Alex Rins Bicara Taktik Licik Pembalap MotoGP Saat Kualifikasi

Sabtu, 16 April 2022 - 21:00 WIB
loading...
Alex Rins Bicara Taktik...
Alex Rins Bicara Taktik Licik Pembalap MotoGP Saat Kualifikasi. Foto: Chuck Burton-USA TODAY Sports
A A A
BARCELONA - Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins , mengecam taktik licik para pembalap MotoGP saat melakoni sesi latihan bebas dan kualifikasi balapan. Menurutnya, hal itu merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima dan tak masuk akal.

Seperti yang diketahui, para rider MotoGP menggunakan taktik tertentu untuk mendapatkan waktu terbaik saat latihan bebas maupun kualifikasi balapan. Salah satunya, mayoritas dari mereka mengikuti satu sama lain dengan membuntuti motor yang lebih cepat sebagai titik referensi demi meraih hasil maksimal.



Bahkan, juara MotoGP enam kali, Marc Marquez, rutin melakukannya meski kemampuannya sendiri memang tak perlu diragukan lagi. Namun, taktik tersebut terkadang membahayakan pembalap yang mencoba melakukan shadowing walaupun hal itu lebih sering membuat marah pengendara yang dibayangi.

Salah satu contohnya adalah yang terjadi pada MotoGP Amerika Serikat 2022 lalu. Pada sesi Latihan Bebas 3 di Circuit of The Americas (COTA) itu para pembalap menyebar di trek dan menunggu rider lainnya yang lebih cepat untuk menyusul mereka dan kemudian membuntutinya.

Pada saat itu, rider LCR Honda, Alex Marquez, menerapkan taktik tersebut dan akhirnya mengalami insiden dengan jagoan Aprilia, Aleix Espargaro, yang benar-benar kesal dengan kejadian tersebut. Alhasil, taktik itu pun kembali segar untuk dibahas.

Rins menjadi salah satu pembalap yang menyoroti taktik tersebut yang menyebabkan masalah di COTA. Menurutnya, hal itu merupakan sesuatu yang tidak pantas dilakukan oleh para pembalap MotoGP.

“Itu tidak bisa diterima. Tidak dapat diterima apa yang kami lihat di MotoGP,” kata Rins dilansir dari The Race, Sabtu (16/4/2022).

“Kami adalah pebalap MotoGP. Saya pikir mereka menunggu lebih dari pembalap Moto3. Race direction, Stewards perlu melakukan sesuatu karena itu bukan cara untuk melakukan grand prix,” imbuhnya.

“Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan perasaan itu. Saya berada di Q1 mendorong, mendorong, mendorong, lalu empat atau lima pembalap di depan berhenti. Itu tidak masuk akal. Ini sangat berbahaya. Mereka perlu melakukan sesuatu karena, seperti ini, kami tidak berjalan dengan baik,” tuturnya.

Taktik tersebut membuat beberapa pembalap menyarankan MotoGP meniru cara World Superbike (WSBK) untuk menentukan posisi start balapan. Sebagaimana diketahui, WSBK menerapkan balapan sprint Superpole untuk menentukan hal tersebut untuk menciptakan kualifikasi yang lebih adil.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2261 seconds (0.1#10.140)