4 Momen Spesial di ONE X, Salah Satunya Pertarungan Muay Thai vs MMA
loading...
A
A
A
Di ronde kedua, sang petarung MMA legendaris menunjukkan kehebatannya dalam pertarungan yang menggabungkan berbagai disiplin bela diri. Sesaat setelah menghindari serangan Rodtang, Demetrious Johnson melancarkan takedown dan berhasil melakukan penyelesaian rear-naked choke.
Penyelesaian itu sekaligus jadi representasi sempurna dari kedua atlet. DJ dengan teknik elitnya dan ketangguhan Rodtang yang menolak untuk tap out hingga detik terakhir.
Walau akhirnya "Mighty Mouse" keluar dengan tangan terangkat, rasanya tak ada yang kalah dalam laga aturan khusus ini. Keduanya menampilkan kemampuan kelas dunia dalam laga lintas disiplin dan membuka jalan baru bagi konsep serupa di masa mendatang.
3. Moraes Melanjutkan Legasi di Divisi Flyweight MMA
Selama beberapa tahun terakhir, Adriano Moraes telah menguasai jagad flyweight dalam MMA. Namun, sinarnya kerap redup saat disandingkan dengan para bintang lain dalam olahraga kombat.
Tahun 2021 lalu, sang juara dunia dari Brasil mengejutkan dunia lewat KO atas "Mighty Mouse”. Kini, setelah setahun berselang, ia lanjut mempertahankan sabuk emas ONE Flyweight dengan menumbangkan striker Jepang Yuya Wakamatsu di ONE X.
Hasil ini pun membuktikan jika dia layak mendapat sorotan dan pengakuan sebagai atlet flyweight terbaik saat ini.
Dengan lima kemenangan beruntun serta kemampuan striking yang berbahaya, Wakamatsu sebetulnya adalah ancaman nyata di divisi flyweight. Namun, Moraes berani mengambil risiko dan mengeksekusi Wakamatsu lewat teknik guillotine choke yang memperpanjang catatan kemenangan kunciannya menjadi 10.
4. Pertemuan Allazov dengan Superbon di Masa Mendatang
ONE X menampilkan dua laga besar divisi featherweight kickboxing yang menempatkan empat kickboxer elite.
Yang pertama, Chingiz Allazov berhasil membuat seisi stadion berdiri lewat penampilan spektakulernya selama tiga ronde kontra Sittichai Sitsongpeenong dalam laga final Kejuaraan ONE Featherweight World Grand Prix.
Kecepatan dan kombinasi serangan dari atlet Azerbaijan-Belarusia itu membuatnya memenangkan sabuk perak bergengsi usai menang dominan di perempat final dan semifinal.
Penyelesaian itu sekaligus jadi representasi sempurna dari kedua atlet. DJ dengan teknik elitnya dan ketangguhan Rodtang yang menolak untuk tap out hingga detik terakhir.
Walau akhirnya "Mighty Mouse" keluar dengan tangan terangkat, rasanya tak ada yang kalah dalam laga aturan khusus ini. Keduanya menampilkan kemampuan kelas dunia dalam laga lintas disiplin dan membuka jalan baru bagi konsep serupa di masa mendatang.
3. Moraes Melanjutkan Legasi di Divisi Flyweight MMA
Selama beberapa tahun terakhir, Adriano Moraes telah menguasai jagad flyweight dalam MMA. Namun, sinarnya kerap redup saat disandingkan dengan para bintang lain dalam olahraga kombat.
Tahun 2021 lalu, sang juara dunia dari Brasil mengejutkan dunia lewat KO atas "Mighty Mouse”. Kini, setelah setahun berselang, ia lanjut mempertahankan sabuk emas ONE Flyweight dengan menumbangkan striker Jepang Yuya Wakamatsu di ONE X.
Hasil ini pun membuktikan jika dia layak mendapat sorotan dan pengakuan sebagai atlet flyweight terbaik saat ini.
Dengan lima kemenangan beruntun serta kemampuan striking yang berbahaya, Wakamatsu sebetulnya adalah ancaman nyata di divisi flyweight. Namun, Moraes berani mengambil risiko dan mengeksekusi Wakamatsu lewat teknik guillotine choke yang memperpanjang catatan kemenangan kunciannya menjadi 10.
4. Pertemuan Allazov dengan Superbon di Masa Mendatang
ONE X menampilkan dua laga besar divisi featherweight kickboxing yang menempatkan empat kickboxer elite.
Yang pertama, Chingiz Allazov berhasil membuat seisi stadion berdiri lewat penampilan spektakulernya selama tiga ronde kontra Sittichai Sitsongpeenong dalam laga final Kejuaraan ONE Featherweight World Grand Prix.
Kecepatan dan kombinasi serangan dari atlet Azerbaijan-Belarusia itu membuatnya memenangkan sabuk perak bergengsi usai menang dominan di perempat final dan semifinal.