GP Indonesia Terancam Dicoret dari MotoGP 2022, Pemerintah Ubah Aturan Karantina?

Jum'at, 21 Januari 2022 - 23:59 WIB
loading...
GP Indonesia Terancam...
Status Sirkuit Mandalika sebagai salah satu penyelenggara MotoGP 2022 ramai dibahas masyarakat. Sebab, Dorna Sports tidak setuju prosedur pencegahan Covid-19. Foto: roadracingworld
A A A
MANDALIKA - Status Sirkuit Mandalika sebagai salah satu penyelenggara MotoGP 2022 ramai dibahas masyarakat. Sebab, Dorna Sports tidak setuju prosedur pencegahan Covid-19 yang membuat GP Indonesia di sirkuit Mandalika terancam batal digelar.



Persoalan ini muncul karena Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP enggan berkompromi masalah wajib karantina di Indonesia.

Direktur Utama Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta menegaskan keberatan jika semua personel yang terlibat di MotoGP 2022 harus diwajibkan karantina karena bisa mengganggu kesiapan balapan.

"Kami tak akan menerima karantina. Jika mereka meminta kami untuk karantina 14 hari di negara tertentu, kami tidak akan pergi ke sana," kata Carmelo Ezpeleta.

Meski demikian, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengklarifikasi terkait aturan karantina di Indonesia bagi para pemain serta kru MotoGP 2022.

Kedatangan para pemain nantinya akan dilakukan dengan mekanisme travel bubble, sehingga tidak perlu melakukan karantina selama 14 hari.

"Khusus pemain pembalap pendukung kru nantinya akan datang di pra musim (Februari) 900 orang dan Maret 2.500 orang. Jadi seperti yang dilakukan di Sepang Malaysia, saat ini kita juga melaksanakan travel bubble," kata Hadi.

Hadi juga mengatakan pemerintah Indonesia akan menggunakan sistem bubble. Sebab, waktunya tidak memungkinkan jika para pembalap MotoGP beserta kru harus melaksanakan karantina layaknya wisatawan mancanegara (wisman) pada umumnya.

"Sistem karantinanya menggunakan sistem bubble. 5-6 Februari para pemain ada di Sepang Malaysia, 7 Februari mereka masuk ke Indonesia. Kalau harus karantina bablas karena dia harus di hotel enggak bisa melaksanakan kegiatan," paparnya.

Hadi menjelaskan, setelah para pemain selesai dengan urusan administrasi di bandara, mereka akan menuju hotel khusus yang sudah disterilkan dua hari sebelum kedatangan.

Setelah tiba, para pembalap dan kru akan dilakukan tes PCR. Selanjutnya, mereka akan dilakukan tes PCR atau antigen setiap dua hari sekali.



"Selama menjalani travel bubble, penonton tidak akan bisa bertemu dengan pemain. Segala fasilitas terkait dengan restoran atau pusat kebugaran juga sudah kami siapkan, jadi pemain dan kru enggak perlu keluar," tukasnya.
(mirz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0799 seconds (0.1#10.140)