Mike Maignan dan Fikayo Tomori Korban Rasisme saat AC Milan Bentrok Cagliari
loading...
A
A
A
MILAN - Penjaga gawang AC Milan , Mike Maignan bersama rekan setimnya, Fikayo Tomori bereaksi atas pelecehan rasis yang dialaminya usai menekuk Cagliari, Minggu (20/3/2022). Mereka lantang menyampaikan kemarahannya di media sosial pribadi masing-masing.
AC Milan berhasil mendulang poin usai menang tipis 1-0 di markas Cagliari, Serdegna Arena, Cagliari. Namun, kemenangan Milan harus ternoda usai laga tersebut.
Pasalnya, Maignan dan Tomori mendapat perlakukan rasis dari suporter tuan rumah. Para ultras Cagliari menirukan gestur monyet kepada dua pemain tersebut.
Tak tinggal diam, Maignan dan Tomori mendekati tribun suporter tuan rumah. Maignan menentang perlakuan mereka dengan gestur meletakkan tangannya di telinga, menyindir agar para ultras Cagliari terus melanjutkan perilaku tak terpujinya.
Maignan kemudian bereaksi melalui media sosial pribadinya. Pemain asal Prancis itu mengunggah gambar monyet sedang mengacungkan jari tengah dan foto kala dirinya merespon perlakuan ultras Cagliari.
“N.W.A,” tulis Maignan pada postingan di Instagram.
N.W.A mengarah pada grup musik hip hop legendaris asal Amerika Serikat. Lagu-lagu mereka banyak mengandung lirik bertema kritik sosial dan politik, termasuk fenomena beratnya menjalani hidup sebagai orang kulit hitam di Amerika Serikat.
Sementara itu, Tomori juga mengunggah ulang postingan Maignan tersebut. Mantan pemain Chelsea itu megunggah ulang postingan Maignan melalui Instagram Story pada akun pribadinya.
Milan sendiri sudah mengeluarkan pernyataan resmi terkait pelecehan rasis yang dialami pemainnya. Rossonerri -julukan Milan- mendedikasikan kemenangan atas Cagliari untuk perjuangan panjang melawan rasisme di sepak bola.
“Pekan Liga Italia ini didedikasikan untuk melawan rasisme, tetapi jalan masih panjang di depan kita, dan kita harus berjuang bersama,” tulis pernyataan resmi Milan pada Twitter resmi klub, dilansir Minggu (21/3/2022).
“Hari ini adalah hari melawan rasisme, tetapi jalan masih panjang, kita harus melakukannya bersama,” tutupnya.
AC Milan berhasil mendulang poin usai menang tipis 1-0 di markas Cagliari, Serdegna Arena, Cagliari. Namun, kemenangan Milan harus ternoda usai laga tersebut.
Pasalnya, Maignan dan Tomori mendapat perlakukan rasis dari suporter tuan rumah. Para ultras Cagliari menirukan gestur monyet kepada dua pemain tersebut.
Tak tinggal diam, Maignan dan Tomori mendekati tribun suporter tuan rumah. Maignan menentang perlakuan mereka dengan gestur meletakkan tangannya di telinga, menyindir agar para ultras Cagliari terus melanjutkan perilaku tak terpujinya.
Maignan kemudian bereaksi melalui media sosial pribadinya. Pemain asal Prancis itu mengunggah gambar monyet sedang mengacungkan jari tengah dan foto kala dirinya merespon perlakuan ultras Cagliari.
“N.W.A,” tulis Maignan pada postingan di Instagram.
N.W.A mengarah pada grup musik hip hop legendaris asal Amerika Serikat. Lagu-lagu mereka banyak mengandung lirik bertema kritik sosial dan politik, termasuk fenomena beratnya menjalani hidup sebagai orang kulit hitam di Amerika Serikat.
Sementara itu, Tomori juga mengunggah ulang postingan Maignan tersebut. Mantan pemain Chelsea itu megunggah ulang postingan Maignan melalui Instagram Story pada akun pribadinya.
Milan sendiri sudah mengeluarkan pernyataan resmi terkait pelecehan rasis yang dialami pemainnya. Rossonerri -julukan Milan- mendedikasikan kemenangan atas Cagliari untuk perjuangan panjang melawan rasisme di sepak bola.
“Pekan Liga Italia ini didedikasikan untuk melawan rasisme, tetapi jalan masih panjang di depan kita, dan kita harus berjuang bersama,” tulis pernyataan resmi Milan pada Twitter resmi klub, dilansir Minggu (21/3/2022).
“Hari ini adalah hari melawan rasisme, tetapi jalan masih panjang, kita harus melakukannya bersama,” tutupnya.
(sto)