Pemain Tottenham Enggak Punya Mental Pemenang, Conte Nyerah Kejar Tiket Liga Champions

LONDON - Antonio Conte mulai mengibarkan bendera putih terkait peluang Tottenham Hotspur lolos ke Liga Champions musim depan. Pernyataan itu muncul setelah The Lilywhites menelan dua kekalahan beruntun di Liga Inggris 2021-2022.

Pada akhir pekan kemarin, Tottenham dipermalukan Wolverhampton Wanderers dengan skor 0-2. Kegagalan merebut tiga poin di depan pendukungnya untuk kedua kalinya membuat peluang Harry Kane dkk menembus posisi empat besar di klasemen sementara Liga Inggris kian sulit.

Saat ini Tottenham berada di urutan kedelapan dengan nilai 36 poin. Sedangkan penghuni peringkat empat, yakni West Ham United sudah mengumpulkan 41 angka.

BACA JUGA: Sandy Walsh Terpaksa Gunakan Google Translate Ketika Posting tentang Indonesia

Melihat defisit poin tersebut Conte mulai pesimistis Tottenham lolos ke Liga Champions musim depan. “Ketika Anda kalah di dua laga kandang beruntun dan kalah di laga sebelumnya mengahdapi Chelsea, maka sangat sulit untuk lolos ke Liga Champions,” kata Conte dilansir Goal, Senin (14/2/2022).

Conte mengakui bahwa timnya tidak memiliki mentalitas pemenang. Kedatangan Dejan Kulusevski dan Rodrigo Bentancur ke Tottenham dinilai sia-sia karena pemainnya tidak punya mental.

Conte menambahkan bahwa manajemen klub bisa membeli pemain manapun, tetapi tidak akan bisa membeli mental pemenang. Mantan pelatih Inter Milan dan Chelsea itu mengaku butuh waktu untuk menanamkan mental pemenang kepada anak asuhnya.

BACA JUGA: Utak-atik Posisi Sandy Walsh Dimainkan di Mana oleh Shin Tae-yong

“Masalahnya, Anda tidak bisa membeli mental pemenang, Anda bisa membeli pemain kapanpun, tetapi Anda tidak akan yakin kapan mental pemenang tersebut akan datang,” sambungnya.

“Ada pemain yang terbuka dan memahami prosesnya (pembentukan mental) dengan cepat, dan ada pemain yang membutuhkan waktu untuk memahami hal ini,” tutur Conte.



Conte pun mengakui bahwa pemainnya saat ini tidak memiliki mental. Hal itu dinilai saat pemainnya melakukan duel dan mengantisipasi bola mati.

“Mentalitas pemenang menurut saya artinya yakni ketika Anda bermain, maka Anda berpikir ‘saya siap membunuh lawan’, baik itu ketika duel, maupun set piece,” pungkas Conte.