganggap kesuksesan, kegagalan dan keberhasilan adalah proses yang jalan beriringan. Kalo hasilnya gagal, itu bisa jadi refleksi buat kedepannya, kalo berhasil itu bisa jadi standar baru buat kedepannya,” jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)