Jonatan Christie Penuhi Nazar, Bantu 6 Mantan Atlet Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie mengunggah video di Instagram yang ditujukan kepada penggemarnya. Dia mengucapkan rasa terima kasih karena sudah membantunya memenuhi nazar.
Jonatan sempat bernazar untuk mendonasikan bonus hadiah Piala Thomas 2020 yang diberikan pemerintah. Dia ingin membantu mantan atlet Indonesia yang sedang membutuhkan uluran tangan.
Jojo berterima kasih kepada fans karena telah banyak membantu mencari mantan atlet yang membutuhkan bantuan, yang jumlahnya ada enam orang. Dia menjelaskan bonus dari pemerintah yang telah turun pada 6 Januari 2022 sudah disalurkan kepada enam mantan atlet Indonesia.
"Video kali ini, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian. Jika kalian pernah melihat postingan di Instagram sebelumnya, untuk membantu atlet zaman dulu untuk dibantu ketika bonus pemerintah sudah diterima. Sebenarnya semua sudah terlaksana," ucapnya.
Dalam video itu, Jonatan tidak memberi tahu jumlah dana bantuan yang diberikan. Tetapi, dia mengaku yakin jumlahnya cukup untuk diberikan kepada enam atlet tersebut.
Penerima bantuan pertama yang diberikan Jonatan adalah bapak Azhari. Dia adalah mantan atlet Paralimpiade peraih medali perak di Paralimpiade Toronto, Kanada pada 1976.
"Kebetulan dapat kontak namanya Bapak Azhari dari followers saya di Instagram, dan di 8 Januari saya langsung pergi ke Palembang untuk menemui pak Azhari peraih medali perak Paralimpiade 1976 di Toronto," tambahnya di Instagram, Sabtu (12/2/2022).
Sementara untuk atlet senior yang kedua dan ketiga, Jonatan memilih Marta Kase seorang mantan atlet atletik peraih medali emas SEA Games 1987.
Kemudinan Wempi Wangau, mantan atlet binaraga peraih medali perak Asian Games 2002. Serta Abdul Razak mantan atlet dayung peraih medali emas SEA Games 1989, 1993 dan mendapatkan perak dan perunggu pada edisi 1990.
"Untuk yang kedua pada 10 Januari, saya bertemu dengan dua orang sekaligus dan kebetulan keduanya di Jakarta. Jadi yang pertama adalah Ibu Marta Kase peraih medali emas SEA Games 1987 cabang atletik, dan yang ketiga adalah Wempi Wungau beliau peraih medali perak cabang binaraga di Asian Games Busan 2002," jelasnya.
"Untuk yang keempat Bapak Abdul Razak atlet dayung peraih medali emas SEA Games 1989, 1993 dan mendapatkan perak dan perunggu di 1990. DIa tinggal di Wakatobi, dan saya tidak bisa kesana karena aksesnya jauh tapi saya melakukan video call," sambungnya.
Yang kelima adalah Ujang Rumadi, mantan atlet sepeda yang pernah menjadi juara di Tour Asion The Singapur pada 1975. Sementara bantuan untuk mantan atlet yang terakhir kepada Kurnia Meiga, mantan kiper Arema FC dan Timnas Indonesia.
"Dan yang kelima ada pak Ujang Rumadi pembalap sepeda di pernah juara tour Asion The Singapur pada 1975, beliau tidak di Jakarta, dan saya pergi ke Subang pada 16 Januari," jelas Jonatan.
Dan yang terakhir, sebenarnya saya pengen datang kesana untuk menemui mas Kurnia Meiga mantan kiper Timnas Indonesia. Tapi saya tidak bisa menemuinya secara langsung karena ada urusan mendadak, jadi diwakili oleh manajer saya, mas Muli," pungkasnya.
Jonatan sempat bernazar untuk mendonasikan bonus hadiah Piala Thomas 2020 yang diberikan pemerintah. Dia ingin membantu mantan atlet Indonesia yang sedang membutuhkan uluran tangan.
Jojo berterima kasih kepada fans karena telah banyak membantu mencari mantan atlet yang membutuhkan bantuan, yang jumlahnya ada enam orang. Dia menjelaskan bonus dari pemerintah yang telah turun pada 6 Januari 2022 sudah disalurkan kepada enam mantan atlet Indonesia.
"Video kali ini, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian. Jika kalian pernah melihat postingan di Instagram sebelumnya, untuk membantu atlet zaman dulu untuk dibantu ketika bonus pemerintah sudah diterima. Sebenarnya semua sudah terlaksana," ucapnya.
Dalam video itu, Jonatan tidak memberi tahu jumlah dana bantuan yang diberikan. Tetapi, dia mengaku yakin jumlahnya cukup untuk diberikan kepada enam atlet tersebut.
Penerima bantuan pertama yang diberikan Jonatan adalah bapak Azhari. Dia adalah mantan atlet Paralimpiade peraih medali perak di Paralimpiade Toronto, Kanada pada 1976.
"Kebetulan dapat kontak namanya Bapak Azhari dari followers saya di Instagram, dan di 8 Januari saya langsung pergi ke Palembang untuk menemui pak Azhari peraih medali perak Paralimpiade 1976 di Toronto," tambahnya di Instagram, Sabtu (12/2/2022).
Sementara untuk atlet senior yang kedua dan ketiga, Jonatan memilih Marta Kase seorang mantan atlet atletik peraih medali emas SEA Games 1987.
Kemudinan Wempi Wangau, mantan atlet binaraga peraih medali perak Asian Games 2002. Serta Abdul Razak mantan atlet dayung peraih medali emas SEA Games 1989, 1993 dan mendapatkan perak dan perunggu pada edisi 1990.
"Untuk yang kedua pada 10 Januari, saya bertemu dengan dua orang sekaligus dan kebetulan keduanya di Jakarta. Jadi yang pertama adalah Ibu Marta Kase peraih medali emas SEA Games 1987 cabang atletik, dan yang ketiga adalah Wempi Wungau beliau peraih medali perak cabang binaraga di Asian Games Busan 2002," jelasnya.
"Untuk yang keempat Bapak Abdul Razak atlet dayung peraih medali emas SEA Games 1989, 1993 dan mendapatkan perak dan perunggu di 1990. DIa tinggal di Wakatobi, dan saya tidak bisa kesana karena aksesnya jauh tapi saya melakukan video call," sambungnya.
Yang kelima adalah Ujang Rumadi, mantan atlet sepeda yang pernah menjadi juara di Tour Asion The Singapur pada 1975. Sementara bantuan untuk mantan atlet yang terakhir kepada Kurnia Meiga, mantan kiper Arema FC dan Timnas Indonesia.
"Dan yang kelima ada pak Ujang Rumadi pembalap sepeda di pernah juara tour Asion The Singapur pada 1975, beliau tidak di Jakarta, dan saya pergi ke Subang pada 16 Januari," jelas Jonatan.
Dan yang terakhir, sebenarnya saya pengen datang kesana untuk menemui mas Kurnia Meiga mantan kiper Timnas Indonesia. Tapi saya tidak bisa menemuinya secara langsung karena ada urusan mendadak, jadi diwakili oleh manajer saya, mas Muli," pungkasnya.
(mirz)