Liga Primer Kembali Bergulir, Guardiola Ingatkan Potensi Cidera
loading...
A
A
A
MANCHESTER - Sejumlah kekhawatiran dirasakan pelatih Manchester City (Man City) Pep Guardiola. Dia memperingatkan kembalinya Liga Primer pada waktu yang relatif singkat berisiko terhadap keselamatan pemain.
Seperti diketahui, Man City telah menjamu Arsenal di pertandingan pertama setelah kompetisi terhenti akibat pandemi Covid-19. Namun, Guardiola khawatir akan terjadi cedera yang menimpa banyak pemain selama beberapa pekan mendatang. Hal itu dianggap berpotensi besar karena persiapan minim dan jadwal pertandingan yang padat. (Baca: Sindir Warga China Terkait Corona, Dele Alli Dapat Sanksi Satu Laga)
Menurut Guardiola, Liga Primer tidak seperti klub-klub di Spanyol atau Jerman yang telah berlatih sekitar lima minggu. "Kami siap memainkan satu pertandingan, tetapi tidak satu pertandingan lagi tiga hari kemudian dan kemudian (lainnya) empat hari setelah itu,” keluh Guardiola dilansir dailymail.
Problem tersebut menurut Guardiola bukan hanya dialami Man City, melainkan juga semua tim. “Kami liburan dua bulan, berbaring di sofa, dan itu sebabnya saya pikir para pemain tidak sepenuhnya fit,” tambah mantan pelatih dan pemain Barcelona itu. (Lihat video: Pelaku Usaha sambut Baik Masa PSBB Transisi di Jakarta)
Kendati demikian, Guardiola menyadari bahwa semuanya harus dijalani secara profesional. Dia bertekad membawa Man City meraih hasil sebaik mungkin di semua pertandingan tersisa yang dimainkan secara tertutup tanpa penonton demi mengamankan posisi kedua klasemen sementara Liga Primer.
“Namun, kami harus menyelesaikan musim ini karena kerusakan ekonomi pada klub harus diminimalisasi. Kita harus beradaptasi, berdoa sedikit, dan beruntung. Kami tahu itu tidak cukup, tetapi memang apa adanya. Semua orang dengan bisnis dan toko mereka sendiri, mereka harus beradaptasi, semua orang menderita dalam situasi ini secara pribadi dan ekonomi, dan kita harus beradaptasi,” terang Guardiola. (Baca juga: BIN Rapid test di pasar Cibinong, Empat Orang Reaktif)
Selain masalah klub, Guardiola juga berusaha bangkit karena masih dilanda kesedihan setelah ditinggal ibunda tercinta, Dolores, karena Covid-19 awal April lalu. Dia mengakui hal itu memukulnya, namun berjanji akan terus hidup dan memberikan yang terbaik bagi keluarga, klub, dan fans.
“Apa yang saya jalani secara pribadi, sama dengan kehidupan semua orang. Tidak ada yang berbeda. Semua orang yang kita hilangkan adalah penting bagi keluarga mereka. Itulah sebabnya kita memiliki keluarga untuk bersama, menjadi kuat. Bagi semua orang yang kehilangan anggota keluarga atau teman mereka yang sangat penting, ini adalah masa yang sulit," ujar Guardiola. (Alimansyah)
Seperti diketahui, Man City telah menjamu Arsenal di pertandingan pertama setelah kompetisi terhenti akibat pandemi Covid-19. Namun, Guardiola khawatir akan terjadi cedera yang menimpa banyak pemain selama beberapa pekan mendatang. Hal itu dianggap berpotensi besar karena persiapan minim dan jadwal pertandingan yang padat. (Baca: Sindir Warga China Terkait Corona, Dele Alli Dapat Sanksi Satu Laga)
Menurut Guardiola, Liga Primer tidak seperti klub-klub di Spanyol atau Jerman yang telah berlatih sekitar lima minggu. "Kami siap memainkan satu pertandingan, tetapi tidak satu pertandingan lagi tiga hari kemudian dan kemudian (lainnya) empat hari setelah itu,” keluh Guardiola dilansir dailymail.
Problem tersebut menurut Guardiola bukan hanya dialami Man City, melainkan juga semua tim. “Kami liburan dua bulan, berbaring di sofa, dan itu sebabnya saya pikir para pemain tidak sepenuhnya fit,” tambah mantan pelatih dan pemain Barcelona itu. (Lihat video: Pelaku Usaha sambut Baik Masa PSBB Transisi di Jakarta)
Kendati demikian, Guardiola menyadari bahwa semuanya harus dijalani secara profesional. Dia bertekad membawa Man City meraih hasil sebaik mungkin di semua pertandingan tersisa yang dimainkan secara tertutup tanpa penonton demi mengamankan posisi kedua klasemen sementara Liga Primer.
“Namun, kami harus menyelesaikan musim ini karena kerusakan ekonomi pada klub harus diminimalisasi. Kita harus beradaptasi, berdoa sedikit, dan beruntung. Kami tahu itu tidak cukup, tetapi memang apa adanya. Semua orang dengan bisnis dan toko mereka sendiri, mereka harus beradaptasi, semua orang menderita dalam situasi ini secara pribadi dan ekonomi, dan kita harus beradaptasi,” terang Guardiola. (Baca juga: BIN Rapid test di pasar Cibinong, Empat Orang Reaktif)
Selain masalah klub, Guardiola juga berusaha bangkit karena masih dilanda kesedihan setelah ditinggal ibunda tercinta, Dolores, karena Covid-19 awal April lalu. Dia mengakui hal itu memukulnya, namun berjanji akan terus hidup dan memberikan yang terbaik bagi keluarga, klub, dan fans.
“Apa yang saya jalani secara pribadi, sama dengan kehidupan semua orang. Tidak ada yang berbeda. Semua orang yang kita hilangkan adalah penting bagi keluarga mereka. Itulah sebabnya kita memiliki keluarga untuk bersama, menjadi kuat. Bagi semua orang yang kehilangan anggota keluarga atau teman mereka yang sangat penting, ini adalah masa yang sulit," ujar Guardiola. (Alimansyah)
(ysw)