Wajib Tahu 5 Hal tentang Yoshihito Nishioka: Saya Bukan Nishikori
loading...
Wajib Tahu 5 Hal tentang Yoshihito Nishioka: Saya Bukan Nishikori/ATP
A
A
A
Yoshihito Nishioka memiliki satu gelar ATP Tour dan berada pada peringkat 48 tertinggi dalam karirnya di ATP Rankings. Siapa Nishioka? ATPTour.com melihat lima hal yang harus Anda ketahui tentang pemain tenis berusia 24 tahun itu.
1) Dia Menderita Cedera Berat Pada 2017
Setelah mencapai perempat final di Acapulco dan Babak 16 di Indian Wells, Nishioka tiba di Miami pada 2017 di saat menempati rangking 58 di ATP Rankings. Itu akan menjadi acara terakhir yang ia mainkan tahun itu.
Nishioka menderita sobek ACL di lutut kirinya saat kontes putaran kedua melawan Jack Sock dan dipaksa menjalani operasi setelah turnamen. Menghadiri dua sesi rehabilitasi sehari di Tokyo, dia tidak dapat berlari selama tiga bulan dan tidak bisa bermain tenis selama sembilan bulan.
Setelah beraksi pada awal musim ATP Tour 2018, Nishioka kembali ke Miami di posisi 374 dunia ATP. Dia mencatat kemenangan tingkat tur kedua tahun ini di acara tersebut, mengalahkan Alex de Minaur dalam dua set langsung.
2) Dia Membuat Terobosan di Shenzhen Hanya 18 bulan setelah mengalami cedera ACL di Miami, Nishioka merebut gelar perdananya ATP Tour di Shenzhen pada 2018. Petenis kidal itu mengklaim tujuh kemenangan beruntun dari kualifikasi untuk merebut trofi.
Nishioka menyelamatkan dua poin pertandingan untuk mengalahkan Denis Shapovalov di babak kedua dan meraih kemenangan tiga set berturut-turut dalam dua pertandingan terakhirnya melawan Fernando Verdasco dan Pierre-Hugues Herbert. Petenis muda Jepang itu kehilangan tujuh pertandingan langsung dari 7-5, 2-0 dalam pertandingan kejuaraan sebelum bergabung kembali untuk menjadi kualifikasi keenam tahun ini untuk mengangkat trofi ATP Tour.
"Untuk sampai di sini, itu adalah tujuh pertandingan. Itu tidak mudah," kata Nishioka. "Aku sangat lelah saat ini, tetapi kekuatanku adalah mentalitasku, staminaku dan tidak pernah menyerah. Itu adalah senjataku." 3) Dia Nishioka Bukan Nishikori "Tolong ingat namaku. Itu bukan Nishikori. Saya Nishioka."
Setelah menang di Shenzhen, Nishioka meluangkan waktu sejenak untuk meminta penggemar mengingat namanya. Permintaan itu mungkin tampak aneh jika itu datang dari pemain lain, tetapi Nishioka unik. Pemain 24 tahun ini bertujuan untuk menjadi bintang Jepang berikutnya di ATP Tour, setelah lebih dari satu dekade sukses dari rekan senegaranya - yang memiliki nama keluarga yang sangat mirip - Kei Nishikori.
Pada Western & Southern Open tahun lalu, Nishioka mengalahkan Nishikori dalam pertemuan AT2 Head2Head pertama pasangan tersebut. Dengan mahkota ATP Tour dan kemenangan melawan pemain Jepang berperingkat tertinggi dalam sejarah ATP Rankings, Nishioka sekarang membangun reputasi yang kuat di Tur ATP.
1) Dia Menderita Cedera Berat Pada 2017
Setelah mencapai perempat final di Acapulco dan Babak 16 di Indian Wells, Nishioka tiba di Miami pada 2017 di saat menempati rangking 58 di ATP Rankings. Itu akan menjadi acara terakhir yang ia mainkan tahun itu.
Nishioka menderita sobek ACL di lutut kirinya saat kontes putaran kedua melawan Jack Sock dan dipaksa menjalani operasi setelah turnamen. Menghadiri dua sesi rehabilitasi sehari di Tokyo, dia tidak dapat berlari selama tiga bulan dan tidak bisa bermain tenis selama sembilan bulan.
Setelah beraksi pada awal musim ATP Tour 2018, Nishioka kembali ke Miami di posisi 374 dunia ATP. Dia mencatat kemenangan tingkat tur kedua tahun ini di acara tersebut, mengalahkan Alex de Minaur dalam dua set langsung.
2) Dia Membuat Terobosan di Shenzhen Hanya 18 bulan setelah mengalami cedera ACL di Miami, Nishioka merebut gelar perdananya ATP Tour di Shenzhen pada 2018. Petenis kidal itu mengklaim tujuh kemenangan beruntun dari kualifikasi untuk merebut trofi.
Nishioka menyelamatkan dua poin pertandingan untuk mengalahkan Denis Shapovalov di babak kedua dan meraih kemenangan tiga set berturut-turut dalam dua pertandingan terakhirnya melawan Fernando Verdasco dan Pierre-Hugues Herbert. Petenis muda Jepang itu kehilangan tujuh pertandingan langsung dari 7-5, 2-0 dalam pertandingan kejuaraan sebelum bergabung kembali untuk menjadi kualifikasi keenam tahun ini untuk mengangkat trofi ATP Tour.
"Untuk sampai di sini, itu adalah tujuh pertandingan. Itu tidak mudah," kata Nishioka. "Aku sangat lelah saat ini, tetapi kekuatanku adalah mentalitasku, staminaku dan tidak pernah menyerah. Itu adalah senjataku." 3) Dia Nishioka Bukan Nishikori "Tolong ingat namaku. Itu bukan Nishikori. Saya Nishioka."
Setelah menang di Shenzhen, Nishioka meluangkan waktu sejenak untuk meminta penggemar mengingat namanya. Permintaan itu mungkin tampak aneh jika itu datang dari pemain lain, tetapi Nishioka unik. Pemain 24 tahun ini bertujuan untuk menjadi bintang Jepang berikutnya di ATP Tour, setelah lebih dari satu dekade sukses dari rekan senegaranya - yang memiliki nama keluarga yang sangat mirip - Kei Nishikori.
Pada Western & Southern Open tahun lalu, Nishioka mengalahkan Nishikori dalam pertemuan AT2 Head2Head pertama pasangan tersebut. Dengan mahkota ATP Tour dan kemenangan melawan pemain Jepang berperingkat tertinggi dalam sejarah ATP Rankings, Nishioka sekarang membangun reputasi yang kuat di Tur ATP.
Lihat Juga :
