Jaga Rekor Grand Slam, Djokovic Akhirnya Mau Divaksin Covid-19?
loading...
A
A
A
BEOGRAD - Petenis peringkat satu dunia, Novak Djokovic , dikabarkan segera menerima vaksinasi Covid-19. Petenis berjuluk Joker 'terpaksa' melakukannya karena tak mau kalah dari segi koleksi gelar grand slam di hadapan Rafael Nadal.
Sebagaimana diketahui, sampai saat ini Djokovic tak mau divaksinasi Covid-19 . Hal itu pun membuatnya gagal bertanding di ajang Australia Terbuka 2022 setelah dideportasi oleh pemerintah setempat.
Hasilnya, petenis asal Serbia itu kehilangan kesempatan untuk menambah koleksi gelar grand slam-nya. Sementara di sisi lain, Nadal sukses menyabet trofi grand slam pertama tahun ini tersebut usai menumbangkan Daniil Medvedev di partai puncak.
Dengan begitu, petenis berpaspor Spanyol itu menjadi petenis pertama yang meraih 21 mahkota grand slam. Dia meninggalkan Djokovic dan Roger Federer yang sama-sama tertinggal satu gelar olehnya.
Namun, penulis buku biografi Djokovic, Daniel Muksch, memberikan pernyataan mengejutkan. Muksch mengungkapkan bahwa petenis berusia 34 tahun itu telah berubah pikiran dan akan segera divaksin Covid-19. Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena dia termotivasi untuk mengejar ketertinggalan gelar dari Nadal.
"Dari apa yang saya dengar dari orang-orang di sekitarnya, saya pikir dia akan melakukan vaksinasi," kata Muksch dilansir dari IB Times, Kamis (3/2/2022).
"Mungkin hasil Australia Terbuka 2022 berpengaruh besar dalam keputusan itu. Gelar grand slam ke 21 milik Nadal mendorongnya untuk melakukannya," imbuhnya.
Grand slam berikutnya bakal berlangsung di Prancis Terbuka 2022 di mana Nadal sangat diunggulkan di sana. Pemerintah Prancis sendiri telah mengumumkan bahwa mereka tidak mengizinkan orang yang tidak divaksinasi untuk masuk ke sana.
Karena itu, mungkin Djokovic merubah pemikiran anti-vaksinnya. Pasalnya, jika dia tak kunjung divaksin, maka dia tidak akan bisa tampil di banyak turnamen tenis sehingga membuat posisi rangking satu dunianya bisa lepas.
Selain itu, tentu saja Djokovic bakal semakin tertinggal dari Nadal. Sebab petenis berusia 35 tahun itu sangat berpeluang besar juara di Rolland Garros mengingat 13 gelar grand slam-nya diraih di lapangan tanah di sana.
Sebagaimana diketahui, sampai saat ini Djokovic tak mau divaksinasi Covid-19 . Hal itu pun membuatnya gagal bertanding di ajang Australia Terbuka 2022 setelah dideportasi oleh pemerintah setempat.
Hasilnya, petenis asal Serbia itu kehilangan kesempatan untuk menambah koleksi gelar grand slam-nya. Sementara di sisi lain, Nadal sukses menyabet trofi grand slam pertama tahun ini tersebut usai menumbangkan Daniil Medvedev di partai puncak.
Dengan begitu, petenis berpaspor Spanyol itu menjadi petenis pertama yang meraih 21 mahkota grand slam. Dia meninggalkan Djokovic dan Roger Federer yang sama-sama tertinggal satu gelar olehnya.
Namun, penulis buku biografi Djokovic, Daniel Muksch, memberikan pernyataan mengejutkan. Muksch mengungkapkan bahwa petenis berusia 34 tahun itu telah berubah pikiran dan akan segera divaksin Covid-19. Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena dia termotivasi untuk mengejar ketertinggalan gelar dari Nadal.
"Dari apa yang saya dengar dari orang-orang di sekitarnya, saya pikir dia akan melakukan vaksinasi," kata Muksch dilansir dari IB Times, Kamis (3/2/2022).
"Mungkin hasil Australia Terbuka 2022 berpengaruh besar dalam keputusan itu. Gelar grand slam ke 21 milik Nadal mendorongnya untuk melakukannya," imbuhnya.
Grand slam berikutnya bakal berlangsung di Prancis Terbuka 2022 di mana Nadal sangat diunggulkan di sana. Pemerintah Prancis sendiri telah mengumumkan bahwa mereka tidak mengizinkan orang yang tidak divaksinasi untuk masuk ke sana.
Karena itu, mungkin Djokovic merubah pemikiran anti-vaksinnya. Pasalnya, jika dia tak kunjung divaksin, maka dia tidak akan bisa tampil di banyak turnamen tenis sehingga membuat posisi rangking satu dunianya bisa lepas.
Selain itu, tentu saja Djokovic bakal semakin tertinggal dari Nadal. Sebab petenis berusia 35 tahun itu sangat berpeluang besar juara di Rolland Garros mengingat 13 gelar grand slam-nya diraih di lapangan tanah di sana.
(sto)