Lima Kisah Pengkhianatan dalam Sepak Bola (Bagian Kedua)

Selasa, 16 Juni 2020 - 06:02 WIB
loading...
Lima Kisah Pengkhianatan dalam Sepak Bola (Bagian Kedua)
Suporter membentangkan tulisan Judas -simbol pengkhianat terbesar dalam kepercayaan pemeluk agama Kristen. Foto: The Sun
A A A
LONDON - Fanatisme dalam sepak bola membuat pemain yang pindah klub dianggap sebagai pengkhianat. Tak jarang manuver transfer yang semestinya dipandang sebagai hal yang wajar justru diartikan sebagai sebuah penistaan.

Suporter yang klubnya ditinggal oleh si pemain akan merasa tersakiti, terondai, bahkan terzalimi. Beberapa transfer pemain ini sudah lama terjadi -tetapi masih diingat sampai hari ini. Berikut lima kisah pengkhianatan terpopuler dalam sepak bola. (Baca juga: Lima Kisah Pengkhianatan dalam Sepak Bola, Bagian Pertama )

1. Ashley Cole
Lima Kisah Pengkhianatan dalam Sepak Bola (Bagian Kedua)

Ashley Cole yang memulai karirnya di akademi Arsenal dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bek terbaik di dunia setelah promosi ke tim utama Arsenal pada musim 1998-1999. Tapi kemudian Cole mengambil keputusan untuk bergabung dengan The Blues, Chelsea, yang merupakan salah satu saingan terberat The Gunners.

Dalam berbagai kesempatan Cole membantah tudingan penghianat yang ditujukan kepadanya. (Lihat grafis: Liverpool Kuasai Daftar 10 Pemain Termahal Dunia )

2. Robert Lewandowski
Lima Kisah Pengkhianatan dalam Sepak Bola (Bagian Kedua)

Penyerang asal Polandia ini dulunya merupakan tumpuan Borussia Dortmund di lini depan bersama nama-nama seperti Mario Gotze dan juga Marco Reus sebelum akhirnya mampu meraih gelar Bundesliga bersama timnya di musim 2010/2011 dan 2011/2012.

Pada Januari 2014 setelah Lewandowski memberikan pernyataan bahwa dia enggan memperpanjang kontraknya dan akan bergabung dengan Bayern Muenchen di musim selanjutnya. Ia meninggalkan tim yang sudah membesarkan namanya dan membelot ke Bayern Muenchen dengan status bebas transfer.

3. Emmanuel Adebayor
Lima Kisah Pengkhianatan dalam Sepak Bola (Bagian Kedua)

Pada tahun 2006 Arsenal menandatangani Adebayor dari Monako dengan biaya 3 juta pound. Secara kolektif Arsenal mungkin tidak memenangkan gelar ketika bersama Adebayor, tetapi secara individu Adebayor berhasil memenangkan gelar Pemain Afrika Terbaik 2008.

Setahun setelahnya Manchester City memboyong Adebayor dengan kontrak berdurasi 5 tahun dengan biaya 25 juta pound. Selama bertahun-tahun penyebab kepindahaan itu tidak pernah terbongkar.

Adebayor mengaku diminta pergi oleh Arsene Wenger karena merasa surplus pemain depan. Sebaliknya, Wenger dalam beberapa kesempatan wawancara selalu mengatakan bahwa Adebayor lah yang meminta hengkang.

4. Sol Campbell
Lima Kisah Pengkhianatan dalam Sepak Bola (Bagian Kedua)

Sol Campbell adalah kapten Tottenham yang fantastis sebelum pindah ke Arsenal. Pada musim 1998/1999, Campbel mengadi kapten kulit hitam pertama yang mengangkat trofi ketika Tottenham memenangkan Piala Liga Inggris di Stadion Wembley.

Ketika kontraknya habis pada 2001, Spurs menawarinya kontrak baru dengan bayaran tertinggi pada zamannya. Namun Campbell justru mengejutkan dunia dengan pindah ke klub rival, Arsenal. Tak ada desas-desus manuver transfer Cambell, tak ada kebocoran informasi sebelum transfer itu benar-benar terjadi.

5. Fernando Torres
Lima Kisah Pengkhianatan dalam Sepak Bola (Bagian Kedua)

Fernando Torres secara mengejutkan hengkang dari Liverpool ke Chelsea pada Januari 2011. The Blues harus mengeluarkan uang senilai 50 juta poundsterling untuk mendapatkan penyerang berkebangsaan Spanyol tersebut.

Hengkangnya Torres membuat suporter Liverpool naik pitam. Mereka melabeli El Nino sebagai pengkhianat dan mata duitan. Para suporter Liverpool beramai-ramai membakar jersey Torres. Tak sampai di situ, sang pemain juga sempat menerima ancaman pembunuhan. (Baca juga: Lima Terdepan dalam Perburuan Sepatu Emas Liga Inggris )
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1502 seconds (0.1#10.140)