Kisah Kylian Mbappe, Antara SIM dan Sopir

Kylian Mbappe dikenal sebagai pemain yang komplet. Di usia yang masih muda, bintang Paris Saint Germain (PSG) itu sudah mendapatkan sederet penghargaan prestisius. Tapi tahukah Anda jika Mbappe adalah pemain yang manja?

Penggemar sepak bola sudah terbiasa menyaksikan pesepak bola Eropa memamerkan kendaraan mewahnya. Baik itu saat tiba di tempat latihan maupun memajangnya di akun media sosial.

Tapi tidak dengan Mbappe . Pemain berusia 23 tahun itu jarang sekali memamerkan kemewahan atau bahkan bisa dibilang tidak pernah memposting mobil mewahnya pada akun media sosial.

BACA JUGA: UEFA Hukum Belarusia, Imbas Dukung Invasi Rusia ke Ukraina

Ini justru berbanding terbalik dengan pesepak bola tenar di dunia. Sebut saja Cristiano Ronaldo yang kerap memamerkan kendaraan mewahnya (Ferrari, Bugatti, atau Lamborghini) pada akun media sosial pribadinya.

Apakah Mbappe tidak menyukai mobil sport? Mungkin itu bisa menjadi salah satu alasannya. Tetapi ada alasan lain yang lebih penting mengapa pemain brondong Prancis itu tidak pernah memamerkan mobilnya di Instagram.



Usut punya usut, Mbappe ternyata tidak memiliki SIM. Meski saat ini ia sudah berusia 23 tahun, namun pemain PSG itu masih belum mendapatkan surat izin mengemudi.

BACA JUGA: Pratama Arhan Mudah Beradaptasi di Tokyo Verdy, Shin Tae-yong: Dia Pemain Disiplin

Tak pelak, Mbappe dikenal sebagai pesepak bola manja. Ini disebabkan lantaran ia kerap diantar sopir pribadinya setiap kali datang untuk menjalani latihan di Pusat Pelatihan Ooredoo.

Pemandangan ini sudah tak asing lagi buat rekan setimya di PSG. Mereka seakan sudah terbiasa melihat Mbappe keluar dari pintu belakang sopir.

Sekadar informasi, sejak tiba di PSG pada 2017 lalu. Klub memberinya pengawal, kepala pelayan, dan juga sopir pribadi yang membawa Mbappe beraktivitas.

PSG juga dilaporkan pernah menghubungi beberapa sekolah mengemudi untuk mengatur pelajaran mengemudi untuk bintang mudanya itu. Tetapi Mbappe mengutarakan saat itu bahwa ia tidak ingin tidak terburu-buru untuk mendapatkan lisensinya.

Dalam sebuah wawancara dengan Bleacher Report pada Desember 2017, Mbappe mengakui bahwa mendapatkan SIM tidak pernah menjadi salah satu prioritasnya, meskipun ia mengakui bahwa kesuksesan dan ketenaran telah mencegahnya melakukan hal-hal normal yang dilakukan anak muda lain seusianya.

"Ini adalah salah satu kerugian menjadi sukses sedini mungkin. Saya melewatkan hal-hal sederhana seperti memiliki SIM. Saya pikir semua orang melakukannya. Bagi banyak orang, SIM adalah suatu keharusan, tetapi bagi saya tidak. SIM adalah biasanya identik dengan otonomi, tetapi saya segera memiliki otonomi karena setiap kali saya memiliki pengemudi, itu tidak pernah menjadi prioritas (untuk mendapatkan SIM saya)," jelas Mbappe.



Transfer ke Real Madrid

Bukan hanya cerita Mbappe yang tidak memiliki SIM dan sering diantar sopir ke mana pun dia pergi. Ada kabar yang tak kalah penting lain yang membuat penggemar selalu penasaran.

Ya, penggemar seakan tidak pernah berhenti mendengar kabar tentang kepindahan Mbappe. Setiap harinya pasti ada saja media di Eropa yang terus 'menggoreng' spekulasi ini.

Real Madrid merupakan salah satu klub yang paling rajin dikabarkan tertarik mendapatkan tanda tangan Mbappe. Jika dia memutuskan untuk membarui kontraknya dengan PSG, dia akan punya waktu untuk mendapatkan SIM di Paris.

Tetapi jika Mbappe menolak membarui kontraknya bersama PSG, dan menerima tawaran Madrid, maka ia akan pindah kota lagi dan harus menunda rencananya untuk mendapatkan SIM di Madrid, kota yang hampir tidak dikenalnya. Dia harus pergi ke Ciudad Deportiva de Valdebebas dengan sopir atau menumpang dengan Karim Benzema?