Ketum Agung Firman Bantah PP PBSI Alami Krisis Keuangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PP PBSI disebut-sebut tengah kekurangan dana menyusul keputusan menarik seluruh pebulu tangkisnya dari Kejuaraan Dunia 2021. Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna membantah tuduhan tersebut.
Rumor tentang kondisi keuangan PP PBSI mencuat setelah induk olahraga bulu tangkis Indonesia itu memutuskan mundur dari Kejuaraan Dunia 2021. PBSI beralasan ingin menjaga pemain tetap aman di tengan kemunculan varian baru Covid-19 .
Di media sosial, keputusan tersebut menuai berbagai reaksi. Sebagian masyarakat berpendapat PBSI hanya mencari-cari alasan guna menutupi masalah finansial.
Pada 8 Desember 2021, media Malaysia New Straits Times mengutip sumber anonim di Jakarta ketika menurunkan laporan tentang absennya Indonesia di Kejuaraan Dunia 2021. Media Malaysia menduga PBSI kekurangan dana untuk memberangkatkan pemain.
Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna langsung membantah rumor yang beredar. Menurutnya, kondisi keuangan PBSI sehat. Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan terselenggaranya Indonesia Badminton Festival (IBF) di Bali, November-Desember 2021 lalu
“Keuangan kita saat ini sangat baik, bukan hanya baik. Kontrak kami dengan dua sponsor utama adalah empat tahun,” kata Agung dalam keterangan tertulis yang dimuat PBSI, Selasa (11/1/2022).
“Bagaimana ceritanya kita tidak punya dana hanya untuk mengirim pemain ke luar negeri. Untuk menggelar kejuaraan seperti IBF di Bali lalu yang dananya puluhan kali lebih besar saja mampu. Masak cuma mengirim pemain tidak mampu,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak PBSI telah memastikan bahwa pemain tidak berangkat Kejuaraan Dunia di Huelva, Spanyol, 12-19 Desember 2021. PBSI juga menarik pemain yang berada dalam naungannya dari turnamen India Open 2022.
Rumor tentang kondisi keuangan PP PBSI mencuat setelah induk olahraga bulu tangkis Indonesia itu memutuskan mundur dari Kejuaraan Dunia 2021. PBSI beralasan ingin menjaga pemain tetap aman di tengan kemunculan varian baru Covid-19 .
Di media sosial, keputusan tersebut menuai berbagai reaksi. Sebagian masyarakat berpendapat PBSI hanya mencari-cari alasan guna menutupi masalah finansial.
Pada 8 Desember 2021, media Malaysia New Straits Times mengutip sumber anonim di Jakarta ketika menurunkan laporan tentang absennya Indonesia di Kejuaraan Dunia 2021. Media Malaysia menduga PBSI kekurangan dana untuk memberangkatkan pemain.
Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna langsung membantah rumor yang beredar. Menurutnya, kondisi keuangan PBSI sehat. Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan terselenggaranya Indonesia Badminton Festival (IBF) di Bali, November-Desember 2021 lalu
“Keuangan kita saat ini sangat baik, bukan hanya baik. Kontrak kami dengan dua sponsor utama adalah empat tahun,” kata Agung dalam keterangan tertulis yang dimuat PBSI, Selasa (11/1/2022).
“Bagaimana ceritanya kita tidak punya dana hanya untuk mengirim pemain ke luar negeri. Untuk menggelar kejuaraan seperti IBF di Bali lalu yang dananya puluhan kali lebih besar saja mampu. Masak cuma mengirim pemain tidak mampu,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak PBSI telah memastikan bahwa pemain tidak berangkat Kejuaraan Dunia di Huelva, Spanyol, 12-19 Desember 2021. PBSI juga menarik pemain yang berada dalam naungannya dari turnamen India Open 2022.
(sto)