Evaluasi Balapan MotoGP Indonesia 2022, Luca Marini Manfaatkan Teknologi Data Ducati
loading...
A
A
A
URBINO - Luca Marini bakal memanfaatkan teknologi data telemetri yang dimiliki Ducati untuk mengevaluasi hasil balapan di MotoGP Indonesia. Ini disebabkan lantaran joki Ducati Mooney VR46 gagal mengeluarkan kemampuan terbaik Ducati Desmosedici GP22 musim ini setelah menjalani balapan di trek basah Sirkuit Mandalika.
Pada balapan di MotoGP Indonesia, Marini memulai balapan perdana di Mandalika dari urutan 12. Namun, dia kesulitan melaju di trek basah sehingga tak mampu mengdongkrak posisinya dan akhirnya finis ke-14.
Adik dari Valentino Rossi itu pun beralasan bahwa ada masalah elektronik yang terjadi pada kuda besinya yang membuatnya tak bisa memperbaiki posisinya selama balapan berlangsung. Namun menurutnya, saat ini timnya sedang melakukan evaluasi performanya dengan menggunakan teknologi bernama data telemetri.
BACA JUGA: Luka Seumur Hidup Jorginho
Data telemetri tersebut memungkinkan semua pembalap Ducati, baik tim pabrikan maupun satelit, bisa membandingkan performa mereka dengan pembalap tercepat mereka dalam sebuah balapan. Pada kasus kemarin, Marini melihat data milik Johann Zarco (Pramac Ducati) dan Jack Miller (Ducati Lenovo) yang berhasil menyabet tempat ketida dan keempat di Mandalika.
“Kami memiliki kesempatan untuk membandingkan data kami dengan Jack Miller dan Johann Zarco, keduanya cepat di awal dan sangat konsisten hingga akhir, untuk memahami di mana kami bisa melakukannya dengan lebih baik,” kata Marini dilansir dari Motosan, Jumat (25/3/2022).
“Ini bagus karena semua pebalap Ducati memiliki kesempatan untuk berkembang dengan melihat data pebalap tercepat saat ini. Kami bekerja dengan baik selama akhir pekan dan berhasil memahami banyak hal,” imbuhnya.
BACA JUGA: Air Mata Penyesalan Andriy Yarmolenko Kirim Keluarga ke Ukraina
Kendati menyalahkan masalah elektronik pada motornya, Marini juga menyebut bahwa pergantian ban belakang yang berbeda dari Michelin di Mandalika menjadi faktor besar lainnya yang mempengaruhi performanya. Pasalnya, dia sudah merasa nyaman dengan ban yang digunakan pada tes pramusim di trek sepanjang 4,31 km itu yang berlangsung Februari lalu.
Meski begitu, pembalap berusia 24 tahun itu mengatakan bahwa balapan di Mandalika tersebut bisa menjadi titik awal yang baik untuknya musim ini. Dia pun berambisi untuk bisa memperbaiki performanya pada balapan selanjutnya yang akan berlangsung di Argentina pada akhir pekan depan.
Sebagai informasi, Marini saat ini baru mengumpulkan lima poin setelah dua seri di Qatar dan Indonesia. Dengan hasil tersebut dia berada di posisi 15 dalam klasemen sementara MotoGP 2022.
Pada balapan di MotoGP Indonesia, Marini memulai balapan perdana di Mandalika dari urutan 12. Namun, dia kesulitan melaju di trek basah sehingga tak mampu mengdongkrak posisinya dan akhirnya finis ke-14.
Adik dari Valentino Rossi itu pun beralasan bahwa ada masalah elektronik yang terjadi pada kuda besinya yang membuatnya tak bisa memperbaiki posisinya selama balapan berlangsung. Namun menurutnya, saat ini timnya sedang melakukan evaluasi performanya dengan menggunakan teknologi bernama data telemetri.
BACA JUGA: Luka Seumur Hidup Jorginho
Data telemetri tersebut memungkinkan semua pembalap Ducati, baik tim pabrikan maupun satelit, bisa membandingkan performa mereka dengan pembalap tercepat mereka dalam sebuah balapan. Pada kasus kemarin, Marini melihat data milik Johann Zarco (Pramac Ducati) dan Jack Miller (Ducati Lenovo) yang berhasil menyabet tempat ketida dan keempat di Mandalika.
“Kami memiliki kesempatan untuk membandingkan data kami dengan Jack Miller dan Johann Zarco, keduanya cepat di awal dan sangat konsisten hingga akhir, untuk memahami di mana kami bisa melakukannya dengan lebih baik,” kata Marini dilansir dari Motosan, Jumat (25/3/2022).
“Ini bagus karena semua pebalap Ducati memiliki kesempatan untuk berkembang dengan melihat data pebalap tercepat saat ini. Kami bekerja dengan baik selama akhir pekan dan berhasil memahami banyak hal,” imbuhnya.
BACA JUGA: Air Mata Penyesalan Andriy Yarmolenko Kirim Keluarga ke Ukraina
Kendati menyalahkan masalah elektronik pada motornya, Marini juga menyebut bahwa pergantian ban belakang yang berbeda dari Michelin di Mandalika menjadi faktor besar lainnya yang mempengaruhi performanya. Pasalnya, dia sudah merasa nyaman dengan ban yang digunakan pada tes pramusim di trek sepanjang 4,31 km itu yang berlangsung Februari lalu.
Meski begitu, pembalap berusia 24 tahun itu mengatakan bahwa balapan di Mandalika tersebut bisa menjadi titik awal yang baik untuknya musim ini. Dia pun berambisi untuk bisa memperbaiki performanya pada balapan selanjutnya yang akan berlangsung di Argentina pada akhir pekan depan.
Sebagai informasi, Marini saat ini baru mengumpulkan lima poin setelah dua seri di Qatar dan Indonesia. Dengan hasil tersebut dia berada di posisi 15 dalam klasemen sementara MotoGP 2022.
(yov)