Angkat Besi Indonesia Buta Peta Kekuatan Tuan Rumah SEA Games 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelatih tim angkat besi Indonesia, Dirja Wihardja, mengaku masih buta peta kekuatan tuan rumah jelang SEA Games Hanoi, Vietnam. Hal ini karena Vietnam minim mengikuti kompetisi sebelum pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara itu bergulir.
"Vietnam dari peta kekuatan belum kirim-kirim atlet dalam satu tahun belakangan ini. Jadi kami buta, apalagi mereka tuan rumah, pasti mereka latihannya lebih bagus lagi," kata Dirja kepada wartawan, dikutip Antara, Kamis (31/3/2022).
Selain Vietnam, lawan berat untuk Indonesia adalah Thailand. Kata Dirja Thailand sudah menyelesaikan scouting doping sehingga dinilai sebagai rival yang paling siap untuk berebut medali.
Atlet angkat besi terus mematangkan persiapan. Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB Pabsi) tengah mempersiapkan 16 atlet, namun kata Dirja hanya 13 yang tampil pada SEA Games Hanoi, 12-23 Mei 2022.
"Terkait target makin ke sini makin berat. Kami fokus untuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Sedangkan SEA Games Hanoi ini adalah batu loncatan," ujar Dirja.
Angkat besi menjadi cabang olahraga andalan Indonesia dalam berbagai multi-event. Pada SEA Games edisi sebelumnya di Filipina pada 2019, tim angkat besi Indonesia berada di urutan kedua dalam klasemen perolehan medali dengan empat emas, satu perak, lima perunggu.
Empat emas Merah Putih masing-masing diraih Eko Yuli Irawan (61kg putra), Deni (67kg putra), Rahmat Erwin Abdullah (73kg putra), dan Windy Cantika Aisah (49kg putri).
Sementara satu perak diraih oleh lifter Lisa Setiawati pada kelas 45kg putri. Lima perunggu masing-masing Surahmat Wijoyo (55kg putra), Juliana Klarisa (55kg putri), Putri Aulia Andriani (59kg putri), Bernadicta Babela Mei Study (64kg putri), Tsabitha Alfiah Ramadani (71kg putri).
Indonesia berada di bawah Vietnam yang meraih medali terbanyak dengan empat emas, lima perak, satu perunggu. Sementara tuan Filipina di posisi ketiga dengan dua emas, tiga perak, dua perunggu.
"Vietnam dari peta kekuatan belum kirim-kirim atlet dalam satu tahun belakangan ini. Jadi kami buta, apalagi mereka tuan rumah, pasti mereka latihannya lebih bagus lagi," kata Dirja kepada wartawan, dikutip Antara, Kamis (31/3/2022).
Selain Vietnam, lawan berat untuk Indonesia adalah Thailand. Kata Dirja Thailand sudah menyelesaikan scouting doping sehingga dinilai sebagai rival yang paling siap untuk berebut medali.
Atlet angkat besi terus mematangkan persiapan. Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB Pabsi) tengah mempersiapkan 16 atlet, namun kata Dirja hanya 13 yang tampil pada SEA Games Hanoi, 12-23 Mei 2022.
"Terkait target makin ke sini makin berat. Kami fokus untuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Sedangkan SEA Games Hanoi ini adalah batu loncatan," ujar Dirja.
Angkat besi menjadi cabang olahraga andalan Indonesia dalam berbagai multi-event. Pada SEA Games edisi sebelumnya di Filipina pada 2019, tim angkat besi Indonesia berada di urutan kedua dalam klasemen perolehan medali dengan empat emas, satu perak, lima perunggu.
Empat emas Merah Putih masing-masing diraih Eko Yuli Irawan (61kg putra), Deni (67kg putra), Rahmat Erwin Abdullah (73kg putra), dan Windy Cantika Aisah (49kg putri).
Sementara satu perak diraih oleh lifter Lisa Setiawati pada kelas 45kg putri. Lima perunggu masing-masing Surahmat Wijoyo (55kg putra), Juliana Klarisa (55kg putri), Putri Aulia Andriani (59kg putri), Bernadicta Babela Mei Study (64kg putri), Tsabitha Alfiah Ramadani (71kg putri).
Indonesia berada di bawah Vietnam yang meraih medali terbanyak dengan empat emas, lima perak, satu perunggu. Sementara tuan Filipina di posisi ketiga dengan dua emas, tiga perak, dua perunggu.
(sto)