Peng Shuai Pensiun Usai Tuduh Eks Wakil PM China Lakukan Pelecehan Seksual

Di mana Peng Shuai berada? Pertanyaan itu terjawab setelah diketahui bahwa Peng Shuai pensiun pada usia 36. Keputusan Peng Shuai pensiun dari tenis hanya tiga bulan setelah petenis cantik itu menuduh mantan wakil Perdana menteri China Zhang Gaoli melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya.

Peng Shuia kini mengumumkan pengunduran dirinya dan membantah telah diserang secara seksual oleh seorang mantan pejabat pemerintah China dalam wawancara pertamanya dengan media barat selama Olimpiade Musim Dingin 2022. Peng Shuai, juara ganda Wimbledon 2013, telah menjadi perhatian besar dalam komunitas olahraga global sejak 1.600 kata muncul di platform media sosial Weibo yang membuat klaim terhadap mantan wakil perdana menteri senior Zhang Gaoli.



Pesan itu dengan cepat dihapus dan ini menyebabkan bintang tenis seperti Novak Djokovic, Serena Williams dan Naomi Osaka meminta informasi lebih lanjut tentang keberadaan dan keselamatannya. WTA, badan pengatur tenis wanita, tidak dapat menghubungi bintang berusia 36 tahun itu selama berbulan-bulan dan sejak itu memutuskan untuk menarik turnamen mendatang dari China.

Selama akhir pekan, publikasi Prancis L'Equipe diizinkan akses untuk mewawancarai Peng di kamar hotel Beijing, dan Shuai mengungkapkan dia sekarang telah pensiun dari tenis, saat berusia 36 tahun. Dipahami bahwa Peng didampingi oleh Wang Kan, kepala staf Komite Olimpiade China, yang mengkhawatirkan apakah dia dapat berbicara dengan bebas.

Mantan peringkat 14 dunia Peng berkata: ''Saya rasa saya tidak menyadari itu semua (kepentingan global) karena saya tidak banyak menonton berita dari media asing.''

''Saya tidak bisa membaca dalam bahasa Inggris tetapi saya mendengarnya. Saya tidak pernah berpikir akan ada kekhawatiran seperti itu, dan saya ingin tahu mengapa itu terjadi?

''Serangan seksual? Saya tidak pernah mengatakan ada orang yang melakukan pelecehan seksual terhadap saya dengan cara apa pun. Ada kesalahpahaman besar di dunia luar setelah postingan ini.''

''Saya tidak ingin arti dari postingan ini dipelintir lagi. Dan saya tidak ingin ada hype media lebih lanjut di sekitarnya. Saya tidak pernah menghilang. Semua orang bisa melihatku. Aku tidak pernah menghilang.''

''Hanya saja banyak orang, seperti teman saya atau orang-orang dari IOC mengirimi saya pesan, dan tidak mungkin untuk menjawab begitu banyak pesan. Tapi saya selalu berhubungan dekat dengan teman-teman dekat saya.''

“Saya berbicara dengan mereka, saya menjawab email mereka, saya juga berbicara dengan WTA.''

“Pada akhir tahun, sistem TI komunikasi situs web mereka diubah dan banyak pemain kesulitan masuk. Tapi rekan-rekan saya dan saya selalu tetap berhubungan. Itu sebabnya saya tidak tahu mengapa berita saya menghilang menyebar."

Peng akhirnya bertemu dengan Presiden IOC Thomas Bach setelah diizinkan memasuki sistem loop tertutup. Pertemuan itu berlangsung saat makan malam pada Sabtu malam di Klub Olimpiade di Beijing, dengan mantan ketua Komisi Atlet IOC Kirsty Coventry hadir.



Pada malam yang sama Peng menghadiri pertandingan curling antara China dan Norwegia di Ice Cube tetapi tidak ada foto resmi yang dikeluarkan. Sebuah pernyataan IOC mengatakan: "Peng Shuai memberi tahu Presiden bahwa dia akan menghadiri beberapa acara di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 selama beberapa hari mendatang.''

''Malam itu, dia dan Kirsty Coventry menghadiri pertandingan curling campuran antara China dan Norwegia. Selama makan malam, ketiganya berbicara tentang pengalaman bersama mereka sebagai atlet di Olimpiade, dan Peng Shuai berbicara tentang kekecewaannya karena tidak dapat lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.''

"Dalam konteks ini, dia juga membagikan niatnya untuk bepergian ke Eropa ketika pandemi COVID-19 berakhir, dan Presiden IOC mengundangnya ke Lausanne untuk mengunjungi IOC dan The Olympic Museum, untuk melanjutkan percakapan tentang pengalaman Olimpiade mereka. Peng Shuai menerima undangan ini. Kirsty Coventry dan Peng Shuai juga setuju bahwa mereka akan tetap berhubungan.