Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Salah Lupakan Pertemanan dengan Mane demi Piala Afrika ke-8
loading...
Mohamed Salah melupakan pertemanan dengan Sadio Mane saat timnas Mesir bentrok dengan Senegal/Foto/Twitter
A
A
A
YAOUNDE - Mohamed Salah melupakan pertemanan dengan Sadio Mane saat timnas Mesir bentrok dengan Senegal pada final Piala Afrika 2021 di Paul Biya Stadium, Minggu (6/2/2022) malam waktu lokal atau Senin (7/2/2022) pukul 02.00 WIB. Bintang Liverpool yang juga Kapten timnas itu mengincar gelar kedelapan Piala Afrika untuk negaranya.
Salah menegaskan bahwa timnya bakal tampil habis-habisan melawan Senegal di partai puncak. Salah belum pernah mengangkat trofi untuk negaranya. Jika Mesir sukses mengalahkan Senegal, itu akan melengkapi trofi Liga Primer Inggris dan Liga Champions yang pernah diangkat Salah bersama Liverpool.
El Pharaohs –julukan Mesir- telah tujuh kali membawa pulang trofi Piala Afrika yang masing-masing mereka dapatkan pada 1959, 1986, 1998, 2006, 2008 dan 2010.
Kini, mereka membidik gelar kedelapan di Piala Afrika 2021, 12 tahun setelah terakhir kali mereka menjadi yang terbaik di Benua Hitam. Pada edisi 2017 lalu, Mesir gagal di partai final. Mereka takluk di tangan Kamerun 1-2.
Karena itu, Salah mengatakan bahwa El Pharaohs akan mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki di partai puncak demi menambah koleksi gelar mereka. Menurutnya, rekan-rekannya pun sudah siap baik fisik maupun mental untuk bertempur mati-matian melawan Teranga Lions –julukan Senegal.
“Setelah kalah di final 2017 melawan Kamerun, kami akan bermain habis-habisan besok melawan Senegal untuk meraih bintang (gelar) kedelapan. Kami bertekad untuk mendapatkan mahkota,” kata Salah dilansir dari laman resmi Piala Afrika, Minggu (6/2/2022).
“Para pemain sudah siap secara fisik dan mental. Kami di sini untuk memainkan gelar dan itu sangat berarti bagi kami. Kami ingin membawa gelar kepada semua warga Mesir,” imbuhnya.
Dalam perjalanan ke partai final, Mesir kalah terlebih dahulu di partai pembuka fase grup kontra Nigeria. Namun, setelah itu mereka mampu meraih poin penuh atas Guinea Bissau dan Sudan sehingga lolos ke babak selanjutnya.
Setelah itu, negara asal Afrika Utara itu menghadapi lawan-lawan sengit dengan melewati tiga kali tambahan waktu dan dua adu penalti. Namun, baik Pantai Gading, Maroko maupun Kamerun tak ada yang berhasil menghalangi jalan Mesir untuk melaju ke babak final.
Salah menegaskan bahwa timnya bakal tampil habis-habisan melawan Senegal di partai puncak. Salah belum pernah mengangkat trofi untuk negaranya. Jika Mesir sukses mengalahkan Senegal, itu akan melengkapi trofi Liga Primer Inggris dan Liga Champions yang pernah diangkat Salah bersama Liverpool.
El Pharaohs –julukan Mesir- telah tujuh kali membawa pulang trofi Piala Afrika yang masing-masing mereka dapatkan pada 1959, 1986, 1998, 2006, 2008 dan 2010.
Kini, mereka membidik gelar kedelapan di Piala Afrika 2021, 12 tahun setelah terakhir kali mereka menjadi yang terbaik di Benua Hitam. Pada edisi 2017 lalu, Mesir gagal di partai final. Mereka takluk di tangan Kamerun 1-2.
Karena itu, Salah mengatakan bahwa El Pharaohs akan mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki di partai puncak demi menambah koleksi gelar mereka. Menurutnya, rekan-rekannya pun sudah siap baik fisik maupun mental untuk bertempur mati-matian melawan Teranga Lions –julukan Senegal.
“Setelah kalah di final 2017 melawan Kamerun, kami akan bermain habis-habisan besok melawan Senegal untuk meraih bintang (gelar) kedelapan. Kami bertekad untuk mendapatkan mahkota,” kata Salah dilansir dari laman resmi Piala Afrika, Minggu (6/2/2022).
“Para pemain sudah siap secara fisik dan mental. Kami di sini untuk memainkan gelar dan itu sangat berarti bagi kami. Kami ingin membawa gelar kepada semua warga Mesir,” imbuhnya.
Dalam perjalanan ke partai final, Mesir kalah terlebih dahulu di partai pembuka fase grup kontra Nigeria. Namun, setelah itu mereka mampu meraih poin penuh atas Guinea Bissau dan Sudan sehingga lolos ke babak selanjutnya.
Setelah itu, negara asal Afrika Utara itu menghadapi lawan-lawan sengit dengan melewati tiga kali tambahan waktu dan dua adu penalti. Namun, baik Pantai Gading, Maroko maupun Kamerun tak ada yang berhasil menghalangi jalan Mesir untuk melaju ke babak final.
(sha)
Explore More