Ini Alasan PBSI Rekrut Flandy Limpele
loading...
A
A
A
JAKARTA - Flandy Limpele resmi bergabung denganPersatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia ( PBSI) sebagai pelatih ganda campuran. Banyak alasan yang membuat pengurusPBSI tertarik merekrut mantan pelatih timnas bulu tangkis Malasyia itu.
Kabid Binpres PP PBSI kepada Tim Humas dan Media PP PBSI, Rionny Mainaky menjelaskan alasan dibalik pemilihan Flandy. Selain sarat berpengalaman, track record sosok kelahiran Manado, 9 Februari 1974, itu sangat bagus baik sebagai pelatih maupun pemain. Flandy Limpele juga sangat disiplin serta punya komitmen untuk maju.
Flandy Limpele barusaja meninggalkan posisinya sebagai pelatih ganda putra Malaysia. Dia tak memperpanjang kontrak bersama Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), setelah dua tahun melatih atlet Malaysia.
Mulai pekan depan, Flandy akan bergabung dengan tim ganda campuran Indonesia. Rionny merasa rekam jejak Flandy sebagai pelatih sudah cukup menjanjikan.
Ketika terjun ke dunia kepelatihan, Flandy Limpele pernah menukangi ganda putra India. Dia mulai mengasah kemampuan pasangan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty pada 2019.
Flandy Limpele mengantarkan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty menjadi juara di Thailand Open 2019, runner-up di Prancis Open 2019, serta menjadikan pasangan tersebut berada di peringkat sepuluh dunia.
Namun, Flandy Limpele mundur dari jabatannya sebagai pelatih ganda putra India karena alasan keluarga pada 2020. Setelah itu, Flandy Limpele pun hijrah ke Malaysia.
Saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020, penampilan Aaron Chia/Soh Wooi Yik cukup mencuri perhatian. Mereka bahkan mampu meraih medali perunggu usai mengalahkan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Oleh sebab itu, PBSI tak ragu merekrut Flandy sebagai pelatih barunya.
“Flandy dipilih karena sebagai pelatih dia sangat berpengalaman, track record-nya cukup baik dan sangat disiplin serta punya komitmen. Dia juga di Olimpiade Tokyo 2020 berhasil membawa ganda putra Malaysia meraih medali perunggu,” kata Rionny di rilis resmi PBSI.
Jika diperhatikan, selama ini Flandy menangani tim ganda putra. Namun, mengingat Flandy pernah bermain sebagai pemain ganda campuran, hal itu diyakini tidak akan menjadi masalah.
“Sebagai pemain, dia juga sangat berprestasi di dua nomor. Ganda putra dan ganda campuran. Di ganda putra bersama Eng Hian merebut perunggu Olimpiade Athena 2004,” ujarnya.
“Sementara di ganda campuran bersama Vita Marissa menduduki peringkat keempat atau semifinalis di Olimpiade Beijing 2008. Pelajaran dan pengalaman itu yang kami harapkan bisa dibagi kepada atlet-atlet kita,” tutur Rionny.
Kabid Binpres PP PBSI kepada Tim Humas dan Media PP PBSI, Rionny Mainaky menjelaskan alasan dibalik pemilihan Flandy. Selain sarat berpengalaman, track record sosok kelahiran Manado, 9 Februari 1974, itu sangat bagus baik sebagai pelatih maupun pemain. Flandy Limpele juga sangat disiplin serta punya komitmen untuk maju.
Flandy Limpele barusaja meninggalkan posisinya sebagai pelatih ganda putra Malaysia. Dia tak memperpanjang kontrak bersama Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), setelah dua tahun melatih atlet Malaysia.
Mulai pekan depan, Flandy akan bergabung dengan tim ganda campuran Indonesia. Rionny merasa rekam jejak Flandy sebagai pelatih sudah cukup menjanjikan.
Ketika terjun ke dunia kepelatihan, Flandy Limpele pernah menukangi ganda putra India. Dia mulai mengasah kemampuan pasangan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty pada 2019.
Flandy Limpele mengantarkan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty menjadi juara di Thailand Open 2019, runner-up di Prancis Open 2019, serta menjadikan pasangan tersebut berada di peringkat sepuluh dunia.
Namun, Flandy Limpele mundur dari jabatannya sebagai pelatih ganda putra India karena alasan keluarga pada 2020. Setelah itu, Flandy Limpele pun hijrah ke Malaysia.
Saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020, penampilan Aaron Chia/Soh Wooi Yik cukup mencuri perhatian. Mereka bahkan mampu meraih medali perunggu usai mengalahkan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Oleh sebab itu, PBSI tak ragu merekrut Flandy sebagai pelatih barunya.
“Flandy dipilih karena sebagai pelatih dia sangat berpengalaman, track record-nya cukup baik dan sangat disiplin serta punya komitmen. Dia juga di Olimpiade Tokyo 2020 berhasil membawa ganda putra Malaysia meraih medali perunggu,” kata Rionny di rilis resmi PBSI.
Jika diperhatikan, selama ini Flandy menangani tim ganda putra. Namun, mengingat Flandy pernah bermain sebagai pemain ganda campuran, hal itu diyakini tidak akan menjadi masalah.
“Sebagai pemain, dia juga sangat berprestasi di dua nomor. Ganda putra dan ganda campuran. Di ganda putra bersama Eng Hian merebut perunggu Olimpiade Athena 2004,” ujarnya.
“Sementara di ganda campuran bersama Vita Marissa menduduki peringkat keempat atau semifinalis di Olimpiade Beijing 2008. Pelajaran dan pengalaman itu yang kami harapkan bisa dibagi kepada atlet-atlet kita,” tutur Rionny.
(sha)