SEA Games 2022 di Vietnam Gunakan Sistem Gelembung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan SEA Games 2022 di Hanoi, Vietnam, yang dijadwalkan bergulir pada 12-23 Mei, akan menerapkan sistem gelembung. Nantinya sistem bubble yang terbagi di enam kluster sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono usai melakukan pertemuan virtual bersama negara-negara peserta SEA Games.
"Sistem gelembung atlet dibagi per cabang olahraga, negara, dan gender. Satu hotel akan ditempati cabang olahraga yang sama, nanti lantai untuk atlet putra dan putri juga akan dipisahkan," jelas Ferry dalam rilis pers KOI, dikutip Antara, Jumat (28/1/2022)
"Panitia juga akan melakukan tes swab antingen berkala setiap tiga hari sekali sebagai langkah deteksi dini dan menyediakan sarana dan tenaga medis di setiap hotel,” tambah dia.
Namun KOI saat ini masih menunggu kepastian tuan rumah terkait buku panduan teknis yang menjelaskan gambaran terperinci dari masing-masing cabang olahraga yang akan dipertandingkan di SEA Games .
Buku panduan itu dinilai penting mengingat SEA Games 2022 akan digelar di enam kluster, yaitu Hanoi sebagai pusat pelaksanaan serta lima kota pendukung, yakni Hai Phong, Bac Ninh, Hai Duong, Quang Ninh, dan Ha Nam.
"Jarak kota tersebut dari Hanoi sangat berjauhan, sekitar 30 km - 150 km. Kami meminta hal itu dipertegas dalam buku panduan yang akan direvisi dan berharap bisa segera dikirim ke setiap KOI sehingga kami tahu bagaimana kesiapan panitia terkait transportasi, baik yang didedikasikan untuk KOI, CdM, maupun atlet,” jelas Ferry.
Ferry mengatakan bahwa panitia penyelenggara SEA Games berencana mengundang perwakilan komite olahraga nasional di Asia Tenggara untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana. Namun, mereka masih perlu menunggu situasi kasus COVID-19 di Vietnam menurun terlebih dulu.
Lebih lanjut, Ferry juga menjelaskan bahwa KOI melalui Komisi Sport dan Development (KSD) telah mengidentifikasi peluang medali dari hasil diskusi dengan federasi nasional yang akan dipertandingkan di SEA Games.
Ia berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dapat segera menentukan cabang olahraga mana saja yang akan diikutsertakan ke SEA Games sehingga pelatnas bisa segera mulai.
“Akhir tahun KSD sudah mengidentifikasi peluang cabang yang berpotensi menyumbangkan medali. Selanjutnya hasil verifikasi tersebut menjadi rekomendasi yang kami berikan ke Kemenpora sebagai bahan pertimbangan untuk bantuan pelatnas cabang yang berpartisipasi di SEA Games,” tuturnya.
"Diharapkan akhir Februari bisa diputuskan agar kemudian CdM bersama KOI bisa langsung menyiapkan kepentingan kontingen menuju Vietnam," tutup dia.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono usai melakukan pertemuan virtual bersama negara-negara peserta SEA Games.
"Sistem gelembung atlet dibagi per cabang olahraga, negara, dan gender. Satu hotel akan ditempati cabang olahraga yang sama, nanti lantai untuk atlet putra dan putri juga akan dipisahkan," jelas Ferry dalam rilis pers KOI, dikutip Antara, Jumat (28/1/2022)
"Panitia juga akan melakukan tes swab antingen berkala setiap tiga hari sekali sebagai langkah deteksi dini dan menyediakan sarana dan tenaga medis di setiap hotel,” tambah dia.
Namun KOI saat ini masih menunggu kepastian tuan rumah terkait buku panduan teknis yang menjelaskan gambaran terperinci dari masing-masing cabang olahraga yang akan dipertandingkan di SEA Games .
Buku panduan itu dinilai penting mengingat SEA Games 2022 akan digelar di enam kluster, yaitu Hanoi sebagai pusat pelaksanaan serta lima kota pendukung, yakni Hai Phong, Bac Ninh, Hai Duong, Quang Ninh, dan Ha Nam.
"Jarak kota tersebut dari Hanoi sangat berjauhan, sekitar 30 km - 150 km. Kami meminta hal itu dipertegas dalam buku panduan yang akan direvisi dan berharap bisa segera dikirim ke setiap KOI sehingga kami tahu bagaimana kesiapan panitia terkait transportasi, baik yang didedikasikan untuk KOI, CdM, maupun atlet,” jelas Ferry.
Ferry mengatakan bahwa panitia penyelenggara SEA Games berencana mengundang perwakilan komite olahraga nasional di Asia Tenggara untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana. Namun, mereka masih perlu menunggu situasi kasus COVID-19 di Vietnam menurun terlebih dulu.
Lebih lanjut, Ferry juga menjelaskan bahwa KOI melalui Komisi Sport dan Development (KSD) telah mengidentifikasi peluang medali dari hasil diskusi dengan federasi nasional yang akan dipertandingkan di SEA Games.
Ia berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dapat segera menentukan cabang olahraga mana saja yang akan diikutsertakan ke SEA Games sehingga pelatnas bisa segera mulai.
“Akhir tahun KSD sudah mengidentifikasi peluang cabang yang berpotensi menyumbangkan medali. Selanjutnya hasil verifikasi tersebut menjadi rekomendasi yang kami berikan ke Kemenpora sebagai bahan pertimbangan untuk bantuan pelatnas cabang yang berpartisipasi di SEA Games,” tuturnya.
"Diharapkan akhir Februari bisa diputuskan agar kemudian CdM bersama KOI bisa langsung menyiapkan kepentingan kontingen menuju Vietnam," tutup dia.
(sto)