Kisah Muhammad Mokaev, Pengungsi Rusia Calon Juara UFC Termuda

Selasa, 22 Maret 2022 - 07:18 WIB
loading...
Kisah Muhammad Mokaev, Pengungsi Rusia Calon Juara UFC Termuda
Kisah Muhammad Mokaev, Pengungsi Rusia Calon Juara Termuda UFC/The Sun
A A A
Kisah Muhammad Mokaev bermula ketika tiba di Inggris sebagai pengungsi Rusia saat berusia 12 tahun dengan ambisi menjadi juara UFC termuda. Kala itu, Mokaev tidak dapat berbicara sepatah kata pun dalam bahasa Inggris.

Selang sembilan tahun setelah meninggalkan Rusia bersama ayahnya seiring kematian ibunya, 'The Punisher' dengan bangga akan mengibarkan bendera St George ketika dia melakukan perjalanan pertamanya ke segi delapan di UFC London.



Petarung UFC yang diadopsi, berharap perjalanan Hollywood-nya untuk bertarung dalam promosi top MMA akan menjadi inspirasi bagi para pengungsi di seluruh dunia. Prospek kelas terbang itu mengatakan kepada SunSport: "Saya ingin kisah saya menginspirasi orang, terutama yang berasal dari latar belakang pengungsi.''

"Saya sudah berada di sekitar orang-orang ini untuk waktu yang lama, saya sudah menjadi pengungsi selama sepuluh tahun sekarang. Itulah mengapa saya sangat senang mendapatkan paspor Inggris saya, saya tidak bisa bepergian secara normal,''tuturnya.

Muhammad Mokaev menceritakan perjalanannya mengungsi dari Rusia hingga mendarat di Inggris. "Orang-orang berbicara tentang pengungsi dan berkata, 'Mereka datang ke negara ini dan mereka tidak memiliki keluarga dan mereka senang dengan apa yang diberikan Pemerintah kepada mereka.''

"Tetapi untuk datang ke negara itu, Anda harus menempatkan diri Anda di peta agar tidak berada di lingkaran yang sama dengan semua pengungsi. Anda harus menonjol dan percaya pada keterampilan Anda. Tidak masalah apakah Anda tahu bahasa Inggris atau tidak, Anda dapat membangun sesuatu di sini.

"Kalau bisa di negara sendiri, di sini juga bisa. Itu yang ingin saya buktikan dan jadi motivasi bagi orang-orang itu."

Mokaev tahu dia akhirnya akan mencapai promosi utama MMA sejak dia melakukan debut amatirnya pada tahun 2015. Tetapi saat dia meletakkan pena di atas kertas pada kontrak UFC-nya adalah momen yang emosional bagi pegulat yang ditakuti, yang mengakui: "Itu spesial.

"Tetapi sejujurnya, bagian paling menarik dari perjalanan ini adalah membuktikan kepada orang-orang bahwa ini mungkin.
"Karena banyak orang mengatakan kepada saya, 'Anda tidak mendapatkan kontrak dengan rekor Anda. Anda harus 10-0 untuk mendapatkan kontrak dari UFC dan Anda harus berada di Amerika.'
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1876 seconds (0.1#10.140)